Happy reading 🌻
_____________
Sore harinya, Agatha sudah berada di rumah, dan sekarang ia sedang rebahan di sofa bersama leo di sampingnya. Bunda yang sedang memasak pun memanggil Agatha.
"Tha," panggil bunda.
"Iya, Bun," sahut Agatha.
"Ada apa, Bun?" tanya Agatha.
"Tha, kmu belanja bulanan sana, soalnya ini bahan-bahan masak udah hampir habis," titah bunda.
"Iya, Bun" ucap Agatha.
"Itu daftar belanjanya ada di meja," tunjuk bunda ke arah kertas yang tergeletak di meja.
"Iya, Agatha ganti baju dulu, Bun," jawab Agatha sambil berjalan menuju kamar nya.
Setelah beberapa menit kemudian, Agatha turun dengan celana jeans, dan kaos berwarna putih dan dilengkapi dengan tas mini nya.
"Kak, Leo pesen Snack, ya," teriak leo.
"Iya-iya," Jawab Agatha.
.
.
.
Agatha pun sampai di mall yang sangat besar. Ia sekarang di bagian bahan-bahan makanan."Wah, banyak banget nih pesenan Bunda," ujar Agatha melihat daftar belanjaannya.
Satu persatu Agatha memasukkan barang yang dibutuhkan.
Bruk!
Agatha menabrak seseorang, belanjaan Agatha pun jatuh kesana sini.
"Aduh," ringis Agatha karena kepalanya terbentur dengan pundak yang ditabraknya.
"Eh, sorry," ucap laki-laki yang ditabrak Agatha.
"A--a, nggak papa, kok," sahut Agatha mendonggak kan kepalanya menatap sang lelaki di hadapannya.
"Loh, Agatha, kamu juga ke sini?" tanya Theo tersenyum riang.
"A--eh, iya, kak," jawab Agatha sambil memunguti belanjaannya di lantai.
"Jangan-jangan, kita jodoh lagi," celetuk Theo yang membuat Agatha tersedak saliva Nya sendiri.
"Jidat kamu nggak kenapa-napa?" ucap Theo kembali bertanya.
"Nggak kenapa-napa kok, kak," jelas Agatha memasukkan belanjaannya.
Tak sampai beberapa menit seorang laki-laki menghampiri Agatha, dan Theo.
"Kalian ngapain disini?" tanya laki-laki tersebut yang ternyata pak Azka.
Agatha yang mendengar suara itu pun, kembali melihat ke arah yang berbicara.
"Kalian lagi kencan?" ucap pak Azka yang membuat Agatha membelak 'kan matanya.
"Sa-" ucap Agatha terpotong oleh Theo.
"Kalo iya, kenapa? masalah buat Bapak?" timpal Theo yang semakin Agatha merasa panik
Dua orang itu pun semakin beradu mulut. Yang membuat Agatha semakin geram.
"CUKUP!" teriak Agatha yang menjadi pusat perhatian. Dua lelaki itu pun berhenti dengan adu mulutnya.
"Cukup, saya disini itu lagi belanja bulanan, emang Bapak aja yang boleh ke mal ini, terus saya juga bukan mau kencan ya, Pak," ungkap Agatha mengeluarkan semua unek-uneknya.
Mereka berdua hanya diam melihat Agatha yang marah seperti itu.
Agatha pun kembali melanjutkan kegiatannya tanpa merisaukan dua orang yang sedang diam di belakangnya.
"Ini, ini, apa lagi ya, oh iya sama...." ujar Agatha memilih barang-barang, dan akan membalikkan badannya ke arah belakang.
"Ini...loh, kalian kok pada masih disini,'' tanya Agatha karena melihat Pak Azka dan Theo mengikutinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Vs CEO
RomantikaAgatha Putri Mahendra, mahasiswi yang berparas cantik yang bersekolah di universitas elit di kotanya. Kulit yang lembut, Surai rambut yang hitam legam, memiliki aura tersendiri baginya. Lantas siapa saja yang tidak tertarik oleh Agatha. Membaca Nove...