Eunae pov
"ugh...nyebelin banget sih Kak Eunsang, dibilangin kalau hari ini aku gak bisa datang ke kantor tapi dianya malah maksa." keluh ku sembari membuka pintu apartemen, aku menatap sosok didepanku. melihatnya saja sudah cukup membuat senyumku mengembang.
"gimana menurutmu, Gimyung?." tanyaku sambil menoleh padanya.
kemeja putih terpakai dengan rapi dibadannya dengan tali dasi yang masih tergantung di lehernya, tangan kanannya berusaha untuk merapikan lengan kemeja tangan kirinya yang memegangi bunga tulip putih.
"oh, sudah datang?." ucap Gimyung yang kuyakin baru saja sadar akan kehadiranku. tangannya masih sibuk berkutat dengan dasi nya sedangkan bunganya ia apitkan diantara lengan dan ketiak.
"ah kalau ngomong kayak gitu, aku kan jadi malu ehehe."batin ku sambil menyembunyikan wajahnya dibalik tangan, ah memerah lagi kan wajahku, hehe.
dari balik buku-buku jariku, aku mengintip sosok Gimyung yang mengernyit kesal dengan dasi nya sendiri. apakah ini gambaran masa depanku dengan Gimyung sebagai suami istri?
"hey!,jangan malu-malu minta bantuan sama ku kalau kesusahan."ucap ku sambil berjalan mendekatinya, "oh iya, makasih yah bungany-."
"bukan buat kamu kok."potong Gimyung
"eh?." aku mengernyit heran mendengar perkataan Gimyung. tunggu, bukankah aku istrinya lalu Gimyung suamiku?
"sayang..."
aku menoleh ke arah suara yang berani-beraninya memanggil Gimyung dengan sebutan sayang juga, heh memangnya Gimyung poligami?!
dari arah dapur aku melihat sosok wanita blasteran cantik dengan rambut kecokelatan tergerai dan celemek putih menutupi baju rumahnya tak lupa dengan spatula di tangannya, dia tersenyum kepada kami berdua.
"ya-yarum istri kedua?!."seru ku sambil menunjuknya.
"bukan kok, aku istri pertamanya." jawabnya masih dengan senyum manis yang menghiasi wajahnya.
aku menutup mulutku dengan tak percaya lalu menunjuk diriku sendiri, "la-lalu aku yang jadi i-istri kedua!?."seruku bingung.
Yarum terkekeh sembari menggelengkan kepalanya, "kamu kan pembantu rumah tangga kami."jawab Yarum lagi dengan senyum yang semakin terlihat manis
aku langsung menoleh ke Gimyung yang tersenyum juga kepadaku, "makanya jangan ber halu terlalu tinggi."
"heem, makanya jangan mikir yang tidak-tidak."lanjut Yarum.
aku membulatkan mataku ketika melihat ke uwu an keduanya di depan mataku sendiri, "bagaimana bisa mereka saling romantis seperti ini di depanku hey!, Yarum berhenti memasangkan dasi Gimyung!, Gimyung juga jangan berlutut di depannya sambil memberikan bunga!"seru ku namun sepertinya mereka tak menggubris sama sekali teriakanku.
"Lalu buat apa aku disini?!."teriakku, tamparan keras mendarat di wajahku bahkan aku bisa merasakan tamparannya membekas, aku mencari-cari siapa orang yang berani-beraninya menamparku.
"cih, berisik."
aku menatap ke bawah, menatap bayi yang berada di dekapanku yang entah sejak kapan sudah ada disana.
bayi ini terlihat menyebalkan sekali, mata hitam dengan bola mata putihnya tersembunyi dibalik kacamata hitam yang dipakainya, wajahnya terlihat songong untuk ukuran bayi kecil, ditambah kenapa kainnya merk gucci? memangnya ada yah?.
"J-JONGGUN?!."seru ku.
"sudah kubilang jangan ke geer an."lanjut Jonggun dalam bentuk bayi. ia mengangkat tangannya kembali menamparku wajahku, tamparannya membelokkan wajahku membuatku menatap dua orang di depanku yang sudah mau ciuman saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gunflower [Lookism!] (ON REVISION)
Fanfiction*ON Revision* Han Eunae tak menyangka kematian sahabatnya, Kang Jiseok, akan sangat mempengaruhi dunianya. Demi menghormati permintaan terakhir Jiseok, ia berencana meninggalkan Ares Skull--crew yang ia ikuti. Namun, ketika kabar Ares Skull diporak...