"Nyonya makanan nya sudah siap" ucap Bi Ria ,
"Nyonya saya sudah melakukan semua pekerjaan saya ,apa boleh saya meminta izin keluar sebentar saja nyonya" mohon nya.
"Hanya sebentar saja ,saya janji hanya sebentar" mohon nya lagi.
"Tidak, tidak ada yang boleh keluar dari rumah ini apa pun alasan nya!"ucap dara mutlak tampah ada rasa kasihan.
"Nyonya saya mohon" Bi Ria berlutut dan menyatukan kedua tangak nya di depan dada nya.
Dia sangat butuh keluar saat ini, tidak masalah hanya sekedar membeli obat saja,
"Saya bilang Tidak, yah TIDAK!!"bentak nya di akhir kata.
"Yah Tuhan bagaimana ini?"sejak tadi bi Ria selalu gelisan ,di pikiran nya hanya ada bayangan wajah Nino yang pucat dan selalu memanggil manggil sang bunda.
Dia sudah pasrah saat ini. Dan memilih untuk mengunjungi kamar Nino saja, hanya sekedar menenangkan nya ataupun mengompres nya, tak apa, asal sakut yang Nino derita sedikit memudar .
"Ninoo" panggil Bi Ria sambil memasuki kamar nya dan suami.
Di tempat tidur terdapat Nino yang berbaring dengan meringkuk dan masih saja memanggil manggil ,tapi kali ini hati Bi Ria tersentuh karna saat ini Nino memanggil manggil dirinya dan bukan bunda melain kan kata Ibu yang keluar dari bibir pucat itu.
"Ninoo" panggil Bi Rian sambil mengusap kening yang berkeringat itu.
"I-ibu sa..sakit" ucap nya.
"Sabar yah Nak ,Nino anak kuat ,anak kuat harus bisa lawan Moster jahat nya" hibur bi Ria sambil sedikit tersenyum .
"I-ibuu sakittt" lagi dan lagi kata sakit itu yang keluar dari bibir mungil itu yang mampu membuat Bi Ria hati nya sakit,
"Yah Tuhan ,kuat kan lah Anak baik ini" Doa nya dalam hati.
"Loh buk ,kok Nino masih di sini ,ngak jadi kerumah sakit nya?"
Pak didit heran bukan nya tadi kata istri nya setelah dia memasak dia akan membawak nino ke Rumah sakit lantas ini apa?. kenapa Nino masih tertidur di ranjang milik nya dan sang istri.
Yah tadi pagi pak didit lah yang ingin menawarkan agar dia yang membawa Nino kerumah sakit tapi Sang istri malah mengatakan agar dia saja .
"Pakk bagaimana ini, nyonya tak memberikan izin untuk ibu keluar" ucapan itu mampu mengaget kan pak Didit.
Sekejam itu kan Nyonya nya , apa dia tak mempunyai hati sedikit saja?Bukan kah dia tidak puas sudah mencampak kan Nino dan tak mengakui Nino sebagai anak nya
Pleshback on...
Di sebuah rumah Rumah mewah terdapat sebuah keluarga yang sangat harmonis, yang membuat semua orang akan iri melihat keharmonisan keluarga itu.
"Haii anak ayahhh," sapa nya.
"kamu ngak nakal kan tadi ayah tinggal?" Doni suami Dara yang sekarang berlutut di depan perut rata nya dan sedang mengajak anak nya yang ada di perut Dara sekedar mengobrol dan ia tau tak akan ada palasan nya.
"Ngak dong Ayah, kan Baby anak yang baik" jawab Alda menirukan suara anak kecil .
"Bagus dongg kalo gitu, baby nya Ayah ngak boleh nakal dan harus selalu jagaiin bunda nya yah kan nak" Balas Doni.
"Mas kok pulang nya cepat?"tanya Dara heran, pasal nya suami nya ini selalu pulang malam, dan alasan nya selalu lembur.
"Iya dong ,kan Aku udah kangen sama Baby nya aku" Balas nya dan masih menempel kan telinga nya di perut rata sang istri.
"Kamu yah ,sejak Baby ada kamu pulang cepat coba kalo ngak ada pasti malam pulang nya, Aku jadi iri tau" ucap Dara bercanda.
"Lihat Dek Bunda kamu cemburu sama kamu" adu nya .
"Ihh kamu yah" kesal Dara dan setelah nya mereka kembali bercanda dan tertawa bersama.
Plashback off
"Nyonya lihat lah anak yang kalian tunggu tunggu sekarang menjadi anak yang kalian tak anggap" batin Pak didit sambil melihat Wajah pucat Nino.
Yok yokkk di vote sebanyak banyak nyaaa dan komennn jugaaaa
Kalo ada yang salah bisa kok komen biar bisa belajar lebih baik lagii.Dan makasih buat kalian semua yang udah mau mampir♥
Dan maaf kalo ada typo nya😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu hari saja
RandomFollow dulu sebelum baca "Jika kematian adalah jalan pintas menuju ke bahagian maka akan kutempuh bagaimana pun cara nya" Nino, hanyak satu kata dan tak ada makna nama seorang anak kecil berumur 9 tahun, jika banyak orang yang menginginkan menjadi...