[COMPLETED!]
Kisah ini hanyalah sebuah kisah klasik yang tak akan menjadi istimewa, hanya saja gadis bermarga Ryu itu ingin menceritakannya. Ia ingin berbagi kisah klasiknya bersama yang mau mendengarnya atau membacanya lewat tulisan-tulisan dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Comeback spesial musim panas dilakukan oleh grup papan atas dunia. Dengan single terbarunya yang mengusung tema segar yang mengejutkan penggemarnya.
Berita-berita terus menggulir di layar plasma yang ada di hadapan Yerin, sembari memakan mi instan yang ia masak setengah matang itu, akhirnya Yerin menyelesaikan menonton televisinya dan berniat akan menghubungi kekasihnya. Hari ini Yerin ada pertemuan dengan salah seorang staff dari agensi yang sama dengan agensi Jungkook yang katanya akan merekrutnya sebagai model fashion. Yerin berniat akan meminta ijin, tetapi mengingat sesibuk apa kekasihnya sekarang, ia mengurungkan seluruh niatannya. Ia meletakkan kembali ponselnya dan beralih menuju ruang pakaiannya. Ia berpikir hari ini adalah hari penentuannya, setidaknya ia merasa satu langkah menuju setara dengan kekasihnya yang terkenal hingga penjuru dunia.
Memilih yang terbaik di antara yang terbaik, seringkali membuat Yerin pusing sendiri. Biasanya ada Jungkook yang lebih paham perihal perpaduan warna, meskipun selalu saja yang Jungkook sarankan adalah hitam, putih, dan abu-abu dan merah. Memang selera Jungkook hanyalah berputar-putar pada empat warna itu, tetapi meskipun begitu, selalu saja perpaduan yang Jungkook sarankan menjaring banyak pujian di kanal youtubenya. Seolah memang Jungkook adalah ikon yang selalu penggemarnya katakan di setiap postingan instagram milik agensi Jungkook. Katanya, Jungkook adalah tipe pacar sekali. Dalam hati Yerin tertawa, memang tipe pacar sekali. Pengertian dan selalu memberinya nikmat. Jungkook terlalu sempurna sebagai pacar dan Yerin mengakui itu. Hanya saja ada satu dua hal yang memang sengaja Jungkook sembunyikan dari dunia. Jungkook hanya menunjukkannya saat berada di dekat Yerin saja, yaitu dia yang mudah menangis. Wah, pangerannya ternyata cengeng juga.
Melirik pada jam dindingnya, pukul 8 pagi dan tebakan Yerin adalah Jungkook sedang sarapan. Rasanya sudah tidak bisa menahan lagi untuk tidak mengirim pesan pada Jungkook. Ingin meminta saran saja, tapi berasa sedang meminta sesuatu dengan tidak sabaran. Seminggu tidak bertemu tentu saja membuat Yerin rindu setengah mau mati, bahkan biasanya ada Yuchan yang selalu bisa curi-curi waktu Jungkook, sekarang sudah tidak bisa lagi, Jungkooknya terlalu sibuk hingga ponsel pun Yuchan yang memegangnya.
Yerin mengetik sesuatu, mengirimnya dengan segera, berharap ponsel sedang tidak di tangan Yuchan, dan Jungkook langsung membalasnya. Namun, nihil. Tidak ada tanda-tanda Jungkook membalas, malah yang terlihat adalah pesan belum sampai di penerima lantaran si penerima tidak mengaktifkan data selularnya. Yerin tidak berpikir macam-macam, ia hanya berpikir Jungkook pasti sibuk sekali dengan pekerjaannya. Alhasil Yerin memakai pakaiannya dan bersiap menuju agensi Jungkook untuk membahas proposal dan penandatanganan kontrak.
Pesan-Han JK Aku mencintaimu, Han Jungkook.
Pesan manis yang tak pernah Yerin lewatkan barang hanya sehari. Meski tanpa balasan, ia tahu Jungkook pasti sudah membalasnya. Nyatanya, Yerin sudah kelewat gila dalam mencintai Jungkook meski jika suatu saat Jungkook meninggalkannya ia tidak akan gila. Bagi Yerin, mencintai adalah bagian dari hidup, yang mana kendati suatu saat cinta itu lenyap, ia tidak boleh ikut lenyap. Cinta hanyalah imaji berbalas sebuah kasih, dan beruntungnya Yerin dicintai balik sebesar semesta oleh pria yang sangat ia cintai. Han Jungkook yang mencintainya tanpa melihat siapa dirinya.
