Sedikit yang Eunae atau ketiganya tahu, takdir pun ikut bertaruh pada peran ketiganya, dari berbagai kemungkinan yang akan menjadi akhir kisah mereka bertiga.
Bagi Eunae, Park Taeji adalah alat yang berharga. Kapan lagi ia bisa menemukan seseorang yang cukup kuat, terampil dalam berbisnis, dan memenuhi kualifikasi--berada di bawah kendalinya--karena Park Taeji membutuhkan uang, dan Eunae dapat memberikannya dengan mudah di Ares Skull.
Itulah mengapa peran Taeji sebagai topengnya cukup penting, ia tak bisa menjadi siswi berprestasi dari keluarga terpandang di Korea Selatan sementara berguling di dunia bawah melalui Ares Skull. Seseorang perlu menggantikannya melakukan hal-hal kotor, dan Taeji-lah yang Eunae pilih untuk dibebankan.
Bisa diibaratkan Taeji adalah tangan kiri Eunae, pengeksekusi bagian kotor dari angkatannya di Ares Skull. Meski meletakkan Taeji sebagai tangan kirinya, dan tahu suatu saat ia harus memutuskannya, apakah Eunae mampu mengambil risiko memutuskannya?
Karena pilihan yang dihadapkannya adalah membiarkan busuk semakin menggerogoti tangannya dan menyebar, atau memotongnya dan mengambil risiko hidup dengan ketidakutuhan.
Dengan satu sapuan di wajah, Taeji mengelap makanan yang menempel di wajahnya. Bola matanya bergantian menatap ekspresi datar Eunae--dengan alis sedikit menukik ke bawah--lalu bergantian pada Jiseok yang terpaku di tempatnya dengan bola mata membulat tak percaya.
"Hei, Eunae. Menyingkir kalau kau gak mau kena juga, ini bukan hal yang bisa kau pelajari di buku seperti kau mendapatkan nilai-nilai pelajaranmu itu." Alis Taeji terangkat sebelah, memberikan ekspresi mencemooh pada Eunae seraya berjalan mendekat.
Ketika jarak di antara mereka sudah cukup pendek untuk frekuensi terendah suara mereka terdengar hanya oleh satu sama lain, barulah Taeji berbisik, "Apa yang kau lakuan? Rencana apa lagi ini, Eunae?"
Pandagan Taeji tak lepas dari Eunae, berusaha mencari pembenaran bahwa gadis itu hanya bersandiwara di setiap mimik yang ia pasang. Namun, ketika bola mata Eunae mengarah pada Jiseok lalu kembali menatap Taeji dengan ulasan senyum licik, kepercayaan diri Taeji dalam berusaha mengulik niatan asli Eunae segera pupus.
"Ini bukan sandiwara, apalagi rencana," bisik Eunae sembari mengangkat tangan kirinya. "Ini murni keputusanku yang sudah muak berpikir menginjak orang-orang itu menyenangkan." Selanjutnya telapak tangan kiri Eunae melayang dengan cepat tuk menampar pipi Taeji.
seiring wajahnya bertolak mengikuti arah tamparan Eunae, Taeji mengerjap mata beberapa kali tuk sekali lagi mencari kebohongan di wajah Eunae. Tidak ada. Determinasi di mata Eunae serta cara gadis itu langsung berbalik tuk membuang nasi di rambut Jiseok, menunjukkan Eunae benar-benar berpihak pada Jiseok.
Sialan! batin Taeji. Jika benar Eunae berubah pihak hanya demi niat baik semata, maka Taeji akan mengambil risiko dengan menggulingkan kuasa Eunae di Ares Skull.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gunflower [Lookism!] (ON REVISION)
Fanfiction*ON Revision* Han Eunae tak menyangka kematian sahabatnya, Kang Jiseok, akan sangat mempengaruhi dunianya. Demi menghormati permintaan terakhir Jiseok, ia berencana meninggalkan Ares Skull--crew yang ia ikuti. Namun, ketika kabar Ares Skull diporak...