part1

6K 366 20
                                    

PERIA kecil terlihat baru saja keluar dari kamarnya dengan baju tidurnya yang masih melekat. Tidak ada yang salah sebenarnya karena ini akhir pekan di mana siswa SMA bisa menikmati waktu libur mereka dengan cara bermalasan seharian di rumah. Yang jadi masalah adalah pakaian pria mungil itu sedikit bermasalah, baju piama yang kancingnya sudah tidak terpasang dengan benar dan celana pendek piamanya satu kilan di atas lutut.

Baiklah. Itu tidak jadi masalah selagi taeyong menggunakannya di rumah dan hanya di lihat oleh kedua orang tuanya.

Taeyong menjatuhkan pantatnya di atas kursi meja makan, bibirnya menekuk lucu matanya memperhatikan yoona; eommanya yang sedang sibuk dengan alat dapurnya di pagi hari seperti hari-hari sebelumnya.

"Yongie bisa bantu eomma?." Wanita berumur 40 tahun itu berbica tanpa menatap putra sulungnya. "Bisa bangunkan daddy mu?." Tanpa menjawab taeyong beranjak dari sana, melompat lucu kembali menaiki anak tangga, kamar kedua orangtuanya berada di lantai yang sama dengannya omong-omong.

Kaki kecil putih bersihnya berlari menapaki lantai dua rumah keluarga jung, ia membuka dengan kasar pintu kamar kedua orangtuanya, terlihat jaehyun; appanya masih bergelung diatas kasur dengan selimutnya yang sudah tersingkir dari tubuh besar itu.

"Daddy!." Taeyong melompat naik keatas kasur, menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh jaehyun yang masih enggan terbuka walau ia sudah bangun. Pria besar itu menyerinyit terganggu dengan guncangan kasar yang mendarat di atasnya.

Taeyong bahkan tidak mempermasalahkan jaehyun yang sekarang tidak mengenakan bajunya, mengabaikan 8 kotak dan bisep yang terpampang jelas di bawahnya.

"Daddy cepat buka matamu sebelum eomma mengomel!." Taeyong penepuk pelan pipi jaehyun membuat jaehyun tersenyum dan membuka matanya dengan senang hati. Menikmati pemandangan putra manisnya yang sedang berada di atasnya dengan senyum cerah di pagi hari.

"Ayo cepat cuci muka dan gosok gigi, eomma menunggu di bawah." Setelah di rasa jaehyun sudah bangun taeyong ingin beranjak dari atas jaehyun namun tangan kekar milik daddy-nya itu menahan pinggangnya.

"Yongie tidak ingin membantu daddy mencuci wajah?." Si kecil menggelengkan kepalanya lucu, tangan mungilnya memegang tangan yang lebih besar.

"Tidak! Daddy bisa melakukannya sendiri. Yongie ingin turun dan membantu eomma." Taeyong menyingkirkan tangan jaehyun yang tadi menahan pinggangnya. "Eomma sudah menyiapkan kopi pagi daddy." Setelah itu taeyong pergi dari kamar itu menyisakan jaehyun yang tersenyum gemas pada anak tunggalnya.



...



Taeyong menikmati sarapannya dengan khidmat tanpa ikut campur dalam obrolan pagi kedua orangtuanya yang membahas masalah pekerjaan, lagipula ia tidak terlalu tertarik dan paham arah pembicaraan kedua orang dewasa berbeda umur itu.

"Taeyong." Taeyong sedikit milirik pada yoona yang memanggilnya. "Hari ini kau ada acara di luar?." Ia menggeleng masih pokus pada sarapannya.

"Daddy dan eomma ada pekerjaan hari ini." Yang lebih muda mendengus mendengar perkataan jaehyun, ayolah ini akhir pekan! Kenapa orang tuanya selalu sibuk bahkan di tanggal merah sekalipun.

"Bukan kah kalian selalu bigitu?." Yoona menghela nafas melihat respon taeyong

"Eomma ada rapat mendadak-"

"Memangnya apa yang lebih penting dari pekerjaan untuk eomma?."

TAK!

yoona meletakan alat makannya dengan keras, ia manatap putra tunggalnya itu dengan tajam, sementara taeyong tampak tidak perduli dan masih pada kegiatannya 'mari sarapan'.

my father《jaeyong》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang