BRANG..
Suara vas yang jatuh itu membangunkan seorang gadis belia dari tidurnya.
Ia menggeliat di kasurnya,oh ayolah apa di pagi hari seperti ini kedua orang tua itu sudah bertengkar?!
Ia bangkit dari tidurnya,mengucek matanya,dan kemudian merenggangkan otot-otot nya.
Ia beranjak dari kasurnya,merapikan tempat tidurnya dan turun ke bawah untuk sarapan dan juga siap siap untuk pergi ke sekolahnya.
Gadis berumur 16 tahun itu menapaki setiap anak tangga dengan malas,ia tahu apa yang akan menyambutnya dibawah sana.
"ALUNA GARCIA-!!"Teriak seorang wanita.
Aluna bahkan belum sampai di anak tangga terakhir,tetapi wanita ini sudah lebih dahulu menyambutnya dengan suaranya yang melengking itu.
"APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN BANGUN DI SIANG HARI HAH?!"Imbuh wanita tersebut.
"Oh mom,ini baru jam 06.30-!!"jawab Aluna karna sang ibu yang melebih-lebih kan.
"Apa kau tidak menghitung waktu mu untuk siap-siap hah?! Jangan menambah bebanku,aku sudah pusing menghadapi ayah mu yang tidak pulang semalam itu"ucap Ibu Aluna dengan sedikit tersendat.
Deg...
Jantung Alena berdebar dengan kencang seketika,ia tersenyum kikuk sembari menahan tangisnya.
'Cih,Pria sialan itu' Batin Aluna,memaki pria yang disebut sebagai ayah dari Aluna Garcia.
"Hah,bukan kah jika pria itu tidak pulang maka beban ibu justru akan berkurang?"ucap Aluna yang kemudian menghampiri sang ibu yang mulai menangis.
Aluna memeluk sang ibu yang kini tengah menangis,berusaha sekuat mungkin untuk tetap tegar walau sebenarnya hatinya hancur melihat sang ibu menangis.
BRAK...
Seorang pria masuk dengan kurang ajar,mata pria itu memerah,terlihat kilat amarah terbentuk di mata biru laut milik pria tersebut.
Aluna yang tau betul siapa pria itu langsung berdiri dengan tegap,berusaha melindungi ibunya dari sang ayah yang berdarah dingin tersebut.
"DAMAIS SMITH CEPAT KELUAR KAU SEKARANG"Suara ayah Aluna menggelegar di seluruh penjuru rumah.
Abraham yang kini dalam keadaan setengah sadar berjalan gontai menuju ke arah dapur dimana Aluna dan Damais sedang bersembunyi dari tangan kasar Abraham.
Abraham berhenti di ambang pintu dapur tersebut,ia melihat Aluna yang sedang mencoba untuk melindungi sang ibu sembari menatapnya tajam.
"Dimana kau sembunyikan jalang itu hah?!"ucap Abraham sembari meneguk botol minuman yang ia pegang.
Aluna mencoba tenang tapi ia sudah diambang batas kesabaran nya,ia berjalan kearah Abraham dan kemudian membanting kuat tubuh Abraham.
Tapi sayang,tubuh dan tenaga Abraham lebih kuat dari Aluna,Abaraham mencengkeram kedua tangan Aluna dan mendorongnya kuat sampai Aluna terjatuh ke lantai.
Abraham berjalan gontai kearah Damais yang sedang bertumpu pada meja,ia mengayunkan tangannya ke atas dan memukul Damais dengan botol minuman yang ia pegang.
Dengan cepat Aluna menahan tangan Abraham yang mengambang di udara sembari menatap tajam kearah Abraham.
"Berhenti menyakiti ibu ku sialan!!"ucap Aluna sembari mendorong kuat Abraham untuk keluar dari rumah itu.
"Aish,ibu mu itu harus bertanggung jawab karna telah berselingkuh di belakangku!!"ucap Abraham sembari melepaskan tangan Aluna yang mencengkeram kuat kerah bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"That's You || Severus Snape"
Fanfiction"Kau merepotkan Garcia, sangat merepotkan" Severus Snape "Dan kau menyebalkan Profesor,sangat menyebalkan" Aluna Garcia