10

201 16 2
                                    

Hujan diluar membuat semua insan di Hogwarts menjaga fasadnya tetap tenang didalam kamar mereka masing-masing.

Begitupun dengan Severus.Dia duduk didepan perapian sembari membaca buku,atau lebih tepatnya dia hanya membolak-balik halaman buku tersebut.

Pikirannya tak bisa fokus, bayang-bayang wajah Aluna membuatnya menggila.Severus,pria yang selalu tenang itu kali ini gelisah.

Dalam benaknya,terus bergulir wajah Aluna.Dalam hatinya,dia begitu merindukan gadis dengan senyum yang begitu menenangkan tersebut.

Snape akhirnya menutup bukunya.Dengan langkah cepat pria itu keluar dari kantornya, menelusuri lorong-lorong Hogwarts sembari berharap dapat menemukan gadis itu.

Sementara ditempat lain,Aluna tengah menderita.Cacian dan makian terus terlontar dari anak lelaki berambut pirang didepannya.

"Mudblood! Kau tidak pantas berada di Slytherin" Anak lelaki tersebut mendorong Aluna sampai tersungkur dilantai dingin Hogwarts.

"Draco,ayo kita pergi! Profesor Snape akan memergoki kita" Salah satu teman anak itu mulai panik, menarik-narik lengan jubah Draco.

"Pergilah Drake,aku akan mengurus parasit ini" Seorang gadis yang terlihat lebih tua mulai mendekat,tangannya mengisyaratkan Draco untuk segera pergi.

Akhirnya Draco dan kedua temannya beranjak pergi, meninggalkan gadis itu dan kedua temannya menyelesaikan urusan mereka dengan Aluna.

"Kudengar kau dekat dengan profesor Snape ya?" Gadis itu mulai berbicara,suaranya dingin dan mengintimidasi membuat Aluna sedikit bergetar dibawah kakinya.

"Tidak" suara Aluna bergetar,namun dia berusaha untuk tetap tenang.

Tangan gadis itu terulur untuk mengelus pipi Aluna,matanya mengisyaratkan perang dan amarah.

"Snape itu milikku kau mengerti? Milik Jesslyn Dominic seorang,jalang sepertimu tidak berhak untuk mendekatinya." Tamparan kencang mendarat di pipi Aluna, meninggalkan bekas tangan yang sangat jelas.

"Namun sepertinya dia lebih tertarik dengan jalang sepertiku daripada pengecut sepertimu" Aluna mengangkat kepalanya,menatap Jesslyn dengan tatapan tajam dan berani.

"Berani-beraninya kau menjawab ku jalang sialan!" Nada bicaranya naik,dengan cepat Jesslyn menyeret Aluna ke lapangan yang basah dan melempar gadis itu dengan kencang.

"Snape milikku dan hanya milikku!" Jesslyn mulai memukuli Aluna dengan membabi buta sembari meneriakkan kata-kata yang sama.

Aluna kini terlihat sangat mengenaskan,dirinya basah kuyup dengan luka di sekujur tubuhnya.Namun Jesslyn tidak peduli,tangannya masih dengan ringan memukuli Aluna.

Langkah Snape berhenti ketika matanya menangkap sosok Aluna yang tengah terduduk di tanah dengan seorang gadis yang memukulinya.

Tanpa berpikir panjang,Snape dengan langkah besar menghampiri mereka.Amarah tercetak jelas di manik gelap pria tersebut.

Snape menahan tangan Jesslyn,membuat gadis itu tak jadi memukul Aluna.Ketiganya mulai bergetar terutama Jesslyn.

Peluh mengalir di kening gadis itu.Aura mencekam Snape mencekik ketiganya,membuat lidah anak-anak tersebut kelu.

Snape melirik kearah Aluna,gadis itu ambruk ketanah dengan bibir yang sudah membiru kedinginan.

Snape spontan melepas cengkeramannya pada tangan Jesslyn.Dengan cepat pria itu menggendong Aluna dan membawanya ke Hospital Wings.

Fasadnya yang selalu ia jaga agar tenang mulai goyah.Hatinya digerogoti kekhawatiran dan perasaan marah tak pasti.Kepunyaannya diganggu,dan Snape marah akan hal itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"That's You || Severus Snape"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang