9. Fact.

9K 1.5K 304
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen.

***
Yeonjun yang berkumpul dengan temannya di sebuah pesta cuma tersenyum kecil ketika mereka mengajaknya untuk minum.

Dia gak akan mendekati minuman itu, sudah cukup dirinya yang membuat orang hamil tanpa tau siapa yang dia hamili saat itu.

Bodoh, dia merasa bersalah sampai sekarang.

"Hei, minum ayo."

"Gak, aku gak dulu," balas Yeonjun dengan cepat dan malah mulai memakai jaketnya membuat temannya bingung.

Yeonjun mau berjalan pergi namun tangannya ditahan oleh seseorang.

Dia menoleh dengan tatapan bertanya, "Apa?"

"Pestanya saja belum selesai, kamu kok sudah mau pulang aja," ucapnya masih dengan memegang tangan Yeonjun dengan manja.

Yeonjun segera menarik tangannya, geli dia dipegang-pegang sama cewek genit di hadapannya sekarang.

"Terserah aku mau pulang atau tetap disini," balas Yeonjun sambil menatap kearah temannya.

"Aku pulang."

Temannya mengangguk berbeda dengan cewek yang di hadapan Yeonjun tampak tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Yeonjun.

"Yeonjun kenapa sih tidak pernah sampai selesai jika pergi ke pesta? Biasanya dia bakalan pulang sampai tengah malam," tanya Seheun sambil menoleh kearah teman akrab Yeonjun.

Beberapa teman Yeonjun cuma mengangkat bahunya, mereka juga gak tau kenapa Yeonjun bisa berubah begitu.

Padahal sekarang sedang weekend, harusnya dia bisa puas-puasin di pesta ini sampai selesai.

"Kalo penasaran, gimana kita ikutin aja?"

Saran yang diberikan oleh salah satu teman Yeonjun itu setujui oleh mereka, terutama Seheun yang suka dengan Yeonjun itu.

Mereka segera berjalan mengikuti Yeonjun yang baru masuk ke mobil, mereka juga ikut masuk ke mobil.

Padahal masih jam 10 malam, besok hari sabtu, bisa puas bukan jika gak pulang sekalian, padahal Yeonjun enak sekali dulu selalu berada di pesta sampai selesai.

Namun sebulanan ini dia terus pulang cepat padahal pesta belum selesai.

"Jangan bilang kalau dia aslinya sudah punya pacar jadi pacarnya posesif sama dia," ucap salah satu teman Yeonjun membuat Seheun menatap tajam kearahnya.

Mana mungkin Yeonjun yang gak mau terikat dengan seseorang sudah punya pacar, kalaupun sudah punya, Yeonjun itu pantasnya menjadi pacar dia.

Mobil yang ditumpangi oleh mereka masih mengikuti mobil Yeonjun dengan jarak beberapa meter agar Yeonjun tidak curiga.

Berbeda dengan Yeonjun yang teringat jika popok anaknya itu sudah mau habis, dia berhenti di salah satu minimarket.

Dia segera menghentikkan mobilnya dan segera keluar sambil masuk ke minimarket.

Teman-teman Yeonjun dan juga Seheun juga ikut turun lalu masuk ke minimarket mengikuti Yeonjun.

Yeonjun masih tidak sadar karena memang tidak mencurigakan sama sekali, kondisi minimarket juga agak ramai padahal sudah jam 10 malam.

Dia berjalan kearah bagian popok dan mengambil beberapa pack popok lalu dimasukkan ke dalam keranjangnya.

Seheun dan yang lainnya bingung, untuk apa Yeonjun membeli popok?

Baby -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang