Nathan mondar-mandir layaknya setrikaan di depan kelas Diana. Semalaman cowok itu tidak bisa tidur karena memikirkan nasib cewek itu yang menjadi bahan gosip seantero sekolah. Kalau tidak melibatkan para fansnya itu tidak masalah. Tapi ini hampir semua fansnya menyalahkan Diana yang masih terlihat polos itu.
Biasanya cewek berkacamata itu akan datang di jam segini. Jam yang di mana semua murid masih malas untuk beranjak dari kasur empuk mereka. Tetapi cewek itu belum juga menampakkan batang hidungnya sama sekali. Dan itu berhasil membuat rasa bersalah Nathan semakin besar atas nama fansnya. Goblok memang, tapi itulah kenyataannya.
Nathan Rifky Ardidaksa. Salah satu cowok famous pentolan SMA Raden Wijaya setelah Kalandra. Lesung pipi cowok itu semakin menambah daya tariknya di mata para wanita. Maka, tak heran kalau cowok itu berbakat menjadi seorang fuckboy. Bisa dilihat dari jarak radius 10 meter dari tempatnya berdiri para wanita sudah terbius oleh pesonanya.
Anggota geng motor yang menaungi SMA Raden Wijaya ini memang terkenal suka menyesatkan para anggota lainnya. Dengan perbekalan wejangan yang di ajarkan oleh neneknya yang sudah pensiun menjadi seorang dukun, Nathan dengan mudah menghasut anggota geng motor Black Wolf.
Atensi Nathan teralihkan saat panggilan telepon masuk dari seseorang. Dengan cepat Nathan mengangkat panggilan telepon tersebut.
Tmn jamet🐮 is calling...
Senyum Nathan mengembang. Semua perasaan buruknya langsung sirna hanya dengan panggilan telepon dari seseorang yang Nathan panggil dengan sebutan Tmn Jamet. Buru-buru cowok itu menggeser tombol hijau di layar ponselnya.
Di sisi lain Naila sedang menatap kagum ke arah pacarnya, Kalandra. Cowok itu terlihat sangat romantis hari ini. Itu karena hari ini adalah hari jadian mereka yang ke dua tahun.
Kalandra turun dari panggung yang memang dikhususkan untuk band sekolah di ruang musik. Karena sekolah ini adalah milik keluarganya, maka Kalandra memanfaatkan wewenang tersebut guna untuk merayakan hari jadian mereka.
" Makasih, Sayang," ucap Naila dengan pipi memerah bak kepiting rebus.
Kalandra tersenyum sembari mengacak rambut sang kekasih. Menurutnya Naila itu menggemaskan dengan pipi memerah seperti ini.
" Sama-sama," sahut Kalandra.
" Keluar, yuk! Pengap di sini," ucap Naila dengan nada manja. Padahal di ruangan ini tersedia banyak sekali pendingin udara.
Kalandra terkekeh. " Baik, Tuan putri."
Kalandra berjalan beriringan dengan Naila. Pasangan itu tampak romantis. Kalandra menggenggam tangan Naila posesif. Naila yang merasakan itu tersenyum lebar. Baginya Kalandra adalah mataharinya yang selalu menyinari kehidupannya.
Sepanjang perjalanan di koridor, kedua insan itu tidak henti-hentinya tertawa lepas. Membuat semua pasangan yang berada di sekitar mereka memandang iri.
" Aku harap hubungan kita akan tetap kayak gini sampai maut menjemput ku nanti," ucap Naila. Seulas senyuman terbit di bibir mungilnya.
" Amin," sahut Kalandra sembari membalas senyuman Naila.
Dahi Naila berkerut ketika matanya melihat Nathan yang sedang mondar-mandir di depan kelas Diana.
" Ndra, itu Nathan, kan?" tanya Naila sambil menunjuk- nunjuk Nathan.
Kalandra menyipitkan matanya." Iya, itu Nathan. Sedang apa dia?" Kalandra bertanya balik kepada Naila.
Naila mengangkat bahu acuh. " Mungkin dia ada masalah sama pacarnya. Dia itu, kan, player. Kamu jangan seperti dia. Tak tampol palamu nanti!" ancam Naila menatap tajam ke arah Kalandra.
" Semoga aja, Diana gak kenapa-kenapa. Ini udah lewat dari jam biasanya dia berangkat," ucap Nathan setelah dirinya melihat arloji yang melingkari pergelangan tangannya.
" WOI! DIANA DIBULLY!"
Suara teriakan itu membuat semuanya seakan berhenti. Nathan berlari secepat mungkin untuk menolong Diana. Angin yang dibawa Nathan melalui pergerakannya menyapu wajah Kalandra yang berdiri mematung. Mata cowok itu melirik mimik wajah Nathan yang mengeluarkan ekspresi khawatir.
-
" ARGH!"
Suara ringisan menggema di seluruh penjuru toilet. Sang pelaku yang berjumlah tiga orang itu menatap remeh ke arah korbannya.
Queenzie Tamara. Cewek kejam yang ditakuti seluruh cewek di SMA Raden Wijaya. Queen bullying yang tergila-gila kepada Nathan. Queen bullying yang merupakan fans nomor satu Nathan dari garis terdepan maupun belakang.
Queenzie mencengkeram kuat pipi Diana sampai cewek itu meringis kesakitan. Air mata Diana sudah tumpah saat Queenzie mulai melancarkan aksinya.
Penampilan Diana benar- benar mengenaskan. Baju seragam yang sudah sobek. Rambutnya yang semakin pendek akibat jambakan Queenzie dan teman- temannya. Wajah dan kulitnya yang dipenuhi cakaran dan itu semua terlihat sangat menyakitkan. Queenzie memang tidak pernah main-main dalam hal menyiksa korbannya.
" Sa- sakit," ucap Diana dengan tatapan memohon. Berharap supaya Queenzie mengentikan aksi kejamnya.
Lia dan Jeji tertawa jahat. Kedua cewek itu bahkan merekam aksi mereka sebagai tontonan kala mereka gabut. Diana hanya berdoa semoga Tuhan menyelamatkannya.
" Sakit lo bilang? Gimana perasaan lo ketika tahu gebetan lo jalan berdua sama cewek lain? Bahkan dia rela bolos demi seorang cewek cupu? ITU LEBIH SAKIT, BITCH!" ucap Queenzie sambil melepaskan cengkraman di pipi Diana sehingga kepala cewek itu kembali membentur dinding dengan sangat kuat.
Diana memegang kepalanya. Sakit. Seakan kepalanya akan pecah sebentar lagi. Wajahnya pun sudah tidak mulus lagi. Banyak cakaran dan darah yang menetes berbaur dengan air matanya. Seseorang bisa saja bertransformasi menjadi iblis hanya karena cinta? Sungguh gila!
" Gue kebetulan aja sama dia. Sungguh, gue nggak ada niatan buat rebut Nathan dari lo," ucap Diana dengan suara seraknya. Cekikan Queenzie memang patut diacungi jempol karena mampu membuat korbannya kesulitan berbicara.
Queenzie tersenyum devil. Mata lentik cewek itu memberikan kode kepada kedua anak buahnya untuk melakukan apa yang sudah mereka rencanakan sebelumnya. Kedua anak buah sekaligus sahabatnya itu mengangguk patuh.
Lia dan Jeji mendekat ke arah Diana yang terduduk tak berdaya di lantai toilet yang kotor oleh bercak darah. Kedua cewek itu menampilkan wajah yang sangat menyeramkan yang berhasil membuat Diana beringsut saking takutnya.
" GUE YANG REKAM! SEKARANG KALIAN BUKA BAJUNYA! BIAR SEMUA ORANG TAHU KALAU CEWEK SOK POLOS INI SEBENARNYA BITCH!!" perintah Queenzie. Bahkan tangan cewek itu sudah ada benda gepeng yang sudah ia siapkan untuk merekam puncak aksi kejamnya.
" KOMOHOM JANGAN!!"
Dalam keadaan seperti ini Diana hanya bisa menutup kedua matanya rapat-rapat. Berharap akan ada seseorang yang menolongnya. Queenzie memang gila. Benar-benar gila.
Ya Tuhan tolonglah aku!
-
~ akhirnya sang tokoh figuran t3r51k54 🤣
Jangan lupa vote dan komen 🔥
~ kalau boleh aku minta tolong sama readers buat share cerita ini supaya pembacanya semakin banyak 🙏 aku sangat-sangat berterimakasih kepada kalian yang telah susah payah menggerakkan jari kalian hanya untuk memvote cerita aku❤️
Jangan bosen sama cerita aku☺️
Tetap stay with me okayy❤️🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Rute
Teen Fiction" Jarak kita memang dekat, tetapi hati kita saling berjauhan." *** Diana Aqilah, remaja cantik berusia 16 tahun yang tidak ingin berbaur dengan para pentolan sekolah. Dirinya hanya ingin berperan sebagai tokoh figuran yang cuma numpang lewat. Yang...