"Deidra...." Teriak seseorang yang berlari kearahku dan langsung memelukku dengan erat.
Ah, ternyata itu Stacey.
"Ugh, Stace bisakah kau lebih tenang? Tapi tak masalah, pelukanmu adalah favoritku Stace" kataku sambil terkekeh dan membalas erat pelukannya.
Ya, karena kami berbeda kelas, Stacey melakukannya--berteriak memanggil namaku sambil berlari dan memelukku dengan erat--setiap hari. Mungkin ia merindukanku.
Stacey Fann, dia adalah sahabatku sejak kecil, dia sangat suka melakukan hal-hal yang romantis kepadaku. Eh, tenang saja, kami bukan lesbian.
"Deidra, bolehkah aku ke rumahmu hari ini?" Tanya Stacey sambil memasang puppy face nya.
"Of course, kapanpun kau mau, pintu rumahku akan selalu terbuka untukmu, Stace" kataku sambil terkekeh.
"Baiklah, aku akan ke rumahmu sepulang sekolah nanti" Stacey berkata sambil tersenyum lebar.
For your information, Stacey adalah salah satu gadis cantik di sekolah, ia juga populer dan sangat pintar, ia tidak culun sepertiku.
Entah mengapa ia masih mau bersahabat denganku walaupun sudah banyak orang yang membicarakan persahabatan kami.
Sepulang sekolah, Stacey bermain di rumahku sampai malam hari.
Orang tua Stacey dan orang tuaku juga bersahabat dan orang tua kami saling mempercayai satu sama lain.
Setelah berpamitan, sopir pribadiku mengantar Stacey pulang hingga sampai di rumahnya.
*****
Stacey's POV
"Stace, aku mencarimu kemana-mana" kata Samuel sambil menepuk bahuku pelan.
"Ada apa, Sam? Apa kau ingin mencontek tugasku? Aku tak akan terbujuk rayuanmu Sam" jawabku sambil meninggalkannya.
"Kumohon Stace, kali ini saja. Kau kan cantik, baik hati dan pintar, kepintaranmu tak akan berkurang kok Stace" bujuk Samuel.
"Baiklah, kali ini saja, ingat" jawabku pasrah sambil meminjamkan bukuku padanya.
BRUK
a/n
Halo, ah ini cerita pertamaku, jelek banget ya gak ada inspirasi gitu deh jadi mainstream parah gini. Sorry for typo(s). Vomment jangan lupa juga ya. Virginia Gardner as Stacey Fann in multimedia.