4

168 25 10
                                    

Aluna merenggangkan tubuhnya menyambut hari menyebalkan lainnya.Ia merasakan kehadiran seseorang disampingnya dan benar saja,Severus duduk disamping ranjangnya sembari fokus membaca buku.

"Apa yang kau lakukan disini profesor?" Tanya Aluna penasaran.

"Entahlah,mungkin menuruti perintah Albus untuk menemui muridku yang merepotkan" Severus menjawab dengan sarkas.

"Aku tidak perlu kunjungan mu profesor" Aluna memutar bola matanya malas.

"Dasar tidak tau berterimakasih" Sindir Severus

"Terimakasih Profesor menyebalkan Snape"

"Siapa kau beraninya mengganti-ganti namaku" Severus menatap gadis itu tajam.

"Astaga,kalian ini pagi-pagi sudah ribut saja" Madam Pomfrey menginterupsi perdebatan keduanya.

Severus menatap Aluna datar sedangkan Aluna menatap Severus tajam menyiratkan kekesalannya dalam retina hazel itu.

"Apa kau lihat-lihat?!" Aluna semakin tajam menatap Snape

"Kau yang apa,kau ini tidak pernah diajarkan sopan santun ya?!" Sindir Severus,matanya tak kalah tajam dari Aluna.

"Sudah-sudah,kalian ini seperti anak kecil saja" Madam Pomfrey menengahi pertikaian keduanya."Bagaimana perasaanmu dear? Apa kau sudah merasa baik-baik saja?" Timpalnya.

"I'm totally fine Madam,kalau begitu apa aku sudah boleh pergi?"

"Sure"

"Terimakasih Madam" Aluna buru-buru turun dari ranjangnya.

"Mau kemana kau?" Tanya Severus penasaran.

"Menemui seseorang" jawab Aluna sembari berlari keluar dari Hospital Wings.

•••

Aluna menelusuri lorong-lorong kastil tua itu,merasakan semilir angin yang menerpa wajahnya.Sampai matanya tak sengaja menangkap bayangan seseorang yang ia cari-cari.

Aluna buru-buru menghampiri Remus."Good morning Profesor" sapa Aluna.

"Morning Miss Garcia" balas Remus sembari tersenyum pada Aluna."Bagaimana kabarmu? Kudengar kau jatuh pingsan saat sedang pergi ke Diagon Alley bersama Profesor Snape.Apa pria itu menyakitimu?" Tanya Remus khawatir.

"Seperti yang kau lihat,aku sudah merasa sangat baik sekarang.Profesor Snape memang sangat menyebalkan tapi dia baik,aku sudah banyak merepotkannya"

"Kau memang sangat merepotkan Miss Garcia" Severus tiba-tiba saja muncul dan menginterupsi percakapan Aluna dan Remus.

"Well Lupin,apa sekarang kau menjadi seorang pedofil? Nampaknya kau mulai bosan setelah ditinggal oleh Tonks mu,bukan begitu Lupin?" Sindir Snape tajam.

"Jangan membawa Tonks kedalam perdebatan ini Snape dan aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Miss Garcia" Remus yang emosinya sudah tersulut maju mendekati Severus dengan tatapan yang menajam.

"Kalau begitu kau tidak keberatankan jika 'pacarmu' ini kubawa pergi?" Severus langsung menarik tangan Aluna,menyeret gadis itu menjauh dari Remus.

Aluna merasa tangannya hampir remuk,gadis itu mencoba melepaskan genggaman Severus namun nihil,tenaga pria itu tentu lebih kuat dari Aluna.

"Lepaskan aku Profesor" Aluna memohon dengan mata yang berkaca-kaca.Severus tidak mendengarkannya,pria itu terus menyeret Aluna menuju ke ruangan Kepala Sekolah.

"Permen Lemon" Patung Gargoyle itu berputar menunjukan tangga menuju ruangan Dumbledore.Severus langsung menarik Aluna sampai ke ruangan Dumbledore.

"Aku membawanya Albus" ucap Severus sembari melepaskan cengkeramannya dari tangan Aluna.

"Astaga Severus! Apa yang kau lakukan padanya?!" Minerva sontak menghampiri Aluna yang hampir menangis.

"Aku tidak melakukan apa-apa" Jawab Severus cuek.

"Kalau kau tidak melakukan apa-apa kenapa tangannya bisa sampai terluka seperti ini!" Minerva menarik telinga Severus kencang.

"Aduh,aku hanya menariknya kesini.Dia sedang bermesraan dengan pacarnya tadi,yasudah aku tarik dia kesini" Severus menggosok telinganya yang memerah ditarik Minerva.

"A-aku tidak bermesraan Profesor,sungguh.Aku hanya mengobrol dengan Profesor Lupin tadi.Profesor Snape menambah-nambahkannya,aku baru masuk kesini mana mungkin aku sudah memiliki pacar" Aluna mencoba membela dirinya.

"Sudah-sudah" Dumbledore menengahi pertikaian diantara ketiga insan tersebut."Kau harus mencoba untuk lebih lembut lagi lain kali Severus." Timpalnya memberi saran pada Severus.

"Nah bagaimana kabarmu nak? Kau sudah merasa lebih baik?" Kini Dumbledore mengarahkan pandangannya pada Aluna.

"Jauh lebih baik Profesor,tapi sekarang tanganku yang sakit" Sindir Aluna sembari menatap Severus tajam.

"Karena waktu itu kau sempat pingsan dan tidak jadi membeli perlengkapan mu,Profesor McGonagall sudah membantumu untuk melengkapi perlengkapan sekolah mu" Terang Dumbledore.

"Benarkah? Terimakasih banyak Profesor,maaf aku merepotkan mu" Aluna membungkukkan badannya sedikit sebagai ungkapan terimakasih nya.

"Kau tidak merepotkan sama sekali dear,aku senang dapat membantu mu" Minerva menepuk pundak Aluna lembut.

"Nah tadi kau bilang tanganmu sakit kan? Mungkin Profesor Snape bisa mengobatimu.Bukan begitu Profesor?" Dumbledore menyiratkan paksaan dalam tatapannya.

Severus menghela nafas berat."Baiklah" Severus pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"Ikuti dia nak"

Aluna menggigit bibirnya ragu."Cepatlah! Aku tidak punya banyak waktu" Severus terdiam didepan pintu.Aluna menghembuskan nafas panjang kemudian menyusul Severus.

•••

Udara dingin dan suasana lembab langsung menyapa ketika keduanya turun kedalam dungeon.Suasana yang tak jauh berbeda juga didapati Aluna ketika masuk kedalam kantor Severus.

"Duduklah,aku akan mencari ramuannya dulu" Severus pergi meninggalkan Aluna yang masih fokus menelusuri kantor Severus dengan matanya.

Severus kembali dengan ramuan ditangannya.Pria itu menarik tangan Aluna dan meneteskan ramuan tersebut ke tangan gadis itu.Severus meniup ramuan tersebut agar cepat meresap.

Aluna meringis kesakitan,tangannya terasa sangat perih."Lemah,selain merepotkan kau juga ternyata sangat lemah ya" ujar Severus sembari membalut luka Aluna dengan telaten.

"Selain menyebalkan kau juga sangat kasar ya Profesor" Balas Aluna.

"Maaf" ucap Severus pelan,sangat pelan.

"Ya? Kau bilang apa tadi Profesor?"

Severus menggeleng cepat."Sudah beres,pergi sana" usir Severus.

"Siapa juga yang mau lama-lama disini" Aluna berdiri,langkahnya terhenti ketika ia memegang kenop pintu."Anyway,terimakasih banyak Profesor" Kedua sudut bibirnya terangkat keatas sedang matanya menyipit membentuk bulan sabit.Gadis itu menutup pintu tersebut lembut dan berlalu dari pandangan Severus.

Severus mematung.Senyum manis gadis itu menyambangi pikirannya,namun Severus malah menampar dirinya mencoba sadar."Sepertinya aku terlalu lelah hari ini."

Severus mendudukkan dirinya di kursi tua kantornya,menghela nafas berat.Ia memejamkan matanya mencoba untuk tenang namun sialnya ia malah terbayang senyum gadis itu.

"Argh sialan!" Severus mengacak-acak rambutnya frustasi."Lily...ada apa denganku?" Pria itu termenung,kini ia malah merindukan cinta pertamanya itu.

"Aku merindukan mu Lils.Gadis itu mengacaukan ku"


TBC




















































Jangan lupa vote dan comment guyyss
Find me on my insta @dhellevars

"That's You || Severus Snape"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang