"Ara, Sakura-chan!! Akhirnya kau kemari lagi setelah sekian lama~" Mikoto menyambut Sakura dengan pelukan hangatnya. Ia mengusapkan pipinya pada wajah Sakura dengan gemas. "Bagaimana kabarmu?"
Sakura memasang senyum manisnya yang membuat Mikoto blushing, "Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu, bibi?" tanya Sakura balik. Senyum anggun Mikoto membuat Sakura yakin bahwa ia baik-baik saja tetapi detik berikutnya, ekpresi Mikoto berubah kesal. "K-kenapa bibi?" Sakura sedikit takut, ia masih mengingat ekpresi yang sama yang ditunjukkan oleh Tsunade kepadanya.
"Sakura-chan. Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk memanggilku ibu?" Mikoto berkacak pinggang. Dia mengerucutkan bibirnya kesal sedangkan Sakura yang melihatnya hanya bisa tertawa kecil.
"Baik, ibu Mikoto." Sakura memberi hormat dan tersenyum lebar yang mampu membuat hati Mikoto berbunga-bunga. Mikoto selalu berharap putra bungsunya akan bisa bersahabat dengan Sakura sampai dewasa hingga akhirnya mereka bisa membangun keluarga yang bahagia. Ia tahu Sasuke-nya juga sangat menyayangi gadis merah jambu ini, tapi dia memang benar-benar jiplakan ayahnya, Sasuke sangat gengsi untuk langsung mengatakannya tetapi bisa membuktikannya lewat tindakan. "Ano ne, Sakura-chan..."
"Eh? Ada apa, bu?" tanya Sakura sambil mendongak menatap Mikoto. Wanita anggun itu mengurungkan niatnya, ia langsung menggeleng "Ah tidak. Aku hanya ingin bertanya, apa kau sudah sarapan?"
"Sudah, bu. Oh iya, tunggu sebentar ya." Sakura berlari keluar untuk mengambil sebuah kotak berisi kue coklat. Sakura memberikannya kepada Mikoto.
"Kenapa kau sampai repot-repot membawa ini? Tapi terimakasih ya sayang." Mikoto mengelus pucuk kepala Sakura, "Kau pergilah ke kamar Sasuke-kun, sepertinya dia masih ada disana. Aku akan menyiapkan kuenya." ujar Mikoto sambil menggandeng tangan kecil Sakura.
Sakura berpisah dengan Mikoto karena mereka berbeda arah. Mansion Uchiha sangatlah besar, dulu Sakura sering sekali tersesat jika harus pergi sendiri, dia harus ditemani oleh pelayan disana. Mengingatnya saja mampu membuat Sakura terkekeh geli. Sekarang dia sudah hafal beberapa tempat yang sering ia datangi saat berkunjung ke mansion Sasuke, seperti misal ruang tamu, dapur, ruang makan, perpustakaan, kamar mandi, dan kamar Sasuke, serta rumah kaca milik Mikoto.
Ketika Sakura sedang sibuk dengan pikirannya, ia tak sengaja menabrak punggung seseorang yang berdiri di hadapannya. "Aduh, maafkan aku!" Sakura langsung membungkuk tanpa melihat siapa orang yang dia tabrak.
"Oh? Sakura-san?"
Sakura langsung mengangkat wajahnya saat mendengar suara yang ia kenal, itu adalah suara berat milik Itachi, putra sulung Mikoto sekaligus kakak satu-satunya Sasuke. "Itachi nii-san?" Sakura berdiri dengan tegak lagi, ia kembali meminta maaf kepada Itachi.
"Sudah lama kau tidak kemari, kau ingin pergi ke kamar Sasuke?" tanya Itachi dengan ramah. Belum sempat Sakura menjawab, seseorang sudah muncul dari balik Itachi. Sakura terdiam karena dia tidak pernah melihat orang itu sebelumnya. Di lihat dari ciri-ciri fisiknya, ia juga termasuk keluarga Uchiha. "Sakura-san, ini adalah Uchiha Shisui. Kau pasti penasaran dengannya." Sakura langsung tersentak dan menunduk malu karena Itachi menyadari bahwa sejak tadi Sakura terus memandangi Shisui. Itachi terkekeh pelan, "Sasuke sedang ada di kantor ayah, kau tunggu saja di kamarnya."
"Baiklah, terimakasih sudah memberitahuku nii-san." Sakura sedikit membungkuk untuk berterimakasih.
"Sama-sama. Aku pergi dulu ya, ayo Shisui." Itachi berlalu pergi melewati Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW WE GROW TOGETHER
FanfictionSakura adalah anak yatim piatu, ia telah kehilangan kedua orangtuanya karena kecelakaan mobil saat ia berusia enam tahun. Ia masih memiliki keluarga, lebih tepatnya bibinya yang peduli dan sayang kepadanya. Bibi Sakura tela...