Aku mendengar para siswa dan siswi lain memperhatikan penampilanku. Bahkan banyak dari mereka yang terdengar memujiku.
"Hai, Samuel" sapaku ramah.
"Hai" Samuel memperhatikan aku lalu dia melanjutkan perkataannya "Kau Deidra?"
"Tentu saja, aku Deidra" jawabku sambil tersenyum.
"Astaga, kau cantik sekali"
"Terima kasih"
"Aku ke kelas dulu ya" lanjutku sambil melambaikan tangan pada Sam.
Saat aku berada di lorong menuju ke kelas aku bertemu gadis cantik yang dulu sangat dekat denganku. Eh, tidak tahu sekarang.
"Hai, kau----Deidra?" Tanya Stacey heran.
"Tentu saja" jawabku sambil menatapnya.
"Kau cantik sekali" katanya sambil memperhatikan penampilanku.
"Kenapa? Apa kau iri melihatku yang jauh lebih cantik darimu" jawabku sambil menatapnya sinis.
Stacey terkekeh, mungkin ia mengira aku bercanda.
Aku memutar bola mataku lalu pergi meninggalkannya.
Sesampainya di kelas, teman-teman mempertanyakan dan memuji penampilanku. Begitu juga dengan Ashton.
Aku berterima kasih pada teman-teman yang memujiku, tapi tidak dengan Ashton. Aku mengabaikannya.
"Deidra, mengapa kau berubah? Penampilanmu lebih baik tapi sifatmu tidak" kata Ashton sambil memegang tanganku.
"Apa urusanmu, huh?" Kataku sambil melepas genggaman tangannya.
Aku sanggup bersikap seperti ini pada Stacey, tapi tidak dengan Ashton.
Aku masih menyayangi Ashton.
*****
"Deidra, kau benar-benar berubah, kau kenapa?" Tanya Stacey.
"Kau bertanya? Padaku? Kau hanya---apa ya sebutan yang tepat untukmu?" Kataku sambil terkekeh pelan.
Stacey menangis sambil mendekat padaku.
"Deidra, bahkan aku tidak tahu apa salahku padamu" katanya sambil terisak.
Hatiku luluh saat ia menangis.
Oh tidak, apa yang harus aku lakukan.
Stacey tidak salah padaku, apa mungkin memang aku yang keterlaluan?
Aku terdiam dan langsung meninggalkannya.
a/n
Gue tau ini cerita makin aneh. Sorry for typo(s) dan Vomment ya. Makasih.
Bethany Mota as Deidra Hansen in multimedia.