0.7 Bunda?

75.8K 2.4K 34
                                    

Semoga gak garing ya...

0.7 Bunda?

Sore ini Elang berniat untuk pergi nongkrong bersama sahabat-sahabat nya, ia juga merasa bahwa sudah lama sekali.

Dirinya tidak kumpul bersama sahabat absurd nya itu. Kini jam menunjukkan pukul 3 siang dan hampir sore hari.

Ia menatap gadis yang tidur membelakanginya, masa iya gue ninggalin Clarie sendiri? Kalo baby j rewel gimana?

Elang menghela nafasnya pelan, ia mengelus rambut Clarie. Kemudian Elang menodongkan wajahnya ke dekat wajah Clarie.

Cantik...

Meskipun Clarie sering berdandan seperti cabe, gadis itu tetap cantik di mata Elang. Ya dulu Elang pernah naksir pada gadis di hadapannya ini.

Hampir 1 tahun lamanya, namun ia tidak berani mengungkapkan perasaannya. Karena waktu itu mereka masih kelas 10.

Waktu kelas 10 Clarie tidak secabe itu, namun waktu maureen datang ke sekolahnya. Clarie jadi seperti itu.

Masih untung banyak yang menyukainya, meskipun gadis ini sering membully bersama teman-temannya itu.

Karena tidak berani mengungkapkan perasaannya, Elang tidak karuan sendiri. Ia melimpahkan rasa tidak karuan itu pada gadis lain.

Dengan cara menyakiti hatinya, katakan saja bahwa Elang brengsek. Bahkan Elang sendiri sering menyadari hal itu.

Namun ia tidak memperdulikan-nya sama sekali, yang terpenting rasanya itu hilang. Meskipun hanya 1minggu.

Elang berhasil melupakan sedikit perasaan nya pada Clarie, karena kesibukannya. Balapan liar, kadang mabuk-mabukan.

"Elang ngapain?"

Clarie mendorong kening elang menggunakan telunjuknya, membuat elang tersadar dan kembali lagi ke kenyataan.

Kenyataannya adalah ia kini bersama gadis yang ia sukai, Elang yakin hubungannya akan berlangsung lama.

Karena adanya bayi itu, Elang sangat berterimakasih pada siapapun yang membuang bayi itu.

"Elang ihh, jangan ngelamun"

"Nggak bodoh, gue gak ngelamun"

"Dih, enak aja lo ngatain gue bodoh. Lo tuh yang bego."

"Bacot lo."

"Lo bacot."

"Udah berisik, ntar baby j gue bangun."

Clarie berdecak kemudian pergi ke dalam kamar mandi, untuk membasuh wajahnya. Clarie menatap dirinya di cermin.

Ia merindukan rumahnya, sudah 1 minggu Clarie di apartemen Elang. Kamar cantiknya ia tinggal karena baby jean.

"Elang."

"Apaan?"

"Gue kangen rumah nih."

"Terus?"

"Ya gue mau pulang."

"Baby j gimana?"

"Biar gue bawa aja, asal lo nyusul."

"Oke, gue mau nongkrong."

"- terus lo sama baby j di anter siapa."

"Ya di anterin dulu sama lo lah bodoh," ucap Clarie sambil menggendong baby jean-nya itu.

"Dih, kenapa harus gue?"

"Oh lo gak mau? yaudah gue suruh rian aja deh." Ia berpura-pura akan menelpon rian, padahal nomornya saja Clarie tidak tau.

"Ck, apaan nelepon orng lain. yaudah sama gue aja."

"Yaudah ayo, bawa tas baju-baju baby jean yaa." Pinta Clarie sambil berjalan kearah pintu, sambil menggendong baby jean.

***
01.30

Oek oek oek

"Baby jean haus ya?" Ucap Clarie yang terbangun dari tidurnya, karena tangisan baby jean-nya itu.

Oek oek oek

Clarie mencoba melepaskan pelukan Elang di sebelah dadanya, tangan Elang sungguh menghalanginya.

Oek oek oek

Clarie sudah pasrah, ia kesusahan melepaskan pelukan-nya. dengan terpaksa ia membangunkan Elang, untuk melepaskan pelukannya.

"Elang bangun dulu, baby jean bangun." Ucap Clarie sambil menepuk rahang Elang.

"Enghh, kenapa?" Tanya Elang dengan suara khas bangun tidur

Oek oek oek

"Pelukannya lepas dulu, baby jean bangun" namun bukan melepaskan pelukannya, Elang malah menurunkan pelukannya ke perut ratanya.

Clarie menghela nafas melihat kelakuan laki-laki itu, kemudian ia mengeluarkan payudaranya.

Ia menyodorkan putingnya kemulut baby jean, tangis bayi itu pun terhenti. Clarie tersenyum kemudian mengelus kepala baby jean.

Clarie merasa puting di hisap kuat, ia meringis. ia belum terbiasa sama sekali dengan hisapan yang kuat.

Gadis itu tiba-tiba tersentak merasa tangan Elang naik ke salah satu payudara-nya yang menganggur.

"Elang tangannya jangan nakal," Peringat Clarie karena payudaranya di remas pelan oleh Elang.

Elang menggelengkan kepalanya di punggung Clarie. "Nggak nakal, tangan gue cuman pengen megang susu lo." Clarie berdecak mendengar alasan itu.

"Sama aja sih."

"Tidur Clarie, masih malem."

Kemudian keduanya tidur dengan nyaman kembali, sampai matahari di pagi hari menyapa mereka.

***

Hari ini hari Minggu, cocok untuk bermalas-malasan, jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi hampir menjelang siang.

Wanita dengan wajah anggun dan masih terlihat muda padahal umurnya hampir masuk 40 tahun.

Ia sedang berjalan kearah kamar anaknya, ia sangat merindukan anak gadisnya itu. Sudah hampir 8 bulan ia meninggal gadis cantiknya.

Karena saat itu perusahaan keluarganya hampir bangkrut, wajahnya berseri-seri ia tidak sabar bertemu putrinya itu.

Saat membuka pintu ia di kejutkan dengan pemandangan yang ia lihat di depannya, ia masuk ke dalam kamar itu.

Kemudian menutup pintunya secara pelan, wanita itu kini membuka tirai-tirai yang masih tertutup.

Masih saja seperti ini..

Setelah tirai terbuka kini matahari masuk kedalam kamar itu, wanita itu menatap wajah anaknya. dengan wajah yang tampak murung.

Mengapa ada bayi disini? dan siapa laki-laki itu?

Wanita itu adalah ibu Clarie yang bernama Teresha Flórence dan suaminya yang bernama Daza Flórence.

Teresha menghampiri ranjang dan kemudian ia menepuk pipi Clarie dengan pelan, Clarie yang merasa terganggu langsung membuka matanya.

Ia terkejut melihat siapa yang ada di depannya. "B-bunda"

***

Please maaf banget, aku kira tadi gak bakalan kepotong kaya gini hhu. Sorry yaa..

Anw semoga kalian suka, dan makasih juga udahh mau baca ceritaa aku💗💗

CLARIE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang