"Bagaimana dok?" Tanya Guanlin, menatap dokter dengan tatapan cemas.
"Nona Renjun berhasil di selamatkan. Walaupun tadi detak jantung-nya sempat berhenti, namun ia kembali lagi. Sepertinya Nona Renjun benar-benar wanita tangguh dan tidak mudah menyerah." Ujar Dokter yang langsung di balas helaan nafas lega oleh Guanlin.
"Setelah ini nona Renjun akan di pindahkan ke ruangan yang lebih insentif. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai kondisi nona Renjun, kita akan bicarakan di ruangan saya." Ujar sang dokter.
Guanlin mengangguk mengerti. "Terima kasih dokter. Terima kasih karena telah menyelamatkan Renjun." Ucap Guanlin.
"Ini semua bukan karena saya. Tapi karena kegigihan nona Huang dan juga kuasa Tuhan. Tuhan masih mengizinkan nona Huang untuk menghirup udara dunia, dibalik penyakit mematikan-nya." Ujar Dokter, lalu pergi meninggalkan Guanlin.
---
*tok tok tok* ketukan pintu, membuat Jeno yang tengah sibuk dengan berkas-nya pun berhenti sejenak.
"Masuk-lah." Titah Jeno, mempersilahkan orang itu masuk.
"Bagaimana?" Tanya Jeno, menatap orang suruhan-nya yang telah tiba,dan berdiri di hadapan-nya.
"Ini semua data tentang Nona Huang yang Tuan Lee inginkan." Ujar orang suruhan-nya, seraya memberikan sebuah amplop coklat kepada Jeno.
"Apakah kau sudah mencari semua-nya?" Tanya Jeno, dia tidak mau ada satupun yang terlewatkan mengenai informasi Renjun.
"Tidak ada yang terlewat, semua informasi yang Tuan Lee inginkan, ada di situ." Ujar anak buah-nya, menunjuk map coklat yang ada di tangan Jeno, dengan kedua tangan-nya.
"Oke, kalau seperti itu kau boleh pergi. Bonus tambahan sudah aku kirim ke rekening kamu." Titah Jeno.
Sang anak buah pun mengangguk. "Terima kasih Tuan Lee." Ucap anak buah-nya, lalu pergi meninggalkan ruangan Jeno.
Setelah anak buah-nya pergi, Jeno pun berniat untuk membuka amplop tersebut. Tapi niat-nya terhenti ketika melihat Jaemin yang baru saja datang ke dalam ruangan-nya, bersama dengan Jisung.
"Appa!" Pekik Jisung yang langsung berhambur ke dalam pelukkan Jeno.
Jeno langsung merengkuh Jisung ke dalam pelukkan-nya. "Baby Ji, kenapa kamu sendirian ke sini? Di mana hyung-hyung mu?" Tanya Jeno, menatap baby Ji.
"Logan sedang sakit. Panas dan pusing-nya tiba-tiba kambuh. Sedangkan Ayden sedang tidur di rumah." Seru Jaemin, mengintrupsi Jisung yang ingin bicara.
"Logan sakit lagi?" Tanya Jeno yang di balas angguk-kan kepala oleh Jaemin.
"Heum. Sebaiknya kita makan siang. Baby Ji ingin makan siang bersama-mu di restaurant biasa." Seru Jaemin, mengajak Jeno.
Jeno pun menuruti permintaan Jaemin dan juga baby Ji. Mereka bertiga mulai keluar dari ruangan Jeno, masuk ke dalam lift dan keluar dari kantor Jeno. Masuk ke dalam mobil bersama, lalu mobil pun pergi ke restaurant yang Jaemin inginkan.
"Tapi Logan sudah baik-baik saja?" Tanya Jeno yang sedikit khawatir tentang penyakit Logan.
"Heum. Tadi setelah minum obat dan aku kompres, panas-nya sudah turun, dan sekarang dia sedang beristirahat." Jawab Jaemin yang langsung di balas helaan nafas lega dari Jeno.
Jeno bingung dengan penyakit Logan yang tiba-tiba demam atau pusing. Jeno sudah memeriksa semua kesehatan Logan dan mencari tentang penyakit yang di derita Logan. Apakah penyakit itu serius dan parah sehingga membutuhkan pengobatan khusus atau tidak. Tapi setelah di lakukan beberapa pemeriksaan dari yang biasa, sampai ke pemeriksaan khusus, tidak ada penyakit yang serius atau membahayakan dari Logan.
Maka dari itu Jeno bingung, sebenarnya apa yang terjadi dengan Logan?
Sampai di restaurant, mereka bertiga mulai masuk bersama, duduk di tempat yang di sediakan pelayan, memesan makanan, dan menunggu makanan datang.
Sedangkan di lain sisi, Logan baru saja bangun dari tidurnya.
Logan menelusuri sekitar, dan menemukan sang adik yang tengah tidur di samping dirinya.
Dengan perlahan, Logan menyelimuti sang adik, dan beranjak turun dari kasur.
Niat-nya tidak ingin membangunkan sang adik pun sirna, ketika kaki Logan tidak sengaja terpentuk sudut kasur, membuat Logan sedikit memekik karena terkejut, sekaligus sakit.
Ayden yang rentan dengan suara pun mulai terbangun karena ringisan Loga.
"Kenapa hyung? Apakah ada yang sakit? Mau aku panggilkan Eomma, Appa atau Chulso Ahjumma?" Sentak Ayden ketika pertama kali membuka matanya, beranjak dari tidurnya dan segera memeriksa Logan.
Logan meringis, menjauhkan kepala adik-nya yang sedang memeriksa tubuh-nya dari atas kepala sampai bawah kaki.
"Aish, Hyung tidak apa-apa. Hyung hanya terpentok sudut kasur saja." Ujar Logan.
Logan sudah terbiasa mendapatkan benturan sudut kasur karena kecerobohan-nya.
Kakinya akan selalu terbentur sudut kasur, setelahnya ia akan memekik karena kesakitan, sekaligus memekik karena terkejut.
Logan benar-benar mewarisi sifat Jeno. Jeno sama ceroboh-nya dengan Logan. Kaki Jeno juga akan selalu terbentur sudut ranjang-nya di setiap pagi. Dan Jeno akan selalu mendapatkan omelan dari Renjun karena tingkah ceroboh-nya yang tidak pernah hilang.
Sama persis seperti apa yang dilakukan Ayden dan Logan. Logan akan selalu mendapatkan ocehan dari Ayden.
"Aigoo, sepertinya kebiasaan buruk-mu itu tidak bisa di hilangkan. Kau bisa kehilangan kaki-mu Hyung." Oceh Ayden kepada Hyung-nya yang selalu ceroboh.
"Yak! Kau menyumpahi diri-ku tidak mempunyai kaki?" Sunggut Logan.
"Kalau kebiasaan buruk-mu itu tidak pernah berubah, bisa saja Tuhan mengambil kaki-mu karena tidak tega, bisa saja Tuhan marah karena kau yang sering membenturkan kaki ciptaan-nya ke sudut kasur." Ujar Ayden.
"Yak! Tuhan itu tidak mempunyai rasa amarah, apalagi ke makhluk ciptaan-nya." Celoteh Logan.
"Ya ya ya terserah kau. Kau ingin apa? Biar aku yang mengambilkan-nya." Ujar Ayden, menuntun Logan agar duduk di atas ranjang-nya kembali.
"Yak! Aku sudah tidak apa-apa. Aku tidak perlu di manja." Protes Logan.
"Aku tau. Kau hyung-nya dan kau tidak perlu di manja. Tapi tingkah ceroboh-mu tidak bisa di hindarkan. Kau harus di lindungi agar tidak terluka." Oceh Ayden, menatap Logan dengan tatapan meledek.
Ayden bertindak seolah-olah dia adalah Hyung dari Logan.
Logan yang melihat itu langsung mendecih, dan sedikit menjitak kepala Ayden. "Ke mana Eomma dan baby Ji?" Tanya Logan yang heran karena tidak mendengar suara berisik Jisung.
"Eomma dan baby Ji sedang pergi ke kantor Appa." Seru Ayden.
"Kau tidak ikut?" Tanya Logan. Biasanya Ayden sangat semangat apabila bertemu dengan sang Appa.
Ayden menggelengkan kepala-nya. "Eomma menyuruh-ku untuk menjaga-mu. Aku juga tidak keberatan dalam menjaga-mu. Kau hyung-ku. Jadi aku biarkan baby Ji ikut bersama Eomma." Jawab Ayden.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD MOTHER - NOREN
FanfictionCERITA INI KHUSUS NOREN (JENO X RENJUN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO DAN HUANG RENJUN!