2. Soobin.

12.9K 2K 351
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen yaw, biar aku rajin update, hehehe.

***
Yeonjun menoleh kearah hasil kertas yang ada di tangannya, semoga bukan anak dia, semoga hanya anak orang yang dibuang ke tempatnya.

Namun ketika melihat disana dna mereka berdua cocok, maka Yeonjun gak bisa berkata apapun lagi selain menghela nafasnya saat ini.

Mamanya langsung mengambil kertas tersebut dan melihat bahwa bayi yang ada di gendongannya ini benar-benar adalah cucunya.

Yeonjun benar-benar menghamili seseorang, namun tentu saja dia gak pernah tau siapa yang pernah dihamilinya.

"Maaf ma."

Mamanya cuma diam sambil menatap bayi perempuan di gendongannya, tentu saja ini cucunya mau bagaimanapun, anaknya saja yang tidak jelas sampai bisa membuat orang hamil.

Kasihan juga, dia pasti kesusahan selama 9 bulan hamil tanpa ditemani oleh siapapun di sampingnya.

"Cari ibunya, Yeonjun."

Yeonjun yang mendengar itu meringis, bagaimana cara mencarinya coba, dia saja lupa, yang jelas dia gak mungkin berhubungan sama pelacurkan? Jika iya itu mengerikan sih.

Mereka akhirnya pulang, namun saat di koridor rumah sakit, dia bertemu lagi dengan tetangganya.

Soobin yang melihat cuma tersenyum membuat Yeonjun mengangguk, mama Yeonjun melihat kearah anaknya yang sudah kembali berjalan keluar dari rumah sakit.

"Siapa?"

"Penghuni di sebelah apartemenku," jawab Yeonjun membuat mamanya mengangguk.

Yeonjun tentu saja gak akan mau tau kenapa Soobin datang ke rumah sakit, lagipula itukan hak privasi orang lain.

Berbeda dengan Soobin yang datang bertemu dengan dokter yang selalu memeriksanya beberapa bulan terakhir.

"Bagaimana kondisimu?"

"Baik," balas Soobin sambil tersenyum lalu duduk di bangku yang ada disana.

"Bukankah jika sudah melahirkan tidak ada yang perlu kamu cemaskan lagi? Masih ada keluhan?"

Soobin menggelengkan kepalanya, dia gak merasakan sakit apapun lagi saat ini, lagipula dia malah senang melihat bayinya baik-baik saja.

"Dimana anakmu?"

"Bersama ayahnya," balas Soobin masih sambil tersenyum, lagipula dia gak menyesal memberikan bayinya ke ayahnya.

Dia masih bisa melihat anaknya dari jarak dekat, walaupun gak sampai sedekat itu, setidaknya dia tau bayinya sehat.

Sayang sekali dia masih tidak tau siapa nama anaknya.

"Ayahnya?" tanya dokter di hadapannya dengan bingung, soalnya Soobin datang kesini selalu saja sendirian, selama 9 bulan dia hamil, selama itu juga dia selalu memeriksa kandungannya sendirian.

Ah tidak, ketika usia kandungan cowok imut di depannya berusia 9 bulan, dia datang bersama orang tuanya.

Kelihatan sekali bukan jika Soobin itu hamil duluan tanpa menikah, makanya selalu sendirian.

"Iya ayahnya," jawab Soobin lalu memberikan sebuah kotak bekal ke dokternya itu.

"Terima kasih ya sudah memeriksaku selama hamil," ucap Soobin sambil tersenyum kearah dokter cewek di hadapannya.

Yujin tersenyum sambil mengangguk, lagipula itu memang tugas dia, lagipula Soobin juga menyenangkan.

Dia gak akan mau tau apa yang terjadi, tapi semoga Soobin bahagia saja.

Baby -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang