9

3 0 0
                                    

-09 November-

Hari ini adalah Hari H acara Harlah Pondok Pesantren. Pagi ini aku berniat untuk untuk terlihat biasa aja dan berusaha untuk semangatt.

Saat aku turun kebawah , semua orang yg ada di ruang keluarga melihat ku dengan senyum dan heran.

"Hayy nak" panggil bunda

"Vizhaaa" panggil bella

"Haloo bunda , hay bella" jawabku

Ayah dan kakung yang sedang ngobrol, tiba-tiba juga melihatku dengan tatapan heran.

Aku membantu bunda dan bella memotong bolu kukus untuk acara nanti malam. Sementara uti dan tante novi sudah pasti didapur memasak makanan untuk para tamu nanti malam.

Setelah beberapa saat. Aku melihat Abang , Mas Fahri dan Gus faroo masuk ke Ndalem. Meraka melihatku dengan tatapan aneh dan bingung.

Aku, bunda dan bella telah selesai memotong dan membungkus bolu kukus. Aku yang melihat mas fahri masih betah menggendong shifa, akhirnya aku mi ta ke mas fahri untuk mengambil alih menggendong shifa.

Semua orang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Namun aku memilih membawa shifa masuk ke kamarku dan main dikamar. Selang beberapa waktu pun shifa akhirnya tertidur dikamarku.

***

Pukul 19.00

Semua orang sudah siap untuk mengikuti rangkaian acara harlah malem ini. Aku juga sudah siap untuk turun kebawah karena 30menit lagi acara akan dimulai. Oiya aku hari ini pakai Abaya warna hitam dan pasmina warna hitam.

Aku turun kebawah dan ternyata semua sudah berkumpul disana. Namun... aku tidak melihat ada tanda-tanda Gus Faroo disana.

"Vizhaa , cantik sekali nduk kamu" puji uti padaku

"Makasih, uti juga cantik malem ini" balasku

"Fahri , ayo kita kesana gus faroo udah menunggu disana" kat abang

"Oke" jawab mas fahri

Aku yang mendengar abang dan fahri tadi, mendadak kepo mau kemana mereka. Namun ke kepoan ku dipotong oleh ajakan uti untuk menuju ke depan panggung acara. Disitu lah tempat duduk keluarga Ndalem.

Saat aku berjalan menuju tempat duduk , banyak para santri maupun satriwati yang menatapku aneh bahkan ada beberapa ustadzah juga yang menatapku heran.
Mungkin mereka berfikir aku ini siapa kok duduk didepan dikursi keluarga.

Acara pun dimulai dengan pembukaan Sholawat dari Hadroh dari Pondok Pesantren Al Baroo. Dan ternyata vokalnya atau yang mimpin hadroh serta maulid malem ini adalah Gus faroo.

Aku tidak berani menatap ke depan karena pandanganku akan langsung ke Gus faroo. Aku sepanjang acara hanya menunduk.

Pukul 23.00 acara baru selesai. Rasanya lelah sekali dan aku ingin segera masuk ke Ndalem lebih tepatnya naik ke kamar untuk istirahat.

Tetapi setelah selesai acara , banyak santriwati yang langsung bergantian bahkan berebutan ingin bersalaman dengan uti dan keluarga Ndalem.

Yaa memang untuk bisa bertemu dan bersalaman dengan keluarga Ndalem hanya di acara acara tertentu saja.

Aku memilih untuk mundur menjauhi kerumunan santriwati yang sedang berebutan menyalami Uti.

Aku melihat satu persatu seluruh sudut dengan sesekali aku menirukan sholawat yang diputar oleh panitia.

Dan tanpa sengaja bola mata kami saling bertemu. Yaa aku dan gus faroo baru aja saling bertatapan.

Dan lebih terkejutnya, Gus faroo saat itu juga tersenyum dan lebih parahnya aku membalas senyum nya tanpa aku sadari.
(Vizhaaa aneh memang, suka hilang kendali)

Setelah kejadian itu, aku langsung lari ke Ndalem dan naik ke kamar.

Aku langsung bersih-bersih dan mengganti pakaian ku menggunakan piyama. Setelah itu aku langsung merebahkan badanju ke kasur. Rasanyaa capek sekali hari ini.

***

Pagi hari...

Aku bangun pukul 07.00 karena perutku nyeri karena haid. Setelah bangun aku langsung mandi , hari ini aku pakai gamis warna mocca dan jilbab segiempat warna putih.

Setelah selesai bersiap aku langsung turun kebawah karena tadi bunda sudah memanggilku untuk sarapan.

Dimeja makan...

"Loh bella , kok sendirian yang lain mana?"tanyaku

"Gatau zha" jawab bella

"Pagii sayang" kata bunda

"Bundaa...pagii bunda"

"Tak kirain tinggal vizha sama bella aja yg belum sarapan"

"Enggak dong, mungkin yg lain masih didalam kamar" jawab bunda

Dan benar secara bergantian semua orang datang dan berkumpul di meja makan.

Semua sudah berkumpul di meja makan kecuali Gus faroo. (Kenapa aku jadi mencarinya ya, entahlah)

"Anakmu mana?" Tanya kakung ke abi zainal

"Ada dikamar, lagi gaenak badan. Katanya tbtb badanya lemes sama pusing"jawab abi zainal

"Lohhh , terus gak sarapan?" Tanya Kakung

"Dia minta diantarkan ke atas aja makananya" jawab umi ratna

Melihat umi ratna dengan cekatan mengambilkan nasi dan sayur sop untuk dibawa ke kamar Gus faroo. Aku jadi ikut gelisah dan kepikiran soal kondisi Gus faroo.

Setelah itu kami menikmati sarapan. Selesai sarapan aku langsung naik ke kamar. Tidak sengaja melihat gus faroo yang sedang keluar kamar , beliau mengenakan kaos oblong hitam dan sarung hitam. (Ganteng banget , Gus faroo)

Mata kami bertemu. Aku langsung menunduk dan lanjut berjalan menuju kekamar.

***

Adzan dzuhur berkumandang
(Allahuakbar... allahuakbar)

Hari ini suara adzan bukan suara Gus faroo. Sepertinya beliau masih istirahat dan lagi gaenak badan. Terlihat td saat aku papasan dengan beliau memang mukanya terlihat sangat pucat.

Aku menghabiskan siang ini hanya dikamar dan meneruskan tugas dan menilai jawaban kuis mahasiswaku. Sampai mataku rasanya ngantuk sekali dan perutku masih sedikit nyeri . Akhirnya aku memutuskan untuk tidur siang.

***

Pukul 16.00

Aku baru aja bangun, tak terasa cukup lama aku tidur siang ini. Aku langsung mandi dan mengganti pakaianku. Aku memakai kemeja abu-abu, rok plisket hitam dan jilbab pasmina hitam.

Sore ini aku akan pergi ke toko buku. Aku turun kebawah dan meminta izin ke bunda dan ayah untuk pergi ke toko buku dan mereka pun mengiyakan dengan catatan sebelum isya harus sudah pulang.

Aku langsung menuju ke garasi dan mengeluarkan mobilku. Aku melihat sepertinya ada yang aneh. Yaaa aku lihat tidak ada mobil Gus faroo disana. Namun aku sedikit bodo amat dan berfikiran mungkin mobil nya sedang di pakai.

***

Aku Mencintaimu, Gus! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang