5

168 24 12
                                    

Aluna menatap cermin mencoba merapihkan penampilannya.Gadis itu berkali-kali merapihkan jubahnya sebelum keluar dari kamarnya untuk makan malam dan penyambutan angkatan baru Hogwarts.

Setelah meyakinkan dirinya bahwa ia sudah rapih akhirnya Aluna keluar dari kamarnya dan buru-buru pergi ke Great Hall.

Aluna memandang sekelilingnya mencari tempat untuk duduk.Matanya menangkap sekumpulan anak-anak Slytherin duduk di satu tempat.Aluna menghampiri mereka dan duduk di kursi paling ujung.

Aluna merasa ada mata yang memperhatikannya dan benar saja ketika ia menengok arah meja guru-guru,retina hazel nya bertabrakan
dengan manik gelap Severus.

Aluna tersenyum sembari menunjukan  balutan yang Severus buat kemarin.Matanya kembali menyipit membentuk bulan sabit.Severus merasakan getaran setiap kali melihat senyum gadis itu.

Seleksi dimulai,banyak dari mereka yang riuh ketika nama Harry Potter disebutkan,begitu juga dengan Aluna.Harry Potter cukup terkenal di dunia nya dulu,namun sebagai karakter fiksi dan sekarang ia bertemu sosok asli dari Potter muda.

Aluna mengarahkan pandangannya kearah meja guru dan ia kembali memergoki Severus yang tengah menatapnya.Severus spontan memalingkan wajahnya ketika matanya bertabrakan dengan retina hazel Aluna.

Aluna terkekeh melihat wajah kaget Severus.Sedangkan Severus menggerutu memaki dirinya.

•••

Hari pertama sekolah dan Aluna merasa sangat gugup.Entah sudah ke berapa  kali ia memandang cermin didepannya sembari meyakinkan dirinya bahwa semuanya akan berjalan lancar.

"Ini semua akan baik-baik saja Aluna" ia meyakinkan dirinya.

"Baiklah,kelas pertama adalah...Sial,kelas pertama ramuan."Aluna menggerutu,ini tidak akan berjalan dengan baik.

Tak ingin terlambat dan dimarahi oleh profesor galaknya,Aluna keluar dari kamarnya dan bergegas menuju kelas ramuan.

Aluna memandang sekelilingnya,sial dia ingin muntah karena melihat begitu banyak orang yang berlalu lalang di koridor itu,ia semakin pusing karena tak kunjung menemukan kelasnya.

Gadis itu terkejut ketika merasakan seseorang menepuk pundaknya,ia menoleh kebelakang dan mendapati Remus yang tersenyum padanya.

"Bisa aku membantumu Miss Garcia?" Remus bertanya dengan hangat.

"Profesor,bisakah kau mengantar ku ke kelas ramuan? Aku tidak menemukannya sedari tadi,dan semakin banyak orang disini." Aluna memijat pelipisnya.

Remus meraih tangan Aluna dan segera menarik gadis itu dari koridor yang sangat sibuk itu."Mari,aku akan mengantar mu.Kita harus cepat,kau tidak mau dimarahi Snape bukan".

Aluna tersenyum,ia merasa tersentuh dengan perlakuan hangat Remus.Dikehidupannya yang dulu,ia tidak pernah mendapatkan perlakuan hangat seperti yang Remus berikan.Setiap hari kepalanya penuh dengan caci maki dan kekerasan.

Mereka sampai didepan pintu kelas ramuan bertepatan dengan Snape yang juga baru sampai.

"Well miss Garcia,jadi kau meminta untuk diantarkan oleh kekasihmu kali ini?" Snape menyindir dengan tajam,tatapan dingin tanpa perasaan tak pernah lepas dari matanya.

"Namun sepertinya kekasihmu ini sama lambatnya dengan mu.." Snape membuka pintu kelasnya dengan cepat "Telat 1 menit,five points from Slytherin.Detensi denganku,malam ini jam 7,pastikan dirimu tidak telat Garcia."

Aluna mendengus kesal.Tidak ingin kena masalah dan mengilangkan point asramanya lagi,Aluna akhirnya duduk saja dikursi paling belakang diruangan itu.Ia risih dengan banyaknya pasang mata yang memperhatikannya.

"Kau ini tinggal kelas atau telat masuk sekolah.Dilihat-lihat kau seharusnya tidak berada di angkatan pertama." Anak berambut pirang disebelah Aluna mencibir dengan tatapan merendahkan.

"Aku memang tidak seharusnya berada diangkatan pertama karena seperti yang kau pikirkan aku lebih tua dari semua murid yang ada diruangan ini.Karena itu perhatikan kata-katamu dan jangan menatapku dengan tatapan tidak sopan seperti itu adik kecil" Aluna membalas perkataan anak itu tak kalah tajam.

"Mr.Malfoy,Miss Garcia.Dilarang berpacaran atau bermesraan dikelasku" Snape menatap kedua muridnya tersebut dengan tatapan tajam yang siap menusuk ke inti jiwa keduanya,terutama Draco.Seperti ada sebuah perasaan tidak suka setiap kali ia melihat Aluna berdekatan dengan pria lain.

•••

"Class dismiss,kalian semua boleh pergi" Semua murid dikelas itu spontan menghembuskan nafas lega.Mereka buru-buru keluar dari kelas itu.Begitu juga Aluna,ia tidak mau berlama-lama diruangan tersebut.Ia sangat kesal dengan Snape hari ini.

"Kecuali kau,miss Garcia"

Aluna menengus kesal.Ia menatap Snape tajam,bibirnya mengerucut sebal."Apalagi Profesor? Detensi? Aku tidak akan telat profesor.Kau mau menambah hukumanku atau kau mau memarahi ku lagi? Nanti saja ya,aku sedang lelah saat ini."

"Apa yang tadi kau bicarakan dengan Malfoy?"

"Dia mengejekku,dia bilang aku harusnya tidak berada diangkatan pertama,dia bahkan menatapku dengan tatapan merendahkan" Aluna bercerita dengan menggebu-gebu.

Snape merasa ada sengatan didalam dirinya ketika melihat wajah kesal Aluna.Gadis itu...terlihat menggemaskan dimatanya.

"Dia benar Aluna"

"Tapi kan tidak seharusnya dia mengatakan itu dengan gamblang,apalagi sampai menatapku dengan tatapan merendahkan.Ingin sekali kutusuk mata anak itu." Aluna dibuat semakin kesal dengan jawaban Snape.

"Dia benar.Kau seharusnya tidak berada diangkatan pertama,kau seharusnya sudah berada diangkatan ke empat."

"Aku saja tidak tau aku akan berakhir disekolah sihir seperti ini Profesor bagaimana aku dapat menyesuaikan diriku."

"Kalau kau mau,aku bisa membantumu untuk naik dengan cepat"

"Benarkah?" Wajah Aluna berubah menjadi sumringah.

Snape tersenyum tipis."Tentu saja,bagaimana? Kau mau?"

"Tentu saja aku mau! Kapan kita bisa memulainya?"

"Kita akan membicarakannya nanti saat detensimu.Jangan telat,kau mengerti?" Tatapan dingin kembali menguasai manik gelap Severus.

"Alright Sir" Aluna kemudian berlalu dari hadapan Snape.

Tepat ketika Aluna menutup pintu kelas itu,Snape ambruk.Ia memegangi dadanya,jantungnya berdetak begitu kencang dan wajahnya memanas.

"Lils...help me." Snape bernafas terengah-engah,jantungnya berdetak semakin kencang ketika bayangan gadis itu sedang tersenyum melintas dipikirannya.

"Merlin,gadis itu benar-benar merepotkan" Membayangkan malam ini ditemani oleh senyum gadis itu membuat Snape menggila,mukanya semakin memanas.


TBC




"That's You || Severus Snape"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang