♡ fenly

413 48 24
                                    

Setengah semester hampir Shandy di pindahkan ke kelas 12/E dan Fenly merasa kesepian di kelasnya. Tidak ada lagi Shandy sang sumber kebahagiaannya, sumber tawa dan sedihnya. Tidak ada yang tau nyatanya seorang Fenly Christovel diam-diam menyukai mantan teman sekelasnya Shandy Maulana hampir setahun lamanya.

Ditambah lagi dengan keberadaan kelas mereka yang ada di gedung yang berbeda mempersulit Fenly untuk melihat mood boster-nya. Namun satu hal yang tidak pernah Shandy berhenti lakukan padanya adalah meletakan permen susu di meja Fenly sebelum Fenly datang, hal itu selalu menghangatkan hatinya.

Seperti saat ini, Fenly baru saja tiba di kelas dan mendapati setumpuk permen susu favoritenya, Shandy memang tidak pernah berkata apapun tentang permen ini, namun dia hanya tersenyum dan menyuruh Fenly memakannya.

Hah, Fenly merindukan kebersaman dengan Shandy, sesekali dia harus menemuinya bukan?

Maka dengan pemikiran itu saat jam istirahat kedua Fenly benar-benar pergi menuju kelas 12/E. Kehadirannya disambut canda dari beberapa siswa dan rayuan dari siswi di sana.

"Alan?" panggil Fenly pada pemuda yang dia kenal di kelas itu.

Alan yang bermain bola takraw di kelas segera menoleh. "Eh, ada Kovel nih!"

"Kovel pala lu, lu tuaan dari gue!"

"Tapi adik-adik kelas panggil lo begitu kan?" tawa menyebalkan Alan terdengar kemudian.

"Njir! Shandy mana?"

"Lu nyariin Shandy? Telat, udah dibawa kabur sama homo kelas ini."

"Homo?"

"Iya si homo! Lo tau Fajri kan? Mereka akhir-akhir ini deket banget, terus Shandy malah jadi belain dia mulu, kita jadi ga bisa ngomong apa-apa!"

Apa ini? Ada suara retakan di hati Fenly.

Dia tau bagaimana kelas ini mengucilkan Fajri setelah mendengar bisik-bisik tetangga, dia juga tau Shandy adalah seorang yang penyayang, dia pasti iba pada Fajri dan malah jadi menyayanginya. Apa itu alasan Shandy tidak pernah sempat main ke kelasnya?

Setelah Alan memberitahunya Shandy dan Fajri kemungkinan besar ada di rooftop, Fenly sungguh pergi ke sana hanya untuk melihat dua pemuda yang saling memangku dimana pemuda yang dia sukai memeluk pemuda yang lebih mungil dari belakang. Fenly mematung di ujung pintu.

"Masa bodo sama bacotan mereka, Ji. Lagian yang ngasih kebahagian ke lo kan gue, bukan mereka, jadi cukup pikirin tentang gue sama lo aja."

"Tapi Shan, gue ga mau mereka juga ngomongin buruk tentang lo, gue sayang sama lo, gue ga mau-"

Fenly ingin menjerit, dia membekap erat bibirnya. Shandy di hadapannya mencium bibir Fajri tanpa sungkan. Sakit, tentu saja.

"Gue juga sayang sama lo, makanya jadi pacar gue ya?" bisik Shandy setelah melepas ciumannya dari Fajri.

Fenly tidak tahan lagi, dia segera pergi atau isakannya akan lolos di sana.

Kenapa?

Kenapa bukan Fenly yang di posisi itu?

Kenapa bukan dia yang Shandy cintai?

Lalu perhatian dan pemberiannya selama ini berarti apa?

- bersambung

sebenarnya ga tega giniin kovel :'(

sebenarnya ga tega giniin kovel :'(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Octagon Of Love - UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang