Empat Tahun Kemudian
•
•
•
Tahun ini Sakura genap berusia 10 tahun. Sudah empat tahun sejak Sakura ditinggalkan kedua orangtuanya, selama itu dia tinggal bersama dengan keluarga Tsunade, dan selama empat tahun itu pula dia telah bersahabat dengan Sasuke. Salah satu sosok yang berpengaruh terhadap penyembuhan mentalnya.
Sekarang Sakura sedang membaca buku bersama Sasuke di perpustakaan pribadi keluarga Uchiha. Mereka membaca dengan sangat tenang, tetapi lama kelamaan Sakura merasa suasananya terlalu sepi. "Ne, Sasuke-kun.. "Panggilnya lirih.
"Hn?" Sasuke sangat fokus dengan kamus biologi yang ia baca akhir-akhir ini. Ia bahkan sampai tak melihat lawan bicaranya namun Sakura bisa memahaminya. Ia tetap melanjutkan bicaranya.
"Kau tahu? Kemarin aku pergi mengunjungi rumah lamaku bersama dengan paman Dan, ternyata rumah itu sudah berubah seperti rumah hantu." pungkasnya sambil tertawa pelan. Ia memang benar-benar mendatangi rumahnya sendiri. Memang tidak seburuk itu sih, paman dan bibinya memberikan beberapa pelayan untuk mengurus rumah. "Aku juga sempat mengunjungi panti asuhan milik kedua orangtua ku." nada bicara Sakura merendah.
Sasuke langsung menutup bukunya dan menatap gadis bermanik emerald itu baik-baik. "Kenapa tiba-tiba kau membicarakan ini?" biasanya Sakura akan mengajaknya berbicara tentang apapun yang membuatnya senang tapi kali ini nampaknya ada kesedihan dibalik suara Sakura yang lain dari biasanya.
"Ano ne, Sasuke-kun... Aku ini tidak pintar jadi bisakah kau membantuku belajar untuk ujian?" ujung bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman simpul.
"Hn. Kau ingin mengalihkan pembicaraan?" Sasuke menatap Sakura dengan tajam yang berhasil membuat gadis itu gelagapan. Sebenarnya kalimat selanjutnya akan membahas tentang rencana yang telah dibuat oleh Sakura sendiri tapi kemudian dia ragu untuk menceritakan nya dan akhirnya memutuskan untuk melewati bagian itu.
Sasuke memang hebat, ia bahkan sama sekali tak tertarik dengan permintaan Sakura dan masih ingin gadis gulali itu melanjutkan topik pertama. "T-tapi ini masih hanya rencana."
"Katakan saja." Sasuke duduk sambil menopang dagu, ia seolah sudah siap mendengarkan Sakura. Sejak dulu, Sasuke memang tidak suka mendengarkan hal-hal yang setengah-setengah, ia juga bukan tipe orang yang menerima penolakan.
Mau tidak mau Sakura harus menceritakan nya, ia merasa tidak enak karena telah membuat Sasuke berhenti membaca dan sekarang sudah siap mendengarkan nya. Sakura menghela napas panjang kemudian ia mencari kira-kira darimana harus ia ceritakan agar Sasuke dapat memahami maksudnya. "Kemarin Paman Dan menemaniku mengecek rumah lamaku karena bibi harus bekerja lebih awal, jadi kami hanya berdua saja." raut wajah Sakura berubah, "Paman bilang bahwa bibi Tsunade mempunyai rencana akan menjual rumah itu dan hasilnya akan di masukkan ke dalam tabungan pribadiku, untuk masa depanku. Tapi..." Sakura sedikit bersedih karena rencana bibinya yang dinilai terlalu berlebihan. "Aku.. Rumah itu menyimpan banyak kenangan masa kecilku bersama dengan ayah dan ibu. Sasuke-kun, aku berencana ingin menempati rumah itu lagi agar bibi tidak jadi menjualnya." Sakura yang tadinya bercerita sambil menunduk kini menatap lurus ke mata hitam kelam milik Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW WE GROW TOGETHER
FanfictionSakura adalah anak yatim piatu, ia telah kehilangan kedua orangtuanya karena kecelakaan mobil saat ia berusia enam tahun. Ia masih memiliki keluarga, lebih tepatnya bibinya yang peduli dan sayang kepadanya. Bibi Sakura tela...