20. Ring.

8.7K 1.4K 111
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen ok.

***
Yeonjun merasakan jika semua pasang mata yang ada disini seperti melihatnya.

Dan dia bisa melihat Soobin yang duduk di sebelah mamanya, berbeda lagi dengan dirinya yang duduk di sebelah orang tuanya tentu saja.

Dayeon? Dia ada di pangkuan Soobin saat ini, mau bagaimana semua juga tau kalau Dayeon adalah anak Soobin.

Terbukti Soobin yang sedang tersenyum kearah Dayeon yang sedang tertawa dengan menunjukkan mulutnya yang masih belum ada gigi, hanya terlihat gusinya disana.

Apalagi pipinya enak sekali untuk diunyel, baru saja ada tangan sepupunya yang mau mengunyel pipi anaknya itu, Soobin langsung menepuk pelan tangan sepupunya.

"Kenapa? Aku sudah cuci tangan kok."

"Bukan gitu, jangan dicubit pipinya, nanti dia gak mau minum susu," balas Soobin membuat sepupunya batal marah, terbukti Soobin gak masalah anaknya dipegang asal jangan dicubit aja pipinya.

Kata orang kalau pipi bayi dicubit begitu bakalan gak mau minum susu, kan bahaya.

Pandangan orang jadi berganti pada setiap detik, bisa ke Yeonjun, bisa juga ke Soobin.

"Jadi maksud kedatangan kami kesini untuk melamar anak anda," ucap papanya membuat Yeonjun menoleh kearah papanya yang sedang tersenyum.

Berbeda dengan Juhwan yang masih tampak diam.

"Tapi sebelumnya, saya akan menyampaikan sesuatu, namun anak saya yang akan menjelaskannya."

Yeonjun menghela nafasnya lalu berdiri dari duduknya.

Tubuhnya menunduk dengan sopan kearah keluarga Soobin.

"Saya minta maaf karena membuat Soobin menjadi menderita beberapa bulan karena perbuatan saya, jika anda mau memukul saya, saya gak akan melawan sama sekali," ucap Yeonjun masih dengan menunduk namun gak ada balasan sama sekali.

Soobin yang melihat Yeonjun seperti itu hanya tersenyum.

"Sebenarnya saya mau saja memukulmu, namun Soobin berkata dia gak mau melihat calon suaminya babak belur oleh saya," balas Juhwan membuat Yeonjun mengangkat mukanya.

Disana dia bisa melihat Juhwan yang sedang menatapnya.

"Soobin juga berkata bahwa bukan hanya kamu yang bersalah disini namun dia juga, jadi kami gak akan bisa menghakimmu sendiri," lanjutnya sambil menyuruh Yeonjun kembali duduk.

Yeonjun menurut dan kembali duduk, matanya melihat kearah Soobin yang masih menatapnya dari sana.

"Setidaknya kamu sudah berani minta maaf dengan baik kepada Soobin, itu sudah cukup."

Lalu acaranya kembali menjadi ke acara lamaran lagi, dimana papa Yeonjun kembali membicarakan lamaran dari anaknya ke Soobin.

Soobin disana sudah malu sendiri karena mau bagaimana lagi, dia bakalan melewati para sepupunya yang bahkan umurnya sudah diatas dirinya.

Namun malah dia duluan yang akan menikah, walaupun memang sih semuanya diawali dengan kejadian yang gak terlalu bagus untuk terjadi.

Apakah Soobin menyesal? Jawabannya masih sama, dia gak menyesal sama sekali dan bahkan senang karena melahirkan bayi perempuan yang cantik seperti Dayeon.

"Bagaimana Soobin kamu mau menerima lamaran Yeonjun?"

Semuanya menatap kearah Soobin yang mukanya sudah sangat memerah sekali saat ini.

Baby -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang