Happy reading
Seperti yang jaehyun janjikan, meja makan di isi penuh oleh makanan manis yang berserakan di atas sana. Dengan pria manis yang sibuk bergumam random sementara kakinya mengayun kecil di bawah.
Sesekali bibir itu menekuk kesal karena tangannya yang tidak dapat membuka satu bungkus jelly berbentuk beruang.
Semua pergerakan itu tidak luput dari tatapan jaehyun, membuat ujung bibirnya tertarik membentuk senyum menawan.
Terbesit rasa bersalah sudah menodai taeyong tapi jaehyun juga tidak dapat menutupi jika senang menjadi pria pertama dalam pengalaman taeyong bermain di atas kasur.
Jaehyun mendekat pada si manis, ia duduk di samping taeyong lalu mengangkat tubuh ringan itu membuat taeyong memekik terkejut.
"Daddy!." Jaehyun tertawa, ia kecup pipi berisi taeyong dengan sayang setelah menjatuhkan pantat sintal itu di atas pangkuannya. "Bukakan ini." Taeyong memberikan satu bungkus jelly yang ternyata belum berhasil anak itu buka.
Setelah berhasil membuka jelly itu taeyong segera merampasnya kembali, menikmati jelly tanpa ada niat menawari jaehyun. "Taeyong." Si manis hanya menjawab dengan deheman pelan karena tengah sibuk mengunyah jelly.
"Apa kau tidak marah?." Tentu tanpa jaehyun perjelas apa maksutnya, taeyong pasti sudah mengerti.
Taeyong menggeleng lucu, membuat jaehyun seketika terperangah tidak percaya. "Kenapa?." Tanya jaehyun penasaran.
Namun taeyong terlihat tidak berniat menjawab dan masih sibuk dengan makanannya, membuat jaehyun sedikit kesal karenanya.
"Taeyong"
"Kerena aku menyukai daddy, jadi berhentilah bertanya" tidak ada lagi pembicaraan setelah itu. Taeyong yang enggan memulai obrolan dan jaehyun yang masih terkejut atas pernyataan si manis
Kesunyian bertahan cukup lama hingga akhir taeyong memutuskan untuk beranjak dari pangkuan jaehyun, anak remeja berumur 18 tahun itu meraih beberapa makanan yang masih utuh, memeluk makanan yang jaehyun belikan beberapa waktu yang lalu kedalam dekapan kedua tangannya.
Kemudian melenggang pergi tanpa ada niat berpamitan pada jaehyun yang masih dalam mode lambatnya, selang beberapa waktu jaehyun kembali terperangah dan menjatuhkan rahangnya.
"Apa dia bilang?." Jika benar iya taeyong menyukainya berarti selama ini cintanya tidak bertepuk sebelah tangan?.
Jaehyun bangkit dari kursi dan segera berlari menyusul taeyong, si manis terlihat tengah menuju pintu utama, saat tangan kecil itu ingin meraih gagang pintu jaehyun terlebih dahulu menghentikannya.
Membawa taeyong dalam pelukan erat, senyum jaehyun mengembang menampilkan dua lubang cacat di kedua pipinya. "Daddy lepas!." Perotes taeyong.
Suara ketukan pintu terdengar berulang kali, namun kelihatannya jaehyun tidak ada niat melepas pelukan. "Daddy!."
"Katakan sekali lagi" pinta jaehyun, ia ingin taeyong mengulang pengakuan yang barusan, sebenarnya jaehyun sudah cukup jelas mendengar ucapan taeyong, namun ia ingin mendengar kembali dan memastikannya.
"Ten di luar."
"Katakan setelah itu akan daddy lepaskan." Jaehyun mengeratkan pelukan, membuat taeyong mendengus pasrah karenanya.
"Aku menyukai daddy."
"Kenapa?."
"Karena kau daddyku." Senyum jaehyun luntur, secara perlahan pelukannya merenggang dan taeyong langsung melepaskan diri dari pelukan jaehyun dan segera membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
my father《jaeyong》
Romancemy father taeyong "perasaan itu datang tanpa bisa di cegah, aku ingin berhenti agar tidak menyakiti siapapun" jaehyun bukan sosok daddy yang sempurna, tidak seperti yang orang lain lihat. seiring waktu berjalan taeyong jadi tahu sedikit demi sedikit...