5

3 1 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 11.30 , sebentar lagi adzan dzuhur. Aku membereskan novelku, lalu masuk ke kamar karena td aku berada di balkon, lalu ku tutup pintu balkon dan hordengnya.

Lalu ku masukan novel ke dalam tas selempangku. Aku akan mengembalikan gelas bekas minum ku tadi ke dapur.

Ternyata kakung sama uti udah pulang dari mengisi pengajian, mereka sedang ngobrol bersama tamunya di ruang tamu. Aku langsung menuju dapur untuk mencuci gelas dan menaruhnya ke rak.

Saat aku ingin naik ke kamar lagi.. tbtb kakung memanggilku

"Nduk vizha, sini dulu nduk" sambil melambaikan tangannya menyuruhku untuk kesana.
Setelah aku sampai disebelah kakung

"Iyaa kung , pripun?" tanyaku

"Ini loh sahabat kakung , abinya Gus Faroo dari Pekalongan"

"Oalahh nggih. Assalamualaikum om, tante" sambil aku menyalami tangan mereka

"Nduk jangan panggil om atau tante panggil aja abi sama umi" pinta ayah gus faroo

Ayah Gus Faroo adalah pemilik pesantren besar di Pekalongan, namanya Kyai Zainal Arifin dan Istrinya Nyai Ratnaningtyas.

"Siapa nama mu nduk" tanya umi ratna

"Luvizha Putri Atqeea, tp sering dipanggil vizha, umi."jawabku

"Cantik namanya, seperti parasnya" katanya sambil mengelus tanganku.
(Aku hanya membalas tersenyum malu)

"Vizha izin naik ke kamar dulu ya , mau beres beres" izin vizha

"Jadi pulang siang ini nduk?" tanya uti

"Iya uti" jawabku

"Yaudah, sholat dzuhur disini kan?"

"Iya. Vizha keatas dulu ya, permisi"

Setelah disuasana yg sangat canggung tadi aku akhirnya sampai juga dikamar. Suara adzan dzuhur pun terdengar, aku langsung mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat dzuhur.

Setelah selesai sholat aku turun kebawah dengan membawa koper dan tas slempang dipundak kiriku.

Ternyata sekarang diruang tamu tidak hanya Uti , Kakung dan orang tua Gus faroo.

Sekarang ada Gus faroo, Mas Fahri, Om Sofyan, dan Abang. Mereka melihat ku dari jauh menyeret koper.

"Vizha beneran mau pulang?" tanya Abang

"Iya bang" jawabku

"Nduk makan siang bareng dulu aja" pinta Uti

"Maaf uti, bukanya vizha gamau tp vizha udah ada janji sama temen vizha sekalian pulang dari sini mau ketemu sebentar"

"Woalah yawes nduk gapapa, sehat sehattt ya nduk, jangan capek² kerjanya, jangan lupa minum vitamin. Ditunggu besok waktu maulid ya, kesini ya" kata uti sambil aku menyalami uti

"Jaga kesehatan ya nduk, jangan lupa kewajibanya" kata kakung sambil dipeluknya aku

"Abang vizha pulang ya, jangan kangen"

"Iya hati² , jaga diri. Jagain ayah bunda ya abang bakalan lama pulang nya"

"Siap abang" jawabku

"Om vizha pulang ya, titip salam buat tante sama shifa ya"

"Hati hati ya nduk, jaga diri baik baik. Siap nanti disampaikan salamnya"

"Mas fahri, vizha pulang dulu yaa" sambil ku peluk mas fahri

"Jangan lama lama dirumah ,disini aja nanti ada yg kangen"

(Sambil ku lepas pelukan mas fahri. Mataku melotot tak paham apa yang dimaksut mas fahri. Entahlah bodo amat)

Aku Mencintaimu, Gus! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang