8

149 19 1
                                    

"Sudah banyak program yang kita lakukan di sekolah kita ini,dan kini dengan bangga Hogwarts membuka program asisten profesor." Albus berdiri di mimbar sembari menatap murid-murid yang heboh.

"Bagi nama-nama yang disebutkan dimohon untuk datang ke kantor kepala sekolah sehabis makan malam" Minerva melanjutkan pengumuman tersebut.

"Mr.Oliver Wood,Mr.Cedric Diggory,Ms.Penelope Clearwater,dan Ms.Aluna Garcia"

Sontak banyak mata yang menatap Aluna tajam, bisik-bisik terdengar sampai ke telinga gadis itu.Tidak tahan,Aluna langsung bangkit dan dengan cepat keluar dari Great Hall.

Kepergian Aluna tidak luput dari pandangan Severus,dengan cepat pria itu bangkit dan menyusul Aluna yang ia juga tidak tau pergi kemana namun entah mengapa firasatnya mengatakan bahwa gadis itu pergi ke danau hitam.

Bukan hanya Severus yang beranjak,Remus pun tak kalah cepat menyusul gadis itu,rasa khawatir memenuhi relungnya.

Baru sampai ke danau hitam,mata Severus sudah menangkap pemandangan tidak mengenakkan.

Ia melihat Aluna disana sedang bersandar pada bahu Remus.Amarah dengan cepat memenuhi kepalanya.

Yang membuatnya semakin marah adalah ketika tangan Remus dengan lancang mengelus punggung Aluna,bahkan meletakkan kepalanya diatas kepala Aluna.

Dengan emosi yang tak tertahankan,Severus dengan cepat menghampiri keduanya dan tanpa aba-aba menarik Aluna dan menyeretnya untuk pergi dari sana meninggalkan Remus yang tersulut emosi melihat tingkah Severus.

"Profesor" Aluna meringis namun Severus seperti tuli,ia terus menyeret gadis itu sampai ke ruangannya.

Severus membanting gadis itu ke tembok kemudian menghimpit tubuh Aluna.

Matanya penuh dengan amarah,pikirannya kalut,Severus tidak bisa berpikir jernih lagi.

"Kukira kau berbeda Garcia" suaranya datar,tak ada perasaan apapun disana.

"Ternyata kau sama saja dengan gadis diluar sana.Sudah berapa banyak pria yang kau goda jalang?"

Satu tamparan mendarat di pipi Severus.Tamparan itu menyadarkan Severus dari pikiran kalutnya.Severus sadar dengan apa yang baru saja ia katakan.

Manik hazel Aluna kini mengeluarkan air mata dengan sangat deras.Hatinya begitu sakit mendengar perkataan Severus.

Dengan emosi yang sudah tak tertahankan,Aluna mendorong Severus menjauh dan beranjak pergi dari sana.Baru dua langkah ia berpijak,Severus menariknya kembali.

"Apa lagi profesor?! Kau mau mengatai ku jalang lagi?! Kau mau memperlakukan ku dengan kasar lagi?!" Aluna berteriak didepan wajah Severus.Matanya terus mengeluarkan air mata.

Severus menggenggam tangan Aluna,penyesalan tercetak jelas dimanik gelapnya.

"Aku tidak bermaksud seperti itu Aluna.Aku hanya-" lidah Severus kelu, kata-kata yang akan dia ucapkan seolah tercekat di kerongkongannya.

"Aku cemburu Aluna" lanjut Severus,nyaris terdengar seperti bisikan.

Dengan cepat Aluna melepaskan genggaman Severus,air mata masih mengucur dari manik hazel nya.

"Kau bukan siapa-siapa ku Profesor.Aku tidak pernah ingin diselamatkan oleh mu bahkan aku tidak pernah ingin hidup lagi.Aku selalu bermimpi untuk dapat merasakan kebahagiaan tapi lihatlah-" Aluna tersedu-sedu,ia tidak sanggup melanjutkan perkataannya.

"Disetiap langit yang ku junjung,disetiap tanah yang ku pijak, kebahagiaan tidak pernah mengikutiku Profesor!"

Severus tidak bisa mengatakan apapun.Perlahan ia menarik Aluna dan mendekapnya,menyalurkan rasa hangat untuk menenangkan gadis itu.

"That's You || Severus Snape"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang