Happy reading 🌻
__________
Setelah beberapa hari, Agatha pun pulih seperti semula. Sekarang ia berada di rumahnya, di ruangan keluarga yang ditemani oleh adiknya Leo.
Tok! Tok! Tok!
Seseorang mengetuk pintu rumah Agatha.
Agatha yang sedang melihat TV tersebut pun akan beranjak untuk membuka pintu, tapi ditahan oleh Leo.
"Biar aku aja, Kak," cegat Leo yang diangguki oleh Agatha. Agatha pun kembali dengan kegiatannya yaitu menonton TV ditemani camilannya yang berada di pelukannya.
"Eh, Bang Azka, masuk Bang," ujar leo mempersilahkan.
"Makasih. Kakak kamu mana, Le?" tanya pak Azka kepada leo.
"Tuh," tunjuk leo ke arah Agatha. "Lagi liat TV."
"Abang masuk aja, saya mau ke kamar dulu," ujar leo, sambil berjalan menuju kamarnya.
"Tha, kamu udah sehat?" tanya pak Azka kepada Agatha kemudian duduk di sofa single.
"Menurut Bapak?" tanya kembali Agatha kepada Pak Azka.
"Itu kamu sudah bisa makan camilan," tunjuk Pak Azka kepada camilan yang berada di pelukan Agatha.
"Tau ah, males ngomong sama Bapak," cetus Agatha tanpa memperdulikan pak Azka.
"Ini, saya belikan buah buat kamu," ujar Pak Azka memberikan satu paket buah.
"Makasih," ucap Agatha singkat
"Cuman itu doang?" tanya pak Azka karena Agatha hanya berbicara singkat.
"Ya, terus?" ucap Agatha cuek.
"Terus?" ucap pak Azka meniru Agatha.
"Tau ah Pak, Ng-," ucap Agatha terpotong oleh suara ketukan pintu.
Tok! Tok! Tok!
"Sebentar," ujar Agatha berjalan membuka pintu.
"Hai," ucap lelaki itu merentangkan tangannya.
Agatha pun kaget, dan langsung memeluk lelaki tersebut dihadapan Pak Azka. Ia adalah Angga putra Mahendra, kakak laki-laki Agatha, tapi tidak diketahui oleh Pak Azka. Umur Angga berbeda dengan Pak Azka. Pak Azka yang melihat itu pun mengeraskan rahangnya.
"Ayo, masuk," ucap Agatha mempersilakan Angga ke dalam rumah, dan kembali duduk di kursi yang berada di ruangan keluarga.
Leo pun selesai dengan kegiatannya di kamar, dan pergi menuju ruang keluarga. Ia sudah tau bahwa Angga akan pulang hari ini.
Saat itu Angga berada di luar Negeri mengurusi perusahaan ayahnya, kemudian kembali ke negeri tercinta.
Agatha yang saat itu sibuk bermanja-manja dengan Angga di hadapan Pak Azka. Pak Azka yang melihat itu pun ingin sekali memisahkannya.
"Siapa? Tha?" tanya Angga kepada Agatha.
"Cuman dosen, dari kampus," jawab Agatha jujur.
"Dosen? cuman dosen?" batin Pak Azka tidak menyangka bahwa ia hanya dianggap sebagai dosen.
"Ouh ... Gitu," ucap Angga berohria.
"Kenalin saya Angga, saya k-," ucap Angga tersenyum tapi dipotong oleh pak Azka.
"Azka adinata, DOSEN Agatha," ucap pak Azka menekan kata dosen, dan menatap Agatha tajam.
"Saya mau pamit, disini panas, sepanas ucapan tetangga," sindir Pak Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Vs CEO
RomanceAgatha Putri Mahendra, mahasiswi yang berparas cantik yang bersekolah di universitas elit di kotanya. Kulit yang lembut, Surai rambut yang hitam legam, memiliki aura tersendiri baginya. Lantas siapa saja yang tidak tertarik oleh Agatha. Membaca Nove...