Setelah apa yang terjadi semalam, JungWon sama sekali tidak bisa tidur hingga fajar muncul di ufuk timur. Padahal pagi hari ini ia harus pergi ke sekolah barunya untuk menuntut ilmu, dan tak mengejutkan sama sekali jika dia tidak memiliki semangat seperti biasanya.
Bangun dari tempat tidurnya, JungWon merasakan tubuhnya lemas dan terasa berat. Ketika ia melihat cermin terpampang jelas sepasang kantung mata yang cukup tebal di bawah kedua mata indahnya. Bibir merah alami dan wajah berseri menjadi pucat hanya dalam semalam.
Mengerikan.
Setelah selesai melihat pantulan dirinya sendiri, JungWon segera mandi dan bersiap-siap, kemudian menggunakan concealer untuk menutupi kantung matanya yang terlihat mengerikan itu.
JungWon lalu turun dari lantai 2 dimana kamarnya berada, dan menuju ke lantai 1 ruang makan berniat untuk sarapan, kebiasaan pagi JungWon adalah menyapa sang kakak dengan nada sedikit manja ketika ia sampai di ruang makan.
Dan tanpa sadar ia masih melakukannya, "hyung.. sarapan apa sekarang?" Rasanya JungWon seperti tersihir dan lupa akan semua hal yang telah terjadi pada dirinya semalam.
Setelah mengatakan itu, bukannya senyum atau sapaan hangat yang ia biasa dapatkan sebagai balasan melainkan pemandangan yang mengerikan menyapa kedua mata JungWon.
"Hyung, ahhhh" suara manja Sunoo terdengar menggema di ruang makan. Pemandangan mengerikan itu adalah Sunoo yang duduk di samping kak Jay nya seraya memajukan mulutnya untuk menyantap makanan di sendok yang di suapkan oleh kakaknya.
Keduanya terlihat begitu bahagia, seperti sepasang kakak adik yang sudah lama tinggal bersama. JungWon membulatkan matanya, hatinya sungguh terasa sakit melihat hal itu.
Seharusnya yang berada di posisi Sunoo adalah dirinya, tapi kini semuanya telah berbeda. Kak Jay nya tersenyum bahagia, tatapan yang kakaknya berikan pada Sunoo adalah tatapan penuh kasih sayang..
Itu adalah tatapan yang biasanya di tujukan padanya...
Mereka terlihat seperti bukan pertama kalinya melakukan itu, melainkan seringkali.
Dengan terjadinya hal ini, JungWon hanya bisa perlahan menerima takdir.
Takdir bahwa dirinya bukanlah adik kandung kak Jay nya, takdir bahwa ia bukanlah bagian dari keluarga Park yang sebenarnya..
JungWon menutup matanya dan menghela napas pelan, banyak sekali pertanyaan yang berputar di pikirannya.. seperti bagaimana sang kakak bisa mengetahuinya? Ah, mungkin dari kedua orang tua mereka..
Tidak, bukan orang tua mereka lagi sekarang.. tapi kedua orang tua kak Jay. Lalu bagaimana dengan kedua orang tua JungWon yang sebenarnya? Dimana mereka?
Membuka matanya perlahan, JungWon memutuskan untuk bertanya langsung pada sang kakak. Tetapi hatinya lagi-lagi bergetar,JungWon merasa cemburu pada Sunoo, tapi apa yang bisa di lakukannya?. Tidak ada.
Setelah mendekat pada kedua orang yang sedang bermesaraan ala sepasang adik kakak, JungWon hanya menatap lurus pada Jay.
Seperti tidak ada seorang pun yang mendekat atau bahkan menatap, Jay melanjutkan kegiatan menyuapi Sunoo dan hal yang sama di lakukan juga oleh Sunoo.
Tatapan JungWon pada Jay merumit, ia tidak tau apa yang harus di katakan sebagai pembuka topik.. haruskah ia langsung bertanya? Atau mungkin meminta maaf terlebih dahulu?
Sungguh, JungWon tidak ingin tinggal lebih lama di sini karena pemandangan itu mungkin akan terus berulang dan itu hanya membuat hatinya sakit.
Karena itu JungWon memutuskan, "Hyung.. aku meminta maaf atas semua perbuatan yang pernah ku lakukan.. terima kasih karena mau memberi tau ku fakta ini dan membuat ku tersadar.." Iya JungWon sadar, bahwa dirinya bukanlah bagian dari keluarga ini.. dan semuanya hanya akan menjadi kenangan manis bagi JungWon.
"Aku sungguh berterima kasih karena bisa bertemu dengan keluarga seperti kalian yang sangat menyayangi ku.. aku sungguh tak tau harus berkata apa lagi, dan hanya bisa meminta maaf dan berterima kasih banyak.. jika aku ada kesempatan pasti aku akan membalas kebaikan kalian semua"
Tunggu, ucapan ini terdengar seperti ucapan perpisahan..?
Jay sedikit menyentakkan kedua matanya kala melihat JungWon. Ia menunggu ucapan selanjutnya dari JungWon.
"Aku... ingin bertanya kak, mengenai kedua orang tua ku yang sebenarnya.. dimana mereka?" Tuntas JungWon. Matanya kini sudah mulai sedikit ber-air, ia ingin menangis sekarang.. menangis di pelukan sang kakak..
Meski suaranya terdengar tegar dan sudah menerima keadaan, namun kenyataannya JungWon ini hanyalah adik kecil Jay yang manja. Mereka tumbuh bersama.. saling mengasihi, menyayangi dan merawat satu sama lain.. bagaimana mungkin JungWon bisa melepas semua kenangan indah itu dengan mudah?
Jay yang menatap dan mendengar kelanjutan dari ucapan JungWon tertawa ringan di dalam hati. Ia tidak menyangka pertanyaan ini di lontarkan dengan cepat oleh adiknya, padahal ia memperkirakan JungWon akan menangis dan meronta-ronta menolak untuk menerima kenyataan pahit itu terlebih dahulu sebelum akhirnya menyerah dan takluk pada rencananya..
Ya,
Rencana...
JungWon memanglah adik kandung Jay..
Jay hanya ingin adiknya itu merasakan kesedihan dan kepahitan, kesengsaraan dan kepedihan. Inti dari semua rencana itu untuk membalaskan dendam, tentu harus tersusun rapi.
Sedangkan Sunoo? Ia hanyalah orang yang di bayar oleh Jay untuk berpura-pura menjadi adiknya dan memusuhi JungWon.
Jay menatap lekat pada mata indah JungWon, mata itu berkilau bagai embun pagi hari, jembatan hidungnya lurus, lekukan bibir plum manis yang lembap mungkin akan terasa lebih manis jika di cicipi, pipi chubby yang terlihat enak serta kulit yang putih, halus dan lembut akan memerah dengan cepat jika tergigit, semua itu membuat Jay tertegun.
Apa yang barusan saja ia pikirkan?
Mengapa ia berpikir sensual seperti itu pada orang yang ia benci dan sekaligus....
Sayangi?
Sebelumnya meski ia memanjakan adiknya ini hingga ke langit, tak pernah sekali pun ia melihat adiknya dari sisi lain..
Yang ternyata, adiknya ini sungguh cantik.
Tunggu,
Lagi? Ia berpikir sensual lagi? Apa yang terjadi?
Jay hanya terus menatap JungWon tanpa berniat untuk langsung menjawab pertanyaan JungWon membuat yang bertanya menjadi sedikit panik, berpikir apa mungkin dia salah bicara?
Setelah beberapa menit keheningan terjadi, Sunoo tiba-tiba berbicara dengan kesal "apa yang kau lakukan?mengganggu saja! Pergi sana!"
Ucapan Sunoo membangkitkan sebuah rencana baru di pikiran Jay.
Jay kemudian menarik sedikit ujung bibirnya sambil menatap JungWon dengan dingin dan berkata, "aku tidak tau".
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge of Jay [JayWon]
Fiksi PenggemarJay hidup kembali. Apa yang sebenarnya terjadi? Ia masih ingat, sebelumnya dia mati karena seseorang menembaknya tepat di jantung, dan samar-samar Jay melihat pelakunya. Ia adalah JungWon, adik kesayangannya. Tapi mengapa? Kenapa JungWon tega sekal...