Pagi hari yang cerah di paris bagi sepasang suami istri yang sedang menikmati honeymoon mereka, keduanya masih berada di atas ranjang dengan tubuh polos tanpa sehelai benang pun.
Mark menjadi orang yang lebih dahulu bangun, mark terbangun karena rasa lapar di perutnya, mata mark melirik chanisa yang masih terlelap di samping nya dengan posisi yang errr... cukup membuat mark tegang.
Chanisa tertidur dengan posisi miring, dengan pantat yang menunging seksi, terlihat begitu menggoda.
Mark mengambil ponselnya dan memotret pemandangan indah yang ada pagi ini.
Mark hanya seorang pria biasa, ia tak mungkin tak tergoda oleh pemandangan istrinya, dengan lembut mark pun menarik pinggang mungil chanisa untuk mendekat padanya.
"Nghhh..." Chanisa mengerang ketika merasakan benda keras dan panjang mencoba memasukinya.
Mark mengusap lembut punggung chanisa, sebenarnya mark tak mau mengusik kenyamanan tidur istrinya, tapi tak bisa menahan gairahnya.
"Tidur aja chan, bentar doang aku janji gak lama."
"Ngghh... Mark aku lagi tidur! Kamu perkosa aku?! ahh..."
Mark menghentakkan kejantanan nya masuk dengan sekali sentakan hingga chanisa membuka matanya karena rasa sakit.
"Ahh... gila! Keluarin! Sakit!"
Mark tak mengubris ucapan istrinya, ia berusaha mencari posisi nyaman, menaikan sebelah kaki chanisa agar ia bisa lebih leluasa.
"Ahh... ahh..."
"Sshh... enak?" Tanya mark, mengecup pipi chanisa.
"Aahh... engak..."
Chanisa merasa kesal. Dirinya baru saja membuka mata dan langsung mendapatkan perlakuan mesum dari suaminya, itu sangat mengesalkan.
"Sshh... semalem katanya enak."
"Uhh... ini gak enak soalnya di perkosa ahh..." Chanisa berbohong, sebenarnya rasanya sama seperti semalam hanya saja ia terkejut.
"Sssh... Sama suami sendiri ngerasa di perkosa?" Mark dengan kuat menghentakkan kembali kejantanan nya hingga dalam, menggerakkan pinggulnya dengan cepat.
"Ahh... Pelanhh dong! Ngghh..." Chanisa merasakan perih di area intimnya, rasa sakit sisa semalam pun masih terasa di tubuhnya.
"Sshh... Kalo di perkosa gak bisa pelan chan..." Mark mengecupi punggung mulus milik istrinya, menggerakkan pinggulnya nya dengan cepat.
"Ahh... Ampun ngghh..." Chanisa meremas sprei dengan sangat kencang.
"Sshh... Jangan di ketatin ahh..." Mark merasa kejantanan nya sangat teremas oleh milik chanisa.
Chanisa tak peduli dengan ucapan suaminya, ia semakin mengetatkan lubang nya agar mark segera mencapai klimaks nya.
"Ahhh... Ahhh..."
Dalam tiga sentakan terakhir mark dan chanisa sama-sama mengeluarkan cairan mereka, terengah setelah mencapai klimaks mereka.