"Ayden! Kau dari mana saja?! Kau membuat kami khawatir!" Ucap Logan, kepada adiknya yang baru saja pulang.
"Hyung mengkhawatirkan aku?" Tanya Ayden tidak percaya. Pasalnya Logan sangat gengsi untuk menunjukkan perasaan-nya kepada Ayden.
"Tentu saja! Bukan hanya diri-mu, tapi juga Eomma dan juga baby Ji. Mereka terus mengkhawatirkan diri-mu." Ujar Logan yang langsung membawa Ayden masuk ke dalam kamar-nya.
"Lalu, di mana Eomma dan baby Ji sekarang? Kenapa aku tidak melihat mereka?" Tanya Ayden penasaran.
"Mereka sedang mencari-mu. Mereka menyuruh-ku untuk menunggu di sini, supaya ada seseorang ketika kau pulang." Jawab Logan.
"Apakah kau baik-baik saja? Apakah ada yang terluka?" Tanya Logan, mengecek seluruh tubuh Ayden dari atas kepala, sampai bawah kaki.
"Maafkan aku hyung. Aku tidak bermaksud untuk membuat kalian khawatir. Tapi hyung tenang saja. Aku tidak apa-apa. Tidak ada luka di tubuh-ku." Ucap Ayden yang merasa bersalah karena telah membuat mereka khawatir.
"Yak pabbo! Kenapa kau malah meminta maaf? Seharusnya kami yang meminta maaf karena telah meninggalkan-mu sendirian. Sebenarnya kamu ke mana saja? Kau habis ngapain aja? Kenapa kau pulang lambat sekali?" Tanya Logan yang tiba-tiba cerewet.
Sungguh! Logan sungguh mengkhawatirkan adik-nya.
Bagaimana tidak khawatir ketika ia membuka mata pertama kali, ketika hendak turun dari mobil? Tidak ada Ayden.
Iya! Tadi Logan sempat tertidur di dalam mobil, ketika sedang menunggu Ayden datang.
Logan yang pulang terlebih dahulu keluar dari kelasnya, langsung masuk ke dalam mobil karena dirinya benar-benar lelah, karena habis latihan renang untuk lomba antar sekolah.
Sebelum tidur, Logan sudah menitip pesan kepada Eomma, Baby Ji dan juga paman Park. Tapi entah kenapa pas ia membuka matanya ketika sampai, tidak ada Ayden di dalam mobil. Logan mengira kalau Eomma, Baby Ji serta paman Park lupa kalau Ayden belum masuk ke dalam mobil.
Logan juga dapat melihat raut wajah panik Eomma-nya ketika Logan berbicara bahwa Ayden tidak ada di mobil. Mereka segera kembali untuk menyusul Ayden, sedangkan dirinya di suruh untuk menunggu di rumah. Karena takut Ayden pulang, tidak ada orang di rumah selain bibi dan paman yang bekerja di sini.
Akhirnya Logan menuruti perintah Jaemin. Logan langsung masuk, membersihkan tubuh-nya, lalu menunggu Ayden di ruang tamu.
"Tadi aku harus piket dulu. Jadi aku pulat agak telat." Ujar Ayden.
"Yak! Bukan-kah piket-mu hari Rabu, kenapa kau piket hari Jum'at?" Tanya Logan yang penasaran akan piket Ayden yang tiba-tiba ganti.
Logan tau semua jadwal Ayden. Mulai dari jadwal pelajaran tambahan Ayden, jadwal Les Ayden, jadwal Ekstrakulikuler Ayden, serta jadwal piket Ayden. Jadi Logan heran ketika mendengar Ayden piket di hari Jum'at, padahal jadwal piket Ayden hari Rabu.
"Teman-ku meminta untuk tukaran karena dia harus bergegas pulang, karena ada acara penting yang harus ia hadiri." Jelas Ayden.
"Tapi kau sungguh tidak apa-apa kan? Kau tidak bertemu dengan orang jahat kan? Kau pulang ke sini dengan siapa?" Tanya Logan.
"Ah iya Hyung! Aku bertemu Ahjumma cantik dan baik hati! Dia benar-benar seperti malaikat Hyung!" Seru Ayden yang langsung mengingat kejadian tadi. Kejadian saat ia bertemu dengan Renjun.
"Yak! Jangan berkata baik kepada orang yang kita kenal! Kau tau kalau Appa mengajarkan kita untuk tidak percaya kepada orang yang baru kita kenal?!" Peringat Logan.
"Tentu saja hyung! Aku ingat semua peringatan dan perkataan Appa yang melarang kita untuk percaya dengan orang yang baru kita temui atau orang asing. Namun Ahjumma itu bukan orang asing Hyung! Ahjumma itu teman-nya Appa dan Eomma. Ahjumma sangat mengenal Appa dan Eomma, begitu juga sebalik-nya." Balas Ayden.
"Kau tau darimana kalau Ahjumma itu teman dari Appa dan Eomma? Bisa saja dia menipu kamu!" Peringat Logan.
"Aish! Ahjumma cantik itu tidak seperti orang yang hyung pikirkan. Dia benar-benar baik. Awal-nya aku juga tidak percaya, sama seperti Hyung. Namun ia langsung menelepon Appa agar aku percaya kepada dirinya. Dan benar saja! Dia teman-nya Appa. Bahkan kita sempat makan bertiga di restaurant hotpot!" Cerita Ayden.
"Kalian bertiga? Maksud kamu, Appa, Ahjumma itu dan juga Kamu makan bertiga di restaurant hotpot tadi?" Tanya Logan.
"Iya hyung! Kalau hyung tidak percaya? Hyung bisa tanya Appa. Ayden tidak mungkin berbohong. Appa akan marah kalau Ayden berbohong. Ayden juga terkejut ketika Ayden masuk ke dalam restaurant hotpot untuk makan bersama dengan Ahjumma itu, sudah ada Appa di sana." Seru Ayden.
"Kok Appa bisa tau kalau kau ingin ke sana?" Tanya Logan.
Ayden mengedihkan bahunya acuh. Dia juga tidak tau mengapa Appa-nya ada di sana. "Aku juga tidak tau hyung. Kalau hyung penasaran? Hyung bisa langsung tanya kepada Appa. Tapi sungguh hyung! Ahjumma itu sangat cantik dan baik hati! Persis seperti bidadari." Seru Ayden.
"Yak! Secantik-cantiknya Ahjumma itu, masih cantikkan Eomma kita!" Peringat Logan.
"Tentu saja. Tapi kalau aku boleh jujur, Ahjumma itu jauh lebih cantik daripada Eomma. Dia sangat menggemaskan seperti Moonmin." Seru Ayden.
"Ck! Kudanil jelek seperti itu kau bilang menggemaskan?" Tanya Logan dengan tatapan tak percaya.
Ayden yang mendengar itu langsung memberingus tidak suka. "Yak! Moonmin itu peri tau! Dia itu bukan kudanil maupun sapi! Moonmin itu peri hyung! Harus berapa kali aku katakan kepada diri-mu kalau Moonmin itu peri?!" Rutuk Ayden kesal karena harus menjelaskan setiap hari kalau Moonmin itu peri, bukan Kudanil maupun sapi.
"Ya ya ya terserah kau." Sambung Logan yang sudah jengah.
---Jika di sana Ayden dan Logan sedang berdebat masalah Moonmin. Berbeda dengan Renjun dan Jeno yang saat ini tengah membicarakan masalah rumah tangga mereka.
"Maafkan aku. Maafkan aku karena telah menjadikan dirimu sebagai penjahat. Maafkan aku karena telah menyakiti diri-mu. Maafkan aku atas semua yang aku lakukan kepada diri-mu dan juga kedua anak kita." Ujar Renjun dengan penuh penyesalan, namun ia tidak akan merubah keputusan-nya.
"Aku tidak butuh maaf-mu. Apakah maaf-mu bisa merubah semua yang telah berlalu? Tidak bukan? Yang aku butuhkan saat ini adalah tanggung jawab-mu sebagai seorang Eomma untuk kedua anak kita. Kedua anak kita sangat membutuh-kan Eomma kandung-nya Renjun." Pinta Jeno yang terus memaksa Renjun agar kembali ke sisi-nya.
"Jen. Kamu sudah punya Jae--"
"Aku akan menceraikan Jaemin kalau kau kembali kepada-ku. Aku akan menceraikan-nya. Jadi, jangan jadikan Jaemin sebagai alasan-mu!" Potong Jeno.
"Bukan hanya kau yang sudah memiliki Jaemin, tapi aku juga mempunyai seseorang yang--"
"Ck! Renjun! Hentikan drama-mu! Aku tau kau mengatakan kalau kau mempunyai seseorang, supaya aku berhenti membujuk-mu bukan?!" Potong Jeno lagi. Sungguh, ia sudah tidak tahan dengan alasan yang Renjun berikan.
"Aku sudah mencari semua data tentang diri-mu. Aku tau kau belum menikah. Jadi, jangan berbohong soal kau yang memiliki seseorang." Sambung Jeno, sebelum Renjun mengelak lagi.
"Tapi dia memang sudah memiliki seseorang Lee Jeno." Seru seseorang yang baru saja datang ke dalam rumah Renjun.
![](https://img.wattpad.com/cover/285122437-288-k185914.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD MOTHER - NOREN
FanfictionCERITA INI KHUSUS NOREN (JENO X RENJUN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO DAN HUANG RENJUN!