(23) Sorrowful Kiss

803 84 28
                                    

Entah, apakah yang ia lakukan sekarang sudah cukup baik untuk disebut penebusan akan dosanya. 

Dont forget to vote🌟 & comment❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dont forget to vote🌟 & comment❤

Perjalanan mobil Volkswagen melewati jembatan Seongsan diisi kehampaan. Bau anyir dari pakaian Jonggun dan keringat yang masih mengalir peluh dari kening Eunae bercampur menjadi satu, membuat aroma tak mengenakan yang tak dipedulikan kedua insan, lantaran larut dalam kelabu di pikiran masing-masing.

Tentu, dibandingkan mempermasalahkan bau menyengat, keduanya lebih memusingkan akan kekacauan yang beberapa saat lalu terjadi. Jonggun dengan pembunuhannya. Eunae dengan Park Taeji. Serta kemungkinan masalah baru yang akan bercabang.

Hingga keduanya sampai di Mapo-gu, salah satu distrik di Seoul. Barulah Jonggun berbicara, "Mau kuantar pulang langsung ke rumah?" Sebab ia ingat betul letak rumah Eunae berada di kawasan Sangam-Dong, Mapo-gu.

Eunae baru mengangkat kepalanya, menghapus jejak peluh keringat yang sedikit tercampur dengan air matanya, ia menatap sekelilingnya di mana lanskap Mapo-gu yang sangat ia ingat terpampang di pandangannya. Dipijatnya tengkuk sebelum membalas pertanyaan Jonggun, "Bagaimana kalau diam-diam diikuti? Identitas dan tempat tinggalku akan ketahuan."

Keduanya kembali terdiam. Begitu juga mobil Volkswagen yang ikut mendiamkan deru mesin di sisi larut senyap Mapo-gu. Jonggun menatap kosong setir di hadapannya lalu gelap di sekitar mobil yang ia matikan mesinnya.

"Lalu ... apa?"  Jonggun kembali bertanya, menatap sosok Eunae yang menatap kosong ke sekitarnya.

Mobil mereka yang berkamuflase dengan gelapnya malam, sepinya udara yang memberikan tekanan hampa, menjadi saksi biksu perhentian di tengah pelarian.

"Menghilangkan jejak."

Lahapan api bermain di tengah malam, menjilat bongkahan besi yang dikira kokoh oleh banyak orang. Namun, akhirnya mampu dihangus leburkan oleh api yang bahkan tak dapat disentuh raganya.

Nyala merahnya yang serupa dengan matahari, memberi kontras dengan hitamnya malam. Kilatannya meninggalkan berkas cahaya yang memantul pada kedua insan yang menatap keindahan dari hancurnya mobil Volkswagen hitam itu. Membakar habis ingatan akan kekacauan di Gangseo.

Dua puluh menit usai terbakarnya mobil Volkswagen, sapuan air dari langit perlahan menitik turun. Sedikit demi sedikit, tetapi konstan bertambah cepat dan banyak bulirnya. Tepat sekali untuk memadamkan bara amarah yang melahap mobil Volkswagen itu, sayangnya Eunae dan Jonggun tak dapat melihatnya, karena keduanya menghilang di balik malam dan muncul di jalanan kota Mapo-gu.

Sunyinya malam masih memenuhi gendang telinga mereka yang seakan dibuat tuli. Bunyi geraman mobil dan motor yang melaju cepat di jalanan basah, terdengar seperti dengung speaker rusak oleh Eunae yang masih memasang tatapan kosong, seakan nyawanya baru saja ikut terbakar oleh Volkswagen hitam itu.

Gunflower [Lookism!] (ON REVISION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang