Happy reading
"SIAPA YANG MEMPERKOSAMU?!!"
Ten berteriak murka, baju taeyong bahkan kembali ia tarik. Wajahnya memerah menahan emosi, karena taeyong itu anak polos dan baik.
"Lepas! Kau menyakiti ku pendek!!." Bukannya melepas ten malah semakin menarik baju taeyong.
"Simpan dulu hinaan mu untuk ku! Katakan siapa yang memperkosamu?!."
"Lepas dulu!." Ten mendengus, melepaskan cengkramannya pada baju taeyong lalu duduk di samping taeyong namun dalam posisi menghadap kesamping.
"Katakan." Kata ten menuntut, ah ten bahkan lupa beberapa hari yang lalu ia juga melecehkan taeyong jika kalian ingat.
"Kekasihku." Taeyong menekuk bibirnya, sedikit meringsut menjauh takut ten kembali menyerangnya.
"Siapa?! Siapa kekasihmu!." Taeyong meraih bantal sofa yang ada di belakang tubuhnya lalu melempar bantal itu tepat di wajah ten, membuat si pemilik wajah meringis.
"Berhenti berterik!." Mendengus kesal ten sempat-sempatnya menendang kaki taeyong yang tidak jauh darinya, kemudian menatap taeyong penuh tanda tanya.
"Kekasihku dan kau tidak perlu tau." Yang benar saja taeyong mengatakan jika jaehyun lah yang memperkosanya, bisa-bisa ten menjerit histeris nanti.
"Yakk! Aww!!." Bantal sofa kembali mendarat di wajah ten, sepertinya taeyong memang senang sekali melakukan kekerasan padanya. "Katakan namanya lee taeyong! Aku akan melaporkan kekasihmu pada organisasi perlindungan anak di bawah umur!." Kata ten menggebu gebu.
Nah kan apa kata taeyong, jika saja ia bilang jaehyun, daddynya sendirilah yang melakukan ini ten pasti akan lebih heboh.
"Aku jung taeyong, dan aku sudah 18 tahun bukan anak kecil!."
"Kau belum legal!." Ten kembali ingin menerjang taeyong namun suara derap langkah terdengar menuruni tangga.
Membuat keduanya membungkam mulut, jaehyun terlihat menuruni anak tangga dengan wajah kusut. Pria jung itu berjalan menghampiri kedua remaja yang nampaknya tidak lagi saling meneriaki seperti tadi.
Jaehyun menatap satu persatu remaja di sana kemudian matanya berhenti pada taeyong yang pakaiannya sudah berantakan. "Apa yang terjadi?"
Ten segera berdiri dan menunjuk taeyong dengan matanya yang melotot menatap jaehyun. "Taeyong! Anak uncle di lecehkan oleh kekasihnya!!."
Jaehyun hampir saja tersedak air liurnya sendiri mendengar perkataan ten, kemudian berdeham kecil. "begitu?." Ten mengangguk semangat mengiyakan ucapan jaehyun.
"Kata siapa taeyong di lecehkan oleh kekasihnya?."
"Dad-"
"Taeyong yang bilang uncle! Dia bilang kekasihnya yang memperkosanya!!." Oh bisakah ten diam dan tidak berteriak? Taeyong jadi malu sendiri kala mata jaehyun tidak lepas darinya.
Tangan mungil taeyong bergerak merapikan bajunya yang melorot, kepalanya tertunduk saat jaehyun di depan sana menyeringai padanya.
"Kekasih ya?." Jaehyun beralih menatap ten. "Uncle akan mengurusnya, jadi kau harus pulang sekarang." Tanpa banyak bicara ten segera mengangguk, tangannya menunjuk taeyong yang masih menunduk.
"Kau berhutang ceritapadaku lee taeyong." Menyadari ucapannya ten segera melirik jaehyun yang menatapnya dengan satu kening terangkat. "Ah maksutku jung taeyong, kau berhutang cerita padaku." Ten segera pergi setelah berpamitan pada jaehyun.
Ia harap daddy dari sahabatnya itu memberi hukuman yang berat pada kekasih taeyong, berani sekali pria bajingan itu menodai kepolosan taeyong, ten tentu saja tidak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
my father《jaeyong》
Romancemy father taeyong "perasaan itu datang tanpa bisa di cegah, aku ingin berhenti agar tidak menyakiti siapapun" jaehyun bukan sosok daddy yang sempurna, tidak seperti yang orang lain lihat. seiring waktu berjalan taeyong jadi tahu sedikit demi sedikit...