18. Father.

9.3K 1.5K 141
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen sip.

***
Semua orang yang ada di sekitar rumah Soobin kaget ketika melihat Soobin pulang ke rumah tanpa paksaan sama sekali oleh papanya.

Terbukti ketika melihat tuan rumah yang kaget melihat Soobin datang kesini sendirian.

Tidak ada angin, tidak ada hujan, Soobin berniat pulang saja ke rumahnya.

"Kenapa reaksi kalian seperti itu semua?" tanya Soobin sambil menoleh kearah pelayan dan penjaga rumahnya itu.

Mereka menggeleng dan langsung sibuk dengan pekerjaan mereka.

"Ayo masuk sayang," ajak mamanya sambil mengandeng tangannya agar mengajak anaknya masuk ke rumah.

Berbeda dengan papanya yang mengikuti mereka dari belakang.

Soobin tersenyum kearah mamanya itu, bahkan merasakan tangan mamanya yang sedang mengusap lengannya.

Dia tau mamanya itu memang ingin sekali dirinya pulang.

"Kamu pulang karena ayah dari bayimu sudah tau siapa yang dia buat hamil, bukan?" tanya papanya tanpa basa-basi membuat Soobin menoleh.

Lalu Soobin mengangguk membuat papanya itu menghela nafasnya.

Benar bukan, pada akhirnya anaknya gak akan pernah berani mengungkapkan sendiri hal itu.

Juhwan bukan seorang yang hebat hingga tau kalau Yeonjun adalah orang yang membuat anaknya hamil.

Kebetulan sekali dia melihat foto Yeonjun menggendong bayi, itupun sekretarisnya yang menunjukkan foto itu.

Katanya bayi yang berada di gendongan Yeonjun seperti mirip dengan seseorang, ah seperti mirip dengan anaknya Soobin.

Juhwan berpikir bukankah muka bayi saat baru lahir gak beda-beda banget gak peduli sama sekali.

Ternyata ketika dia beneran melihat fotonya, dia juga merasakan hal yang sama, seperti pernah melihat dan ketika dilihat lebih lanjut, dia tau jika itu adalah anaknya Soobin.

Dia tidak tau nama anak Soobin, karena Soobin tidak memberikan nama pada saat itu.

Juhwan berkata kecewa ke Yeonjun agar Yeonjun peka dengan semuanya, bisa saja Yeonjun bingung dan mencari tahu semuanya, agar semuanya menjadi jelas.

Dan ya sekarang akhirnya semuanya tahu bukan, buktinya anaknya itu kembali ke rumah tanpa dipaksa.

"Apa tanggapannya? Dia memarahimu karena tidak memberitahunya dari awal?"

Soobin menggelengkan kepalanya saat mendengar pertanyaan papanya.

"Kak Yeonjun malah minta maaf dan rela menjajarkan kepalanya ke kakiku," balas Soobin sambil menatap takut kearah papanya.

Juhwan cuma menghela nafasnya, bagus dia pikir Yeonjun akan memarahi anaknya itu.

Dia tau Soobin tidak akan berani berkata hal itu secara langsung karena Soobin memang hatinya selembut.

Terbukti ketika dia dingin ke anaknya, Soobin tidak pernah membentaknya sekalipun, kalaupun marah dia memilih untuk menghindar daripada berdebat dengannya.

Juhwan mengetahui hal itu, anaknya selalu menghindar ketika bertemu dengannya.

"Maaf membuat papa kesusahan, papa pasti malu bukan mempunyai anak seperti Soobin, papa wajar marah untuk hal itu."

Soobin berbicara itu sambil menunduk lalu merasakan punggungnya yang diusap pelan oleh mamanya.

"Papa lebih ke kecewa dibanding marah kepadamu," balas papanya membuat Soobin masih menunduk karena dia malu dengan papanya.

Baby -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang