Zoya begitu terpesona melihat pemandangan yang sangat indah di depannya, sungguh menakjubkan. Tempat yang sama sekali belum pernah ia lihat sebelumnya. Sejuk nan asri. Hamparan tumbuhan berwarna hijau terbentang luas. Ada danau di bagian kiri yang airnya begitu tenang dan jernih hingga memantulkan pemandangan sekitar. Di ujung sana ada sungai berbatu besar dan kecil dengan air mengalir di sela-selanya.
Gadis itu menarik napas pelan dan lama, menikmati udara yang begitu segar dan menenangkan jiwa. Embusan angin segar dan kicauan burung menambah syahdu suasana. Setelah puas, ia berjalan pelan sambil matanya memandang takjub keindahan alam sekitar. Tanpa terasa langkahnya membawa pada tempat seperti gubuk kecil tak berdinding, bangunan itu kokoh dan terlihat nyaman ditempati. Dari tempat Zoya berdiri, ia melihat seorang lelaki yang sedang duduk bersila membelakanginya. Samar, ia mendengar lantunan ayat-ayat ilahi yang begitu merdu menyapa indra pendengarannya.
Tiba-tiba lelaki itu menoleh, seperti menyadari ada seseorang di belakangnya. Netra mereka beradu pandang, Zoya merasa wajah lelaki itu tak asing baginya, tetapi ia tak mengingat siapa sosok itu?
Lengkungan senyum terlihat di bibir lelaki berwajah teduh yang dilihatnya, menularkan senyum serupa di bibir Zoya.
Mendadak sosok di depannya itu mengucapkan "Shodaqollahul 'adziim" dan menutup mushaf. Lalu bangkit dan beranjak ke luar gubuk, lantas ia menghadap ke arah Zoya sepenuhnya.
Tanpa kata, lelaki berkupiah dan bertubuh tinggi itu mengisyaratkan dengan gerakan tangan agar Zoya mengikutinya. Gadis itu mengangguk, patuh.
Posisi sosok asing itu dua langkah di depan Zoya. Tempat yang begitu indah ia lalui dengan perasaan damai. Seakan-akan sayang dilewatkan, setiap jengkal tak luput dari pengamatan Zoya. Ia berjalan sambil kepalanya menoleh ke kanan dan kiri.
Langkah pelan mereka sampai pada bangunan tua yang kokoh dan terawat, di tengah-tengah yang tempat indah itu.
Zoya hanya mengekori di belakang, bangunan yang mirip gedung itu dibuka. Lelaki muda itu masuk, diikuti Zoya di belakangnya dengan langkah ragu.
Suasana di dalam ternyata kosong dari perabot, ruangan luas itu terlihat bersih dan harum. Aroma rempah--entah apa--menyeruak ketika ia menginjakkan kaki ke dalam.
Di dalam hati Zoya menyimpan banyak tanya yang berjejalan ingin dilontarkan, tetapi ia segan dan memilih menutup rapat-rapat mulutnya.
Tiba-tiba muncul seorang Nenek berjilbab yang wajahnya familiar dari dalam ruangan. Tangan kanan sosok tua itu mengisyaratkan mereka untuk mendekat.
Lelaki berkupiah putih itu tampak mengangguk dan tersenyum, sejurus kemudian mendekati Nenek. Zoya terus mengekori, ia takut ditinggalkan sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/274832283-288-k525378.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki di Alam Mimpi
De TodoBagaimana jika memimpikan orang yang sama berulangkali? Apakah hanya bunga tidur? Atau ... ada sesuatu yang lain? Kisah Zoya Ananta, gadis cantik yang kerap memimpikan lelaki misterius hingga membuatnya penasaran dan terobsesi ingin mencari kebera...