Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari demi hari, tak ada yang berbeda dengan Jaemin Nadewa. Bahkan sejak di bangku kelas 10 kepopulerannya sudah sangat terlihat jelas. Banyak sekali gadis yang mendekati, bahkan nekat memberikan apapun untuknya.
Dari banyaknya gadis tidak ada yang membuat seorang Jaemin jatuh hati, semua gadis mendekati hanya untuk mendapatkan kepopuleran yang sama, kekayaan Jaemin serta banyak lagi. Hingga membuat Jaemin merasa cinta tidaklah ada, semua kepalsuan.
Cuek, itulah yang membuatnya membangun image cuek pada semua gadis apapun itu kecuali dengan satu gadis tentunya. Hanya dia tentunya.
Seperti biasa, siang hari menuju loker untuk mengambil kebutuhan basket nanti, dan Jaemin sudah biasa mendapatkan banyak hadiah dari para gadis ketika membuka isi koper.
Namun entah mengapa, untuk pertama kalinya. Jaemin sedikit tertarik pada satu hadiah yang membuatnya kagum karena unik tak seperti lainnya. Secarik surat berisi kan ucapan kata yang manis, berbeda dengan semua yang memberikan bungkusan kado, coklat, bunga dan puisi klasik.
Tersenyum membaca surat itu, setiap hari pasti ada surat ini datang. Bahkan kemarin ia sakit pun seolah pengirim sangat mengenal baik dirinya. Bagaimana bisa tahu ia jarang makan, terlalu sering belajar hingga lupa menjaga diri sendiri.
“Wah dapat surat ini lagi?” rebut Hyunjin lalu membaca sekilas karena Jaemin menariknya kembali. “Pake senyum-senyum segala, ingat udah punya Heejin tuh istrimu!”
Sudah sejak lama? Sepertinya Jaemin baru menyadari surat itu hari ini karena banyaknya surat menumpuk disana. Hyunjin bahkan menyadari lebih duluan, sungguh aneh.
Sejak tadi banyak murid yang heran dengan tingkah Jaemin yang senyum sendiri membaca surat. Sejak kapan ia suka tersenyum? Tentu membuat banyak orang berfikir alasannya.
‘Sejak kapan Jaemin suka senyum?’
‘Tanpa senyum saja tampan, apalagi seperti itu. Aku jatuh pada pesonanya’
‘Sangat manis!’
.
.
.
Meet The Cast :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
