Sampai dikamar aku langsung keluar ke balkon untuk menghirup udara malam, malam ini udara dingin sekali. Aku memutuskan untuk masuk dan milih untuk tidur.
Jam menunjukan pukul 04.00, aku udah terbangun dan bersiap siap untuk mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat subuh, sebelom menunggu adzan subuh aku membaca ayat al quran terlebih dahulu.
Tbtb terdengar suara adzan dan suara itu adalah suara Gus Faroo, rasanya tentram sekali mendengar suara gus faroo adzan.
Setelah selesai sholat subuh , aku langsung berjalan ke balkon untuk menikmati udara pagi di pesantren yg sangat sejuk. Melihat dari jauh para santri sedang melakukan aktifitas minggu pagi , yaitu membersihkan halaman pesantren. Tbtb..
"Dekk, assalamualaikum. Ini Abang dek"
(Batinku ihhh kenapa sih abang, ke kamarku""Salam wajib dijawab"
"Waalaikumsalam" jawabku sedikit teriak
"Bukain dong, masak abangmu disuruh didepan pintu doang"
"Mau ngapain sih, gausah ganggu vizha deh bang"
"Bentarr abang cuman mau ngomong bentar"
"Janji bentar?"
"Iya elahhh, buruan bukain. Capek ini abang berdiri"
"Hemm" jawabku malas
Lalu abang masuk dan duduk si kursi dekat meja rias ku. Dan aku duduk di kasur.
"Abang minta maaf ya , td malem abang gak bermaksut menyinggung hati vizha. Abang kira kamu tau kalo abang cuman bercanda" jelas abang
"Vizha td malem juga lagi baper aja bang, vizha cuman kepikiran soal bella yg udah mau nikah , sahabat ,temen sekaligus saudara vizha dari kecil udah mau dipinang orang. Dan abang yg tbtb bilang gtu jadi vizha gakuat nahan air mata jadi deh vizha nangis"
"Gacuman itu sih vizha juga kepikiran masa lalu vizha, yahh bang vizha jadi mau nangis lagi :("
Bang fizhan berdiri mendekati vizha sambil memeluknya.
"Vizha jangan takut membuka hati, lupain masalalu mu jadiin pembelajaran buat masa depan mu agar gak terulang lagi, jangan lama² traumanya. Abang tau cukup sulit melupakan masalalu mu yg mungkin bisa dibilang indah itu, tp abang yakin vizha bisa kok lewatin ini semua , vizha bisa pelan pelan buka hati lagi. Hampir 2 tahun vizha lepas dari dia masak belom juga bisa lupain. Semangattt dong adek abang ini gaboleh sedih terus"
"Aaaa abangg, vizha sebenernya sekarang udah bisa buka hati ,cuman ada sedikit perasaan takut terulang cerita yg sama lagi kayak dulu"
"Eitssss... jangan mikir gtu dulu dong, td kan abang bilang masalalu mu jadiin pembelajaran buat masadepanmu agar gak terulang lagi"
"Udahhh jangan nangis lagi , nanti cantiknya hilang wkwk"
"Abanggg , vizha sayang abang"
"Abang juga sayang sama vizha. Maafin abang ya dek"(Jarang sekali aku denger abang ngomong sayang ke aku)
"Iyaa"
Sambil membetulkan jilbab yg berantakan , karena pelukan sama abang tadi. Abang tanya ke aku
"Pulang jamberapa nanti?"
"Setelah sholat dhuhur, bang"
"Okedeh, hati-hati ya nanti"
"Abang gak pulang kerumah?"tanyaku
"Enggak, kayaknya abang 2 minggu bakalan full di Pondok , soalnya bakalan ada acara besar disini"
"Acara besar? Acara apa bang?"
"Harlah ke-10 Pondok Pesantren Al Baroo"
"Kapan itu acaranya bang?"
"Awal bulan depan, tanggal 9 November"
"Loh bukanya bella nikah juga bulan depan?"
"Iya bella kan akhir bulan , dek"
"Owalahh"
"Yaudah ya abang balik ke kamar dulu mau mandi"
"Oke bang"
Setelah abang balik ke kamarnya. Pukul 07.00 aku membereskan tempat tidurku, lalu aku mandi. Hari ini aku pakai rok plisket putih, tunik coklat dan kerudung putih.
Jam sudah pukul 09.00 , hari ini sarapan dilakukan masing masing karena uti harus mengantar dan menemani kakung mengisi pengajian minggu pagi di salah satu masjid di Yogyakarta.
Uti berpesan jika lauk dan nasi udah ada di meja, jadi aku setelah selesai membereskan koperku langsung menuju ke meja makan.
Keadaan Ndalem minggu ini sepi sekali, biasanya ada yg beres-beres setiap pagi kenapa ini sepi ya (batinku). Atau udah selesai beres beresnya, dilihat sih semua sudut ruangan sudah rapi.
Tbtb sampai di tangga terakhir aku melihat ada Gus faroo sedang sarapan. Aku mengurungkan niatku untuk sarapan karena malu dengan beliau. Tp tbtb...
"Kok gajadi turun" tanyanya
Aku yang bingung celingukan , menahan malu."Mau sarapan?"
"Gus bicara sama saya?"
"Sama siapa lagi, emang ada orang lain disini?" tanyanya balik
"Ohhh, iya tp ada yg lupa. Mau ambil hp dulu ketinggalan dikamar"
(Langsung aku berlari naik ke kamar lagi)Sampai dikamar rasanya gerahh bangettt, kayak habis lari ketemu setan :( .
Kenapa si pagi pagi harus ketemu Gus faroo. Setelah mengambil Hp aku langsung turun lagi ke meja makan, karena perutku sudah lapar dan gabisa aku menahan lapar.
Alhamdulillah di meja makan sekarang ada abang, jadi aku gak ber2 banget sama gus faroo.
"Ehh vizha , kamu belom sarapan?"
"Belom, td vizha packing dulu" gus faroo
Dan aku hanya tersenyum kecil."Gus faro sampe habis in lelenya tuh , kamu kelamaan turunnya" kata abang
"Apaan aku aja satu dari tadi belom habis, kamu itu zhan yang udah habis hampir 3 ekor lele"
"Masakan uti enak soalnya jadi pengen nambah trs"
Mereka bertiga menikmati sarapanya. Jam sudah pukul 10.00, abang dan gus faroo sudah pergi meninggalkan Ndalem duluan.
Hanya tinggal aku di Ndalem dan santri yang ada didapur. Aku memutuskan untuk berdiam diri di kamar sambil mendengarkan lantunan sholawat dan meneruskan membaca novel didepan balkon.
Haus sekali rasanya , aku turun kebawah menuju ke dapur untuk mengambil gelas , belum sampai didapur aku mendengar sedikit obrolan pengurus yg sedang menyiapkan makan siang di dapur.
"Gus faroo itu idaman sekali ya ustadzah"tanya mb ratri kepada ustadzah entah aku gatau namanya
"Iya beliau itu dermawan sekali, beliau baik hatinya parasnya yang menawan. Siapa si yang gak suka sama beliau" jawabnya
"Iyaa , oiyaa cocok loh sama Ustadzah Kia"
kata salah satu santriwati"Ehh jangan begitu, sepertinya Gus faroo udah ada calonnya. Masa iya seganteng Gus faroo belom ada calonnya ya kan"
"Ustadzah kalo Gus faroo belom ada calonnya, ustadzah kia mau sama beliau?"
Belum selesai ustadzah kia menjawab pertanyaan santri tadi.
Vizha sudah cukup risih mendengar obrolan mereka. Vizha langsung ke dapur mengambil gelas dan percakapan mereka terhenti karena melihat vizha mengambil gelas.
"Permisi ya maaf mau ambil gelas" kataku
"Oiyaa nggih ning monggo"jawab ustadzah kia
(Batin vizha, loh kok ustadzah itu manggil aku ning? Apa dia tau aku siapa?)
Vizha beranjak pergi dari dapur , lalu ia mengisi gelas dengan air putih di dispenser dekat meja makan dan membawanya ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Mencintaimu, Gus!
Spiritual"Aku mencintai mu , Gus" -Luvizha Putri Atqeea- "Semuanya aku serahkan kepada-Nya" -Muhammad Al Faroo- Note : Maaf jika terdapat kesamaan tempat,nama atau yang lainya. Ini cerita benar benar aku buat sesuai dengan imajinasi ku dan sedikit ada cerita...