Bab 5

0 0 0
                                        

 


Pria berkacamata itu mengernyit heran, sejurus kemudian ia paham akan apa yang terjadi. Ia pun bangkit dan menjawab, "Iya, perkenalkan aku Sayuti."


Sam mendengkus kesal. Haus yang sebelumnya ia rasa kini menguap begitu saja. Siapa yang tidak kesal melihat gadis yang dicintainya mengobrol mesra dengan pria lain? 


"Sam, Sayuti ini sepupu Solda. Aku lagi ada perlu sama dia," kilah Zoya mencoba setenang mungkin. Ia tak ingin ada keributan di tempat umum.


"Aku tau. Kamu juga udah bilang tadi malam," jelas pria berseragam sepak bola itu sambil melirik dua minuman di meja yang mereka pesan. Ia baru saja selesai bermain bola tak jauh dari kafe ini, lalu ke sini bersama temannya berniat melepas penat. 


"Ya, sudah, ngapain kamu marah?"


Sam mengangkat ujung bibirnya sinis dan mencebik sambil mengedarkan pandang pada suasana kafe dengan perasaan berkecamuk.


Sementara Sayuti, hanya diam mengamati dua manusia yang terlibat adu mulut. "Maaf, Bro. Sepertinya kamu salah paham."


"Lo diem aja!" bentak Sam dengan sorot mata tajam ke arah Sayuti. Lalu, ia melirik teman yang datang bersamanya telah duduk di salah satu kursi. 


Zoya merasa ini akan berujung perkelahian, gegas ia mengamit tangan Sam dan menyeretnya ke luar kafe. Sebagian pengunjung ada yang memperhatikan mereka sambil bisik-bisik.


"Apaan, sih!" sungut Sam, tetapi ia tetap patuh berjalan hingga sampai di parkiran. 


"Bisa gak, kurangi sifat cemburuan kamu itu?Aku juga punya urusan yang harus kuselesaikan sendiri," jelas Zoya dengan begitu pelan, tetapi penuh penekanan. Keningnya sampai berkerut seiring matanya yang menyipit.


Sesaat Sam tergelak garing, menertawakan diri sendiri. Wajahnya menyeringai murka. Bagaimana cara ia tak cemburu? 


"Hay, Kak Zoya. Minta foto bareng boleh, ya?" pinta gadis ABG dengan wajah berseri-seri, mengejutkan mereka yang tengah bersitegang. Gadis bersweater itu terus memandang wajah artis idolanya dengan penuh kekaguman, dalam hatinya menyadari Zoya lebih cantik dari yang dilihatnya di televisi. Ia menyodorkan ponsel pada temannya tanpa mengalihkan pandang. 


Zoya tersenyum dan mengangguk, setidaknya ada jeda waktu untuk Sam berpikir jernih. Beberapa saat ia berpose di depan kamera ponsel, setelah itu dua gadis ABG menjauh, Zoya melirik wajah Sam yang masih memberengut.


"Kamu tadi bilang masih di kampus sama Solda, eh tau-taunya berduaan di sini!" 


"Kalo aku bilang yang sebenarnya kamu pasti marah. Aku cuma ada perlu dikit sama Sayuti terkait misiku untuk mencari seseorang," jelas Zoya, mending ia berterus terang saja daripada menimbulkan masalah baru akibat salah paham. 

Lelaki di Alam MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang