8.

564 53 1
                                    

Happy reading 🌻

__________

Ikut sampe rumah," ucap Theo.

"Saya mastiin kamu sampe rumah, takut kamu di apa-apain sama dia," ucap pak Azka menunjuk Theo.

Agatha hanya pasrah dengan kehadiran dua orang tersebut.
.
.
Sesampainya di rumah Agatha.

"Bunda. Atha, pulang," ucap Agatha lemas.

"Loh, itu di depan pintu, siapa?" tanya bunda karena melihat dua orang lelaki yang berada di depan pintu.

"Suruh masuk dong, Tha," ujar bunda.

"Sama bunda aja ah, ini udah sore, Agatha mau mandi dulu," sahut Agatha lesu.

"Yaudah, sana," ucap bunda langsung menghampiri dua orang yang berada di pintu.

"Eh, Nak Azka, ayo masuk," ucap bunda sambil tersenyum.

Pak Azka hanya tersenyum mengejek kepada Theo yang tidak dikenal oleh bunda.

"Sore, Bun," ucap pak Azka sambil menyalami tangan bunda.

"Permisi, Tante," ucap Theo merasa seperti angin lalu.

"Eh, ini siapa?" tanya bunda.

"Saya theo, pac-," ucap Theo terpotong.

"Ah, dia Theo Bun, senior Agatha di kampus," potong Pak Azka disertai senyuman nya.

"Enak saja dia, mau ngaku-ngaku jadi pacar gadis saya," batin pak Azka geram.

"Yasudah ngobrolnya di dalem, yu," ajak bunda.

Mereka pun masuk ke dalam rumah Agatha, dan di suruh bunda ke ruang tengah yang sudah ada leo duduk di sofa.

"Eh, Bang Azka, duduk Bang," ucap leo memberi ruang bagi pak Azka duduk.

"Siapa tu Bang?" tanya leo berbisik kepada pak Azka.

"Senior Kakak kamu," ujar pak Azka santai.

"Ouh...gitu," ucap leo berohria.

"Hmm... Kakak kamu mana Le?" tanya pak Azka kepada leo.

"Lagi mandi," ceplos leo.
.
.
.
Tidak lama kemudian, Agatha pun menuruni tangga, dan menuju sofa yang sudah ada Pak Azka, Theo, dan leo. kemudian Agatha duduk di sofa single.

"Ayo, makan dulu," ajak bunda. Kemudian mereka berdua pun menolak, alasannya karena sudah malam.
.
.
.

Dosen Vs CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang