"Hai Ayden. Perkenalkan, nama Ahjumma Huang Renjun. Ayden bisa panggil Ahjumma dengan sebutan Huang. Ayden pasti terkejut ya dengan kedatangan Ahjumma?" Tanya Renjun, yang mulai menyapa Ayden.
Ayden sedang berdiri pun terkejut dengan kedatangan Renjun yang tiba-tiba. Sontak Ayden mengangguk-kan kepala-nya, ketika mendengar pertanyaan Renjun. "Tentu saja. Ahjumma siapa ya? Kenapa Ahjumma bisa mengenal Ayden?" Tanya Ayden bingung. Masalah-nya, Ayden tidak mengenal Renjun, orang yang ada di hadapan-nya. Tapi mengapa Renjun mengenal Ayden?
"Ayden tenang saja. Ahjumma bukan orang jahat kok. Ahjumma kenal kedua orang tua Ayden. Ahjumma teman dari Appa dan Eomma-nya Ayden." Seru Renjun.
Ayden menautkan kedua alisnya, menatap Renjun dengan tatapan ragu. "Ayden masih tidak percaya dengan Eomma?" Tanya Renjun yang langsung di angguki kepala oleh Ayden.
"Nama Appa-nya Ayden Lee Jeno bukan? Dan nama Eomma-nya Ayden Na Jaemin bukan?" Tanya Renjun.
"Semua orang tau Eomma dan Appa-nya Ayden, Ahjumma." Seru Ayden yang tidak percaya dengan ucapan Renjun.
Renjun terkekeh melihat balasan lucu dari Ayden. Memang Jeno sangat terkenal karena bisnis-nya yang sukses dan maju. "Orang tua-mu mendidik-mu dengan sangat bagus. Kau tidak percaya dengan orang yang baru saja kau temui." Ucap Renjun yang senang atas cara didik Jeno dan jaemin.
Ayden tidak terpengaruh dengan penjelasan Renjun. Renjun langsung mengeluarkan ponsel-nya dan segera melakukan panggilan video call dengan Jeno.
*drt drt* deringan ponsel yang terus bergetar, menunggu Jeno mengangkat telepon-nya.
Setelah di angkat, Renjun langsung mensejajarkan tinggi-nya dengan Ayden.
"Ayden, ini Appa-mu bukan?" Tanya Renjun yang langsung di balas anggukkan antusias oleh Ayden.
"Appa!" Panggil Ayden yang sukses membuat Jeno terkejut.
Bagaimana bisa Renjun bersama dengan Ayden? Bagaimana bisa Renjun tau Ayden? Padahal mereka tidak bertemu selama beberapa tahun.
Ayden sayang? Kenapa Ayden masih ada di sekolah heum?
Ayden tidak tau Appa! Mungkin Ayden tertinggal dan mungkin Eomma lupa kalau Ayden belum masuk ke dalam mobil.
Jeno-ya. Kau tenang saja. Aku akan membawa balik putera-mu.
Tanpa menunggu balasan dari Jeno, Renjun menutup panggilan-nya secara sepihak.
"Ayden sudah percaya dengan Eomma-kan?" Tanya Renjun, yang sudah mengelus rambut Ayden.
Hati Renjun menjerit bahagia. Ia bahagia karena bisa menyentuh putera-nya yang selama ini hanya bisa ia lihat dari jauh.
Padahal ia sama sekali tidak ada niat untuk menghampiri kedua anak-nya dan bertemu dengan kedua anak-nya.
Namun entah kenapa saat melihat Ayden sendiri di luar sekolah, insting seorang Ibu keluar. Renjun langsung menghampiri Ayden dan keluar dari mobil-nya, karena tidak mau terjadi hal yang buruk, menimpa kepada Ayden.
Ayden mengangguk-kan kepala-nya. "Ne, aku sudah percaya Ahjumma. Maafkan aku ya Ahjumma, karena aku sudah mengira Ahjumma itu orang jahat." Ucap Ayden yang langsung membungkuk-kan tubuhnya, meminta maaf karena telah berprasangka buruk kepada Renjun. Bahkan Ayden sudah menyiapkan semprotan marica, untuk di semprotkan ke Renjun, untuk berjaga-jaga kalau misalkan Renjun orang jahat.
Renjun terkekeh melihat tingkah menggemaskan Ayden. "Tidak apa-apa. Sikap Ayden bagus. Ayden tidak boleh percaya kepada seseorang yang Ayden tidak kenal. Ayden bisa di culik kalau Ayden percaya." Jelas Renjun.
"Cha, sekarang saat-nya kita pulang. Ayden sudah lelah bukan, menunggu di sini?" Tanya Renjun yang langsung menuntun Ayden masuk ke dalam mobil-nya.
"Ayden, kita makan dulu ya sebelum mengantarkan Ayden pulang. Ayden pasti lapar bukan?" Tanya Renjun.
"Tapi Eomma pasti sudah masak untuk Ayden makan." Ujar Ayden yang sedikit tidak enak mengatakan hal seperti itu.
"Tapi gapapa deh Ahjumma. Ayden sudah sangat lapar." Seru Ayden, ketika melihat raut wajah Renjun yang berubah.
Renjun tersenyum. "Terima kasih Ayden." Ujar Renjun, seraya tersenyum tulus kepada Ayden.
"Sama-sama Ahjumma." Balas Ayden, dengan senyuman juga, membalas senyuman yang Renjun berikan.
"Ahjumma, sebenarnya Ahjumma teman-nya Eomma atau Appa? Kok Ayden tidak pernah melihat Ahjumma?" Tanya Ayden. Pasalnya Ayden sangat tau teman yang sering Jeno dan Jaemin berkunjung ke rumah mereka.
"Ah, Ahjumma teman lama Appa dan Eomma-mu. Ahjumma baru saja kembali lagi ke Seoul, setelah sekian lama-nya tinggal di China." Seru Renjun.
"Ah China. Apakah enak tinggal di sana?" Tanya Ayden.
Renjun menggelengkan kepala-nya. "Di sana sangat padat Ayden. Eomma tidak suka." Seru Renjun.
'Dan tentu-nya Eomma tidak bisa melihat diri-mu dan juga hyung-mu.' Sambung Renjun yang tentu-nha hanya bisa melanjutkan-nya di dalam hati.
"Kalau tidak enak, kenapa Ahjumma memilih tinggal di sana?" Tanya Ayden penasaran.
"Ada urusan penting yang harus Ahjumma selesaikan di sana." Jawab Renjun.
"Apakah urusan itu sudah selesai? Dan Ahjumma kembali lagi ke sini?" Tanya Ayden lagi. Ayden orang yang sangat penasaran akan hal yang ada di sekitar-nya. Ia tidak akan segan-segan untuk bertanya, sampai rasa penasaran itu hilang.
Renjun mengangguk-kan kepala-nya. Ayden benar-benar mirip seperti dirinya. Bukan hanya wajah dan tubuh, tapi juga sikap dan tingkah Renjun. Renjun yang sangat cerewet apabila dirinya sangat penasaran akan suatu hal.
"Ayden, apakah Ayden anak satu-satunya?" Tanya Renjun. Sungguh, Renjun tidak ingin topik pembicaraan mereka mati. Ia ingin mendengar segala celotehan yang keluar dari mulut sang anak.
Ayden menggeleng-kan kepalanya. "Ayden punya Hyung dan juga Dongsaeng. Hyung-nya Ayden bernama Logan Hyung. Sedangkan Dongsaeng-nya Ayden bernama Jisung, yang biasa di panggil dengan sebutan baby Ji." Jawab Ayden.
"Baby Ji siapa?" Tanya Renjun yang memancing Ayden. Renjun sangat ingin tau, apakah Jisung anak dari Jaemin atau bukan.
Sebenarnya ia sudah tau mengenai Jisung. Tapi ia mau mendengar sendiri dari mulut anak-nya.
"Tentu saja anak dari Eomma dan Appa-nya Ayden." Seru Ayden.
"Kalau Ahjumma? Apakah Ahjumma memiliki anak?" Tanya Ayden yang lagi-lagi penasaran.
'Kamu dan Logan Hyung adalah anak Eomma sayang.' Batin Renjun, menatap sang anak.
"Tentu saja Ahjumma punya." Seru Renjun.
"Benarkah? Ada berapa? Apakah ada tiga? Sama seperti anak-nya Eomma dan Appa-nya Ayden?"
"Ahjumma hanya mempunyai dua anak. Kedua anak Ahjumma sama dan seumuran seperti diri-mu dan juga Logan Hyung."
"Benarkah? Apakah aku boleh kenalan dengan-nya. Kali saja mereka bisa dan mau berteman dengan Ayden. Ayden akan memberikan mereka mainan Ayden."
"Tentu saja. Nanti Ahjumma kenalkan kepada anak-nya Ahjumma."
"Assa! Teman-nya Ayden bertambah!" Pekik Ayden dengan antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD MOTHER - NOREN
FanfictionCERITA INI KHUSUS NOREN (JENO X RENJUN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO DAN HUANG RENJUN!