Beberapa tahun kemudian
•
•
•
•
Suasana pagi hari itu sangat ramai, bahkan sepertinya suara para siswa akan sampai ke kantor guru. Di sekolah Konoha Junior School, tepatnya dikelas 3-2 Sakura yang telah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik kini sedang melamun sambil mendengarkan musik kesukaannya minggu ini. Menatap langit cerah adalah hobi Sakura ketika bosan melanda.
Ino dan Tenten datang menghampiri Sakura dengan membawa beberapa buku dan menaruhnya dengan keras sehingga membuyarkan lamunan gadis cherry tersebut. Sakura tersentak kaget dan menatap kedua temannya kesal. "Apa ini?" tanya nya dengan judes.
Ino dan Tenten saling bertatapan lalu tersenyum "Tugas baru tentunya~" mereka berdua langsung duduk dan membuka buku masing-masing. Baru saja memegang pulpen, Ino langsung mendesah kesal "Seandainya Orochimaru-sensei tidak memberi tugas, aku pasti sekarang sedang makan santai di kantin, jalan-jalan mencari laki-laki tampan, dan-"
"Hei sudahlah. Kalau mau mengerjakan tugas jangan dulu mengeluh nanti soal-soalnya jadi terasa makin sulit." sela Tenten yang kemudian membaca soal satu per satu sambil keluar keringat dingin "Sudah ku duga, memang sulit sejak awal. Yasudah lah. Tinggalkan." dengan mudahnya Tenten menutup buku lalu membuka handphone nya dan memainkan game.
"Cih dasar tidak tahu malu." cibir Ino sambil memicingkan matanya. Kemudian gadis cantik kekinian itu menatap temannya yang seolah-olah tak bernyawa itu, Sakura tengah berdiam diri menunduk melihat bukunya dengan tatapan kosong. "Apa sih yang kau pikirkan?"
Sudah hampir genap 3 tahun Sasuke-kun belajar di luar negeri, kira-kira seperti apa dia sekarang? Meskipun kami masih bisa berkomunikasi lewat telefon, tetapi karena perbedaan kesibukan dan waktu membuat kami jarang bisa banyak bercerita. Semoga dia baik-baik saja... Ada banyak hal yang ingin aku dan Naruto ceritakan secara langsung kepadamu. Pikiran Sakura terus melayang pada Sasuke, sampai dia tidak sadar bahwa saat ini Ino sedang memfoto dan membuat stiker dari wajah melamun-nya.
"Hei, jidat. Lain kali banyak-banyaklah memasang wajah jelek, aku jadi bisa berkreasi dengan ini hahaha." ucapnya, jari jemari lentiknya terus bergerak menyentuh layar ponselnya.
"Ne, Tenten.." panggil Sakura yang tersadar dari lamunannya.
Tenten mematikan layar ponsel dan menatap Sakura, "Hm? Ada apa Sakura-chan?" tanya Tenten.
Sakura diam sebentar seperti sedang mengolah kata dalam otaknya "Aku tadi mau bertanya apa ya..." gumamnya, Tenten yang mendengar gumaman Sakura hanya bisa sweatdrop. Sakura menggaruk pelipisnya "Oh iya.. Hinata bagaimana? Apa itu artinya dia jadi makan sendirian pagi ini?"
Tenten menggelengkan kepalanya pelan "Aku tidak yakin.. Tapi tadi aku melihat dia berjalan bersama Naruto ke arah kantin." kedua mata Tenten melirik ke kanan lalu ke atas menunjukkan bahwa dia sedang berusaha mengingat-ingat. "Hm.. Tapi memang seharusnya begitu. Apa kalian lihat bagaimana cara Hinata menatap si makhluk nyentrik itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW WE GROW TOGETHER
FanfictionSakura adalah anak yatim piatu, ia telah kehilangan kedua orangtuanya karena kecelakaan mobil saat ia berusia enam tahun. Ia masih memiliki keluarga, lebih tepatnya bibinya yang peduli dan sayang kepadanya. Bibi Sakura tela...