Chapter 11

327 37 9
                                    

song: Neon Moon - Cigarettes 





















WARNING TYPO 

ENJOY READING 























Tubuh Taehyung membeku ia membulatkan matanya dengan ponsel yang masih menempel di telinganya. Lidah Taehyung kelu ia terbata dengan mata yang mulai berkaca – kaca Yeri yang melihat itu hanya bisa menghampiri Taehyung sambil bertanya ada apa namun Taehyung bungkam dengan cepat menyambar kunci mobil dan juga jasnya meninggalkan Yeri yang menatapnya kebingungan.

Taehyung berlari menuju mobilnya dan segera mamacu dengan kecepatan tinggi membuat mobil buatan Jerman itu meluncur deras membelah jalanan Seoul, dengan hati yang remuk dan perasaan yang campur aduk Taehyung berusaha fokus pada titik tujuannya. Lama berkendara Taehyung sampai di depan rumah lusuh terlihat beberapa anak buahnya tengah berjaga dan menyambutnya, tanpa basa basi lagi Taehyung masuk dan menemukan tubuh kaku Anthony dan Emily yang terbaring didalam kantong mayat beberapa polisi disana hanya diam saja tak ada satu pun yang membuka mulut terlebih mereka adalah bawahan Taehyung.

Langkah Taehyung melambat ia menjatuhkan lututnya dilantai sambil memegangi tangan Emily yang dingin lalu mengalihkan perhatiannya pada tubuh kecil Anthony, hati Taehyung teriris perlahan ia memeluk tubuh kecil itu sambil meneteskan air matanya ia mengecup dahi Anthony lalu menutup sleting kantong mayat itu.

Taehyung berdiri matanya berkilat marah dengan tangan yang menggenggam sampai buku – bukunya memutih, ia memejamkan matanya sejenak lalu berusaha membuat dirinya tenang membiarkan anggotanya menyelidiki tkp dan dapat disimpulkan bahwa korban mati karna luka tembak dan beberapa polisi disana juga menemukan selongsong peluru yang tertinggal dan juga mantel berwarna hitam berlabel Dior.

Taehyung berjalan menuju mobilnya, rekannya berusaha untuk menenangkan Taehyung dan pria tinggi itu hanya membalas dengan senyum tipis. Semua anggota polisi mengira jika wanita muda berumur 38 tahun dan anak kecil berumur 9 tahun itu adalah anak dan istrinya. Namjoon memiringkan kepalanya lalu mengapit rokok dibibir nya ia menyalakan pemantik lalu berjalan menghampiri Taehyung ia menepuk bahu Taehyung pelan.

" aku yakin semua kasus berkaitan kapten, dan aku juga tau kau akan membawa yang bertanggung jawab ke pengadilan" ucap Namjoon dengan senyum manisnya disertai dimplenya.

Alis Taehyung bertaut ia menatap punggung Namjoon yang menghilang dibalik pintu mobil polisi, dari awal masuk dan menjadi anggota khusus Taehyung tak terlalu tertarik dengan pria berdimple itu yang ia ketahui hanyalah Namjoon merupakan orang yang sangat jenius dan kompeten karna itulah ia memilih Namjoon berada di tim khususnya.

Taehyung kembali kerumahnya semua orang takut takut menatap Taehyung yang tengah membelai pistol kesayangannya pria itu tersenyum manis sambil mengelap senjata api itu dan memasukan beberapa pelurunya. Taehyung duduk di kursi kebesarannya sambil menyilang kan kaki, para bawahannya mulai was was.

" kemana saja kalian sialan, bagaimana bisa.." Taehyung berdiri lalu melepaskan pelurunya pada pengawal yang berdiri diujung ruangan dan menembak seorang lagi dihadapannya.

" aku gagal..." hari itu Taehyung membunuh semua orang yang bertugas dirumahnya lalu memberikan perintah pada pengawal yang beru saja tiba untuk membereskan kekacauan itu dan mereka hanya bisa meneguk ludah kasar saat melihat beberapa mayat dengan luka tembak tepat dikepala.

Beberapa jam berlalu namun pria tinggi itu enggan untuk berpindah ia hanya diam terduduk sambil memperhatikan mayat bawahannya yang tergeletak di lantai dan juga para pengawalnya yang lain juga enggan untuk bergerak sebelum menerima perintah dari sang atasan.

( JUNGRI ) Mafia In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang