♡ ricky

368 49 51
                                    

Maap baru update, dari kemarin sebenernya udah ngetik cuma ngawur banget rasanya. Aku kehilangan style nulis singkat-padat-jelas gara² ikutan event nulis cerpen melow :')

(◍•ᴗ•◍)✧。*♡

Tiada hujan, tiada badai, seorang pemuda tiba-tiba menabrak bahu Ricky di koridor depan kelas tanpa mengatakan apapun. Saat Ricky menoleh, segera dia mengenali siapa itu, dia Fenly, siswa dari kelas sebelah yang selama ini Ricky pantau dari radius lebih dari sepuluh meter.

Wajahnya merah padam berurai air mata membuat naluri keingintahuan Ricky seolah menyala di kepalanya, tanpa pikir panjang dia mengikuti Fenly hingga sahabatnya Farhan harus mencegat bahunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajahnya merah padam berurai air mata membuat naluri keingintahuan Ricky seolah menyala di kepalanya, tanpa pikir panjang dia mengikuti Fenly hingga sahabatnya Farhan harus mencegat bahunya.

"Eh, eh, dia kaga sengaja, Rick. Ga usah dikejar kali." ujar Farhan.

"Bukan itu, Han! Ini masalah lain, dahh gue cabut, lu ke kantin sendiri aja." Setelah mengatakan itu Ricky sungguh meninggalkan pemuda kelahiran Australia itu.

Ricky Zakno, siswa unggulan dari kelas 12/A, terkenal dengan ketampanan dan prestasinya, belum lagi tubuh tegap nan atletisnya, cukup membuat para lonts lonts sekolahan menjerit setiap kali melihatnya.

Dia mengikuti langkah Fenly hingga ke koridor belakang sekolah. Selama ini Ricky hanya bisa menatapnya dari jauh, mengaguminya tanpa ada yang tau. Menikmati nyeri setiap kali melihat Fenly bercanda tawa dengan pemuda bernama Shandy yang kini dipindah ke kelas lain. Namun melihat Fenly menangis membuat dirinya tidak dapat menahan lagi.

"Woi Fenly," Ricky menepuk bahu Fenly dari belakang, dia menemukan Fenly bersandar pada tembok belakang sekolah.

Fenly seketika menepis tangan Ricky dan berteriak. "Ngapain sih lo ngikutin gue?!"

Menyadari dirinya kelepasan ngegas, Fenly mengulum bibirnya sendiri. "Maaf, Rick. Kenapa?"

"Itu, tadi pas lo nabrak gue ada yang jatuh."

Alis Fenly mengerut. "Apaan?"

"Hati gue jatuh, Fen. Terus kebawa sama lo." Ricky menyengir kemudian, membuat Fenly berdecak kesal.

"Ish, kaga lucu deh, Rick. Lo kalo ga ada kepentingan mending pergi deh!"

Ricky malah menyengir, dia menarik bahu Fenly, merangkulnya erat. "Gue ada kepentingan kok, yaitu buat Fenly berhenti nangis dan kembali tersenyum."

Fenly meronta, dia mendorong tubuh tegap itu untuk menjauh namun tak berarti apa-apa.

"Lepas ga, Rick?! Lo tuh buat mood gue tambah jelek!"

Fenly mendorong Ricky semakin brutal, namun Ricky malah menarik pemuda pendek berkulit cerah itu ke dalam dekapannya, menenggelamkan kepala Fenly di bahunya, memeluknya erat hingga Fenly menyerah dan menopangkan tubuh pada Ricky.

Octagon Of Love - UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang