"hey rose!" seorang pemuda dengan gigi kelinci yang khas menggambarkan dirinya menghampiri wanita cantik yang sedang menyender pada sebuah mobil mewah sambil memainkan handphonenya.
Mendengar ada orang yang memanggil namanya, wanita itu segera menolehkan kepalanya ke arah sumber suara dan seketika tersenyum lebar saat melihat sosok yang tadi memanggil namanya,
"jungkook~" rose melambaikan tangannya saat melihat pemuda kelinci itu menghampirinya.Jungkook memegang pipi wanita cantik itu dan mencium bibirnya sekilas,
"kau sedang melihat apa?" jungkook mengambil ponsel pintar dari tangan si wanita cantik itu dan melihat apa yang di tampilkan layar smartphone tersebut."kau akan membeli sepatu?" tanya jungkook saat matanya melihat sebuah situs perbelanjaan tertampil pada handphone tersebut.
"huum, untuk bajuku yang minggu lalu, tak ada sepatu yang cocok" jawab rose.
"kurasa sneaker warna kuning ini akan cocok, beli saja aku yang akan bayar" ujar pemuda kelinci itu seraya mengembalikan handphone pada pemiliknya.
"benarkah?" tanya rose antusias, dengan senyuman yang terlukis di wajah cantiknya. Sedangkan jungkook hanya mengangguk menanggapi wanita tersebut.
"oh ya kookie, kamu sedang membicarakan apa tadi dengan eunwoo?" tanya rose dengan atensi yang lebih dominan pada handphone nya.
"bukan apa apa, hanya membuatnya melakukan tugasnya" jawab jungkook ikut menyenderkan punggung nya pada mobil mewah itu, matanya melihat tangan rose yang sedang memilih barang untuk ia beli.
"tugas apa? Setahuku hari ini tidak ada tugas" ujar wanita itu penasaran dengan mata yang masih setia menatap ponselnya.
"mengantikanku menjadi boneka sex anak anak bangtan hari ini" jawab jungkook jujur, namun seketika rose mengalihkan pandangannya dari ponsel pintar milikinya pada pemuda yang saat ini berada di sampingnya, dan menghentikan kegiatan seseorang yang saat ini sedang hendak membuka pintu mobil yang berada tepat di sebelah mobil pemuda kelinci itu."a-apa?"
"akh" rintih jungkook saat sebuah tangan besar mencekik lehernya kuat.
"m-mingyu lepaskanh uhuk" jungkook memukul-mukul lengan besar tersebut namun tak membuahkan hasil, rose yang ada di sampingnya juga mencoba melepaskan lengan tan tersebut dari leher jungkook dan hasilnya nihil.
"apa lo bilang tadi? Berani lo biarin orang lain nyentuh dia hah?!" ujar mingyu dengan cengkraman yang semakin kuat pada leher jenjang milik pemuda kelinci itu.
"lepas sialan!" jungkook menendang tulang kering pemuda tan di depannya,hingga membuat cengkraman itu terlepas dan beralih memegangi tulang keringnya yang terasa sakit.
"arghh shh" erang mingyu kesakitan.
"gua juga berhak atas dia! Asal lo tau gua pemilik sekolahan ini! Orang tua gua yang bikin si jalang eunwoo bisa dapet beasiswa! Jadi gua lebih berhak daripada kalian berdua sialan!" mendengar hal tersebut mingyu menarik kerah pemuda kelinci itu dan hendak melayangkan tinjunya namun tangannya tertahan di udara saat seseorang mencengkram pergelangan tangannya.
"ahh kenapa semua orang suka memukul sih?" mingyu menoleh ke samping dan mendapati seorang pemuda sedang menatap acuh padanya.
"bukankah lebih baik kau mrnyelamatkannya, daripada memukul seseorang disini?-" taehyung, ya pemuda itu adalah taehyung, ia memberikan sesuatu pada telapak tangan pemuda yang lebih tinggi, "bisa saja seluruh lubangnya sudah terisi jika kau memilih membuang waktu disini"
Mingyu melihat secarik kertas yang tadi di berikan pemuda tampan itu dan disana tertera sebuah alamat, tanpa fikir panjang ia segera memasuki mobilnya dan pergi dari sana meninggalkan ketiga orang yang masih disana.
"eum kuki sepertinya aku harus pergi, bye" rose yang sedari tadi menyaksikan pertengkaran itu segera berlari menjauhi parkiran sebelum pemuda kelinci di sampingnya mencegahnya untuk pergi.
"ROSE!" Jungkook hendak mengejar wanita berdarah australia itu namun sialnya pemuda lainnya menahan pergelangannya membuat ia tidak bisa pergi kemana-mana.
"bukankah kau berhutang penjelasan padaku?" jungkook menatap nyalang manik hazel di depannya, membuat pemuda yang di tatap hanya bisa terkekeh karena merasa wajah jungkook malah terlihat lucu daripada menyeramkan.
.
.
.Mingyu menekan tombol lift dengan tidak sabar saat pintu lift tak kunjung terbuka, ia menendang pintu lift tersebut membuat seorang petugas kebersihan di apartemen tersebut menegurnya saat tak sengaja melihat kelakuan pemuda tinggi itu. Namun bukannya meminta maaf ia malah mencengkram kerah pria paruh baya itu dan hendak melayangkan tinjuan untuk meluapkan emosinya, beruntung pintu lift terbuka sehingga pemuda tan itu mengurungkan niatnya dan segera memasuki lift dan menekan tombol lantai yang ia tuju.
Setelah pintu lift terbuka di lantai tujuannya mingyu berjalan sangat cepat seraya melihat nomor unit apartemen, mencari nomor yang tertera pada kertas di genggamannya.
BRAKK!
BRAKK!
BRAKK!
"BUKA PINTUNYA BRENGSEK!"
BRAKK!
"SIALAN BUKA PINTUNYA!"
Kriett...
Pintu terbuka menampakkan seorang pemuda bertubuh pendek dengan bibir yang terlihat seksi, ia memutar matanya malas saat melihat pemuda tinggi dengan nafas terengah menatap nyalang padanya.
"kau tidak sabaran sekali" tanpa menghiraukan pemuda pendek di depannya, mingyu menerobos masuk kedalam apartemen mencari keberadaan pemuda manis yang mungkin saat ini sedang dalam keadaan yang tidak baik.
"m-mingyu hiks.." manik elang pemuda tinggi itu menangkap sebuah adegan yang sedari tadi ia harapkan tidak akan pernah terjadi, seorang pemuda manis dengan kemeja yang telah terbuka dengan seorang pria yang memeluknya dari belakamg memainkan niple kemerahan pemuda manis tersebut, dan di depannya pria dengan kulit yang lebih pucat dari jaehyun sedang berusaha membuka celana seragam pemuda manis miliknya.
"sialan.." desis mingyu dan menarik kerah belakang pemuda yang saat ini tengah menarik celana eunwoo, dan akhirnya ia dapat melepaskan tinjuannya tanpa ada sesuatu yang menghentikannya.
"bangsat! Sialan!" ia terus saja melayangkan tinjuannya sampai pemuda yang menjadi target tinjuannya memuntahkan darah dari mulutnya. Melihat hal itu eunwoo segera mengigit tangan pemuda yang masih saja memainkan niplenya dan menjilati tengkuknya membuat pria itu meringis dan melepaskan pelukannya.
"m-mingyu.." eunwoo memeluk tubuh tinggi itu untuk menghentikan pemuda dengan kulit tan tersebut, sebelum pemuda itu membunuh seseorang, dan ajaibnya mingyu langsung menghentikan pukulannya, mendorong tubuh yang sudah lemas itu hingga terjatuh ke lantai. Ia melepaskan pelukan eunwoo di pinggangnya dan melihat keadaan pemuda manis tersebut, rambut hitam yang terlihat acak-acakan, kemeja yang telah terbuak seluruh kancingnya, dan celana yang sudah turun sebatas lutut, untung saja celana dalamnya masih melindungi area privasi pemuda manisnya.
"tenang kita belum melakukannya bung!" seru seseorang yang sedang menghisap nikotin dengan kaki yang di silangkan di atas meja.
Mingyu merapihkan pakaian dan rambut pemuda manis itu, kemudian ia melepas long coat yang di pakainya dan menyampirkan coat tersebut pada bahu eunwoo.
"kau pasti tahu apa konsekuensinya" ucap pemuda tan itu datar.
"tapi mingyu-" seakan tak di ijinkan berbicara, pemuda tan itu segera menarik tangan si pemuda manis untuk segera pergi meninggalkan apartemen laknat itu.
"shhh" eunwoo meringis saat mereka sedang berdiri di depan pintu lift, pergelangan tangannya terasa sakit karena di cengkram begitu kuat hingga terlihat kemerahan terlihat kontras di kulitnya yang putih.
Eunwoo menghela nafas lega saat melihat beberapa orang berada di dalam lift saat pintu lift terbuka, setidaknya ia akan selamat sampai keluar dari gedung apartemen ini.
Tbc..
Kalian pasti ada yang bertanya tanya kok tiba tiba ada mingyu, sebenernya mingyu gak tiba tiba ada, dia udah muncul kok di chapter sebelumnya 2 kali kalo kalian ngeh, btw part depan kek nya bdsm deh
KAMU SEDANG MEMBACA
hell school
Fanfictioneunwoo yang mendapat pelecehan seksual dari teman sekelasnya dengan alasan ia murid beasiswaan eunwoo x 97line warning! bdsm 18+ sex publik