Hari ini tepat satu tahun krist dan singto menikah krist berkutat di dapur membuat sesuatu, ia terlalu fokus dengan apa yang dibuatnya hingga tak menyadari kedatangan singto.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya singto.
Krist memperlihatkan kue yang di buatnya kepada singto.
"Bagaimana?" Tanya krist.
"Kita seperti pasangan pada umumnya, apa kamu berniat untuk merayakannya?" Ucap singto.
"Tidak, jangan terlalu percaya diri. Aku hanya merasa bosan jadi aku mengisi waktu ku dengan membuat kue, memangnya tidak boleh"
"Tapi aku menganggapnya kita sedang merayakannya, ayo pasang lilin dan kita tiup bersama" ucap singto.
Krist memberi lilin di atas kue tersebut, sebelum meniup itu keduanya memejamkan mata mereka untuk berdoa terlebih dahulu.
Setelah meniup lilin krist mengambil pisau kue dan hendak memotongnya tapi gerakkan tangannya terhenti saat singto menggengam tangannya yang memegang pisau kue tersebut.
"Kita potong bersama" ucap singto
Krist hanya mengangguk, mereka memotong kue tersebut bersama.
Singto mengambil sepotong kue dan hendak menyuapkannya ke krist.
"Apa ini tidak terlalu berlebihan?" Ucap krist sebelum memakan kue tersebut.
"Kenapa? Tidak masalah kan menyuapi pasangan?"
Singto mendekatkan kuenya ke mulut krist, krist terpaksa membuka mulutnya dan memakan kue itu sebagian sebagiannya langsung singto masukkan kedalam mulutnya.
"T-tapi itu bekas ku" ucap krist.
"Kita bahkan pernah bertukar saliva? Salahnya dimana?"
Sontak saja wajah putih krist berubah menjadi kemerahan.
"Apa kamu mau merayakan hari ini diluar?" Tanya singto.
Krist hanya mengangguk, tidak masalah kan mereka keluar bersama.
Beberapa menit di perjalanan singto menghentikan mobilnya didepan sebuah toko.
"Kamu tunggu disini sebentar" ucap singto.
Ia turun dan masuk ketoko tersebut, tak lama kemudian ia datang kembali dengan membawa bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Romance ✓
FanfictionBagaimana jika dua orang yang sudah menjadi musuh bebuyutan sejak kecil disatukan dalam sebuah pernikahan? ikuti kisahnya disini. *Switch