Chapter 10

340 44 5
                                    

song: Never Surrender - LIV 























WARNING TYPO 

ENJOY READING 











Justin berjalan menyusuri ruang bawah tanah milik ayahnya, pakaiannya masih lengkap dengan stelan kemeja hitam ia berjalan sambil memegang sebuah pistol tak lama ia menemukan sebuah pintu perlahan menekan kenopnya dan pintu itu terbuka.

Mata Justin langsung melirik kekiri dan kanan ia terdiam sejenak lalu berjalan masuk dia memperhatikan bingkai foto yang mungkin tidak ia lihat selama belasan tahun disana tampak 2 orang anak kecil yang saling merangkul dimana salah satunya tengah tersenyum lebar sampai gigi kelincinya menyembul keluar membuat anak itu tampak manis sekali.

Justin menyentuh bingkai foto matanya semakin memperhatikan setiap rinci wajah seorang bocah yang merangkulnya ia terdiam lama sampai akhirnya ia tak dapat membendungnya lagi tangis Justin pecah ia meletakan foto itu dimeja lalu terduduk dilantai sambil meremas rambutnya, kini ia tak mempunyai siapapun lagi terlepas dari sang kakak yang kini entah dimana, Pria muda yang benar benar putus asa.

Taehyung berdiri sambil mengancingkan kemejanya menatap dirinya di cermin pria tinggi itu hanya menghela nafas berat beberapa waktu lalu senyum Yeri terlintas dibenaknya, Taehyung tersentak ia terdiam setelah kembali mengingat senyum itu, apakah dirinya merindukan gadis manja yang selalu memeluk lengannya erat itu kemudian Taehyung mengambil ponselnya yang tergeletak di nakas ia menimang apakah ia harus menghubungi Yeri.

Otaknya terus menolak tapi hatinya menjerit untuk segera bertemu dengan gadis manjanya itu mengkesampingkan egonya Taehyung pun mendial nomer Yeri, lama ia menunggu Yeri pun menjawab panggilan darinya, awalnya mereka hanya diam baik Taehyung maupun Yeri tak ada yang memulai pembicaraan, Yeri mengigit bibir bawahnya dan ia pun memberanikan diri untuk mulai menyapa pria diseberang sana.

" ada apa Tae,..?" Taehyung mendudukkan tubuhnya di kasur

" Yeri.." hati Yeri bergetar mendengar suara lirih Taehyung,

" ku rasa aku tak bise melepaskan mu, untuk apa yang telah terjadi kumohon maafkan aku. Maafkan aku karna melukaimu, kumohon maafkan aku.." Yeri menahan air diujung matanya sejujurnya ia juga sama seperti Taehyung, dia mencintai pria ini walaupun mungkin Taehyung telah melukainya tapi cinta tetaplah cinta

" ingin bertemu denganku..?" Yeri meneteskan air matanya

" ya Tae, aku ingin bertemu denganmu.." Taehyung diam diam mengulum senyum simpulnya

Entahlah apapun itu yang Taehyung tau ia hanya ingin memeluk dan mencium aroma manis dari gadisnya manjanya.

Mobil Taehyung berhenti tepat dibasement, apartemen ini memang sengaja Taehyung beli untuk Yeri. Taehyung tau jika Yeri sering tertekan dengan lomba ballet yang ia ikuti ataupun gadis itu terkadang merasa ingin sendiri maka dia akan pergi ke apartemen hanya untuk menenangkan hati dan pikirannya, sama seperti saat ini Taehyung tengah mendapati Yeri tengah berdiri menghadap jendela besar yang langsung menyuguhkan pemandangan kota.

Taehyung meringankan langkahnya ia berjalan perlahan mendekati Yeri lalu memeluk gadis itu dari belakang dan aroma yang ia rindukan langsung menyeruak masuk kedalam inderanya Taehyung langsung mengusalkan wajahnya keleher Yeri sambil mengecupnya beberapa kali

" aku rindu.." ucapnya dengan suara beratnya, Yeri melepas tangan Taehyung yang melingkar diperutnya lalu berbalik menatap Taehyung yang memandangnya sayu jemarinya mengelus wajah tegas itu Taehyung tersenyum tipis

" aku juga, " balas Yeri lalu mengecup kilas bibir Taehyung dan tersenyum setelahnya ia menatap wajah itu dalam lalu Taehyung menarik tengkuk Yeri dan megesap bibir manis itu pria tinggi itu menciumnya dengan mata terpejam sambil memeluk tubuh Yeri untuk lebih merapat. Ciuman itu awalnya lembut lalu berubah menjadi lebih menuntut. Taehyung melepas ciuman mereka lalu menatap wajah Yeri ia tersenyum hangat sekali dan Yeri merasa Taehyungnya kembali,

Tanpa menunggu lama Yeri kembali mencium bibir Taehyung mereka saling melumat Taehyung mengangkat tubuh Yeri dan menggendongnya membawa tubuh Yeri bersandar di dinding lalu kembali melumat dan mengulum lidah Yeri sedangkan Yeri mengalungkan tangannya ke leher Taehyung sambil meremas rambut belakang pria itu.

Mereka berhenti lalu Taehyung menyatukan kening mereka Yeri menakup wajah Taehyung pria itu mengecup bibir Yeri.

" aku salah dan aku baru sadar aku tak bisa tanpa dirimu" Yeri tersenyum tipis

" aku takut saat kau membentak ku Tae, aku takut dengan segala ucapanmu kumohon jagan katakan itu lagi, dan berjanjilah padaku untuk menjadi dirimu yang sekarang.. kumohon.." Taehyung hanya menghela nafas dan tersenyum tipis

" aku janji.." Yeri tersenyum manis.

Taehyung menatap wajah yang tertidur lelap wajah manis yang sempat ia buat menangis ia mengecup mata Yeri, lalu pucuk hidungnya dan yang terakhir tentu saja bibir gadis itu melumatnya pelan.

" penting untuk memilikimu, aku merasa bodoh telah menyakitimu dan tak akan ku biarkan siapapun mengambilmu dari sisiku.. " ucap Taehyung pelan lalu memeluk Yeri erat

Sementara itu seorang wanita dewasa berdiri sambil meremas ujung mantelnya, tadinya hanya ingin mencari dimana Taehyung berada karna putra kecilnya terus mencari namun ia justru menemukan Taehyung tengah memeluk seseorang diatas ranjang. Emily sadar Taehyung bukanlah Robert tapi bagaimana dirinya sudah nyaman dengan perlakuan adik angkat mendiang suaminya itu.

Wanita itupun berjalan keluar dan menunggu taxi ia terdiam sambil meremas tali tasnya sambil melirik ke kiri dan kanan menunggu apakah ada taxi yang lewat namun matanya berhenti pada satu titik dimana seorang pria yang sangat ia kenal tengah menyenderkan tubuhnya di pintu mobilnya sambil memandangi Emily.

Emily bergetar ia menatap pria itu takut – takut tanpa ia sadar ia tengah mundur beberapa langkah saat pria itu berjalan mendekatinya dengan wajah yang menyeringai, dari semua orang kenapa ia harus bertemu dengan pembunuh keluarganya mengingatnya saja tubuh Emily menjadi lemas dan Justin berhasil menarik tangannya.

" lama tidak bertemu, sayang..." Justin tersenyum sambil menarik sisi bibirnya

" mari kita lihat apa yang akan dilakukan adik suamimu itu ketika ia mengetahui aku mengantarkan kakak iparnya menemui suaminya " setelah itu Emily tak ingat apapun.

Saat ia sadar Emily merasa kepalnya sangat pusing ia mencoba untuk membuka matanya dan mengerjap beberapa kali untuk membiasakan cahaya yang menusuk matanya Emily dapat melihat Justin tengah berdiri sambil mengendong putranya ia berusaha bersuara namun mulutnya tertutup lakban dan begitu juga dengan putra kecilnya yang tengah menahan takut dan tangisnya yang ada dipikiran Emily saat ini adalah Taehyung bisa datang untuk menyelamatkan mereka setidaknya menyelamatkan Anthony

" aku tak perlu mengatakan banyak hal Emily, aku hanya ingin mendapatkan kesenanganku " Justin menurunkan Anthony lalu menatap bocah itu sejenak kemudian.. DOR.. suara pistol mengelegar memekakkan telinga mata Emily membulat ia berusaha melepaskan diri ia berteriak sambil menangis namun Justin hanya menendang tubuh kecil Anthony yang berlumuran darah lalu berjalan menuju Emily

" aku benci sekali dengan suamimu itu sayang, dia membunuh ibuku .. dan ya aku juga harus melakukan hal yang sama pada dirimu.. " Justin memiringkan kepalanya lalu DOR.. DORR.. ia menembak tepat dikepala Emily sebanyak 2 kali

Justin tersenyum manis lalu menatap wajah Emily yang berlumuran darah dengan mata yang terbuka,

" aku senang sekali hari ini..." ucapnya lalu pergi dari gedung tua itu diikuti anak buahnya.

" akan lebih mudah melakukan apapun tanpa melibatkan wanita didalamnya" gumam Justin pelan 































TBC or NAH 

















Maaf ya baru up, ku sibuk kuliah 

terima kasih sudah mau nunggu, love you tomat... 

( JUNGRI ) Mafia In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang