7

4 0 0
                                    

Setelah selesai sholat maghrib. Aku keluar kamar mencari koperku, dan ternyata koperku udah ada di depan pintu kamar. (Abang gimana sih kok ga di masukin sekalian. Batinku)

"Bukan fizhan yg menaruh kopermu didepan pintu" katanya

"Lohhh gus , kok... "

Belum sempet vizha meneruskan omongannya. Sudah dipotong dengan kalimat yg keluar dari mulut Gus Faroo.

"Iya saya yg menaruhnya" kata gus faroo

"Bang fizhan kemana?" tanyaku

"Fizhan baru disuruh Kyai Baroo ambil pesenan sate untuk makan malam hari ini"

"Yaudah, vizha masuk kamar dulu ya gus, Makasih" jawabku sambil tersenyum dan menunduk

"Lain kali dijalan hati-hati. Saya gamau kamu kenapa² "

*DEG*

Jantung vizha kayak mau copot, kakinya tbtb melemas . Langsung dengan cepat vizha menutup pintu kamarnya dan pura-pura tidak dengar apa yg diucapkan Gus faroo barusan.

"Astagaaaa vizhaa kenapa siiiiii. Gus kenapaaa juga sih harus ngomong kayak gtu, jadi bikin vizha salting gini kan"

Setelah vizha sedikit tenang ia bergegas untuk mandi. Karena vizha td sempet kehujanan jadi vizha memutuskan untuk mandi lagi.

Setelah selesai mandi, dan ganti baju menggunakan onesett piyama polos warna army.

Vizha masih trs terngiang-ngiang perkataan Gus faroo tadi. Kalo dipikir-pikir Gus faroo itu memang ganteng, mana matanya bagus banget lagi (batinya). Tp dia sepertinya orang nya saklek banget . Ga asik.

Setelahh beberapa saat vizha sadar barusan ia memikirkan Gus faroo, ia langsung mengambil ponselnya dan membuka WhatsApp dan membalas chat dari mahasiswanya yg selalu banyak pertanyaan , kadang isi chat nya suka gak jelas namun vizha senang jika bisa disukai dan deket sama mahasiswanya.

Adzan isya berkumandang. Yaaa itu suara Gus Faroo. Gus faroo yg tidak pernah absen selalu Adzan di setiap waktu sholat dari subuh-isya.

Setelah sholat isya aku menyempatkan waktu untuk membaca al quran. Sekitar jam 8 malam bunda mengetuk pintu kamarku...

"Vizhaa, nak? Ini bunda nak"

"Iya bunda , sebentar vizha ambil jilbab dulu" setelah menemukan jilbab bergo hitam favoritku, aku lalu membuka kan pintu .

"Iya ada apa bun?"tanyaku

"Ayo turun nak, makan malam. Sudah ditunggu dibawah"

"Oiyaa bunda, bunda turun duluan aja. Vizha mau mengambil Hp"

"Okey sayang, bunda tunggu dibawah ya"

Setelah bunda turun kebawah , aku masuk ke kamar , mengambil hp dan turun kebawah.

Ternyata dibawah sudah kumpul semua , hari ini kami tidak makan di meja makan karena tidak cukup. Kami makan lesehan di karpet ruang keluarga.

Semua orang menikmati sate langganan kakung yang warungnya tepat ada di seberang pesantren. Sate yang selalu ramai karena emang rasanya enak sekali.

Aku duduk disebelah bella. Setelah selesai makan , kami lanjut berbincang-bincang satu sama lain. Aku ngobrol ber2 sama bella , kita bernostalgia menceritakan jaman jaman kita masih kecil sambil tertawa kecil.

"Nduk, bella..." panggil kakung

"Iya kung, pripun?"

"Jadi tanggal 25 beneran akadmu?"

"Insyaallah iya kung , doain nggeh kung semoga lancar"

"Aamiin" semua orang berucap.

"Vizha gak sekalian?" tanya kakung.

Aku yang baru minum tbtb tersedak, mendengar perkataan Kakung barusan.

"Ehhhh vizha nanti aja kung, belom ada calonya. Vizha juga belom lulus S2. Lagi pula Abang juga belom menikah kok, abang dulu aja baru vizha" jawabku

"Kalo abang mah nanti-nanti aja 3 tahun lagi juga masih kelihatan muda wkwk"

"Kalo sekarang udah ada calonya , kamu mau nak menikah?" kata ayah

"Kan sekarang juga belom ada yah, mana coba calon vizha . Orang belum ada juga kan" jawabku

"Itu tepat didepanmu , dia calon suami mu" kata Kakung.

Perkataan kakung membuat berhasil menelan ludah , kaget, bingung. Apa maksut perkataan kakung tadi. Permasalahannya tepat lurus didepanku itu adalah Gus Faroo.

"Katakan apa maksud hatimu nak" kata abi zainal ayah dari Gus faroo.

"Iya ayah" jawabnya

Aku yang setelah mendengar perkataan kakung tadi , langsung menunduk. Tidak kuat dan tidak berani menaikan kepala. Sembari aku menahan air mataku.

"Bismillah, didepan semua keluarga besar, keluarga saya , keluarga besar vizha.  Saya ingin mengatakan maksut hati saya ingin menikahi putri dari ayah thoriq dan bunda aliya . Yaitu Luvizha Putri Atqeea. Apakah vizha mau menerima saya sebagai calon suami mu?"

(Gus faroo menyebutkan nama panjangku dengan jelas).

Mendengar kalimat yg diucapkan Gus faroo tersebut aku tidak kuat menahan air mata dan akhirnya pecah juga.

Aku tidak sanggup berada di posisi seperti ini, aku bangun dari duduk ku dan berlari menaiki tangga dan masuk ke kamar.

"Vizhaaa.." bella teriak memanggilku

"Mungkin vizha belum begitu siap dengan niat baikmu, Gus" kata bang fizhan

"Nak faroo, maaf kan vizha ya nak dia malah lari masuk ke kamar. Tidak menjawab maksut baikmu." Kata bunda

"Mungkin vizha perlu waktu nak, nanti coba uti sama bunda ngobrol sama vizha ya nak. Coba kami jelaskan pelan" maksut baikmu" kata uti

"Baik, terimakasih bunda, Nyai" jawab gus faroo

***

Dikamar...

Vizha menangis diatas kasurnya. Ia merasa belum siap kehilangan masa mudanya. Ia belum siap menjadi seorang istri.

Apalagi istri seorang Gus faroo yang bahkan ia saja belum mengenalnya secara jauh. Pikiran vizha kacau. Ia sangat bingung sekarang ia harus gimana.

*tok tok tok*
"Nak , ini uti sama bunda. Boleh kami masuk?"
(Aku tidak menjawabnya)

"Nak , sebentar saja kami hanya ingin berbicara sebentar" suara uti
(Lagi dan lagi aku gak menjawabnya)

"Sepertinya kamu sudah tidur ya nak?, Selamat istirahat sayang. Jangan lama-lama ya nangisnya" kata bunda.

Perkataan bunda tadi malah berhasil membuatku tambah menangis :(

Susahh rasanya untuk tidur malam ini. Gelisah pikiran kacau, kepala rasanya pusing karena nangis trs sampe dada rasanya sesek.

Pukul 01.00 , aku belum juga bisa tidur. Aku memutuskan untuk ambil air wudhu dan melaksanakan sholat istikharah. Disepanjang aku sholat tidak berhenti aku meneteskan air mata.

Aku berdoa agar aku dimudahkan dalam menyelesaikan semua ini, dan diberikan petunjuk.


***

Aku Mencintaimu, Gus! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang