Lebih baik aku katakan padanya."Deidra, bolehkah aku mengatakan sesuatu? Aku ingin bercerita jujur padamu" kataku sambil menatapnya dalam.
Deidra's POV
Ha? Ashton ingin mengatakan apa? Sepertinya ini serius.
"Tentu saja boleh, Ash. Ceritakan saja" jawabku sambil tersenyum.
"Sebenarnya, aku sangat menyayangimu dan aku tidak mau kau kenapa-kenapa" kata Ashton serius.
DEG
Apa katanya? Apa maksudnya berkata seperti itu? Apa perasaannya padaku sama seperti perasaanku padanya?
"Lalu?" Jawabku berusaha tetap tenang.
"Perasaanku pada Stacey... Kurasa aku menyukainya" jawab Ashton.
"Lalu mengapa kau bicara seperti tadi padaku?" tanyaku.
Tidakkah dia memikirkan perasaanku. Oh iya, bahkan dia tidak tahu aku menyukainya.
"Aku ingin menjadi sahabatmu yang selalu ada untuk melindungimu, Deidra"
"Dan aku akan berusaha untuk mendapatkan orang yang aku sukai, Stacey" lanjut Ashton sambil tersenyum tipis.
"Kau mau membantuku?" Tanya Ashton.
Tentu saja hatiku berkata tidak, tidak mungkin aku merelakan mereka bersama.
"Kurasa aku tidak bisa, Ash. Perjuangkan dia ya" sahutku sambil tersenyum tipis lalu menatap ke arah lain.
Rasanya aku ingin menangis. Tapi, tidak Deidra, jangan, aku kuat.
"Baiklah" jawab Ashton pasrah.
Setelah perbincangan tadi, terjadi keheningan diantara kami.
Bel masuk berbunyi
Saat jam pelajaran berlangsung, aku dan Ashton benar-benar tidak mengobrol sama sekali. Kami seperti orang yang tidak saling mengenal.
Bel istirahat kedua berbunyi
Kurasa aku harus mengajaknya berbicara.
"Ash, kau mau ke kantin?" Tanyaku sambil tersenyum tipis.
"Tentu. Ayo" ajaknya.
Kamipun berjalan ke kantin.
"Hei Deidra, hei Ashton" sapa Stacey.
Lelaki di samping Stacey hanya tersenyum miring pada kami berdua. Itu Samuel.
"Hei Stacey" jawabku dan Ashton lesu.
Eh, mengapa Ashton lemas? Kalau aku, jelas-jelas aku cemburu mendengar sapaan Stacey pada Ashton.
Oh, aku tahu. Ashton juga cemburu karena melihat Stacey bersama Samuel.
Walaupun aku sakit hati padanya, tapi aku tidak tega melihatnya seperti ini. Lebih baik aku mengajaknya segera ke kantin.
For your information, belakangan ini aku jarang bersama Stacey, aku lebih sering bersama Ashton, dan Stacey juga lebih sering bersama Samuel.
Entah mengapa aku malas bersama Stacey, padahal aku tidak kesal pada Stacey. Dan sepertinya, Stacey mulai menyukai Samuel. Samuel sudah berubah, ia bersikap ramah pada semua orang.
"Ash, bagaimana kalau kita ke kantin sekarang?" tanyaku.
Ashton mengangguk cepat dan langsung menarik tanganku lembut.
Stacey dan Samuel menatap aku dan Ashton dengan tatapan heran.
"Ash, mengapa kau tak makan?" Tanyaku cemas.
"Selera makanku hilang, De" jawabnya lemas.
For God's sake, aku sangat tidak tega melihat Ashton yang biasanya ceria dan penuh senyuman menjadi sedih dan menjadi pendiam--hanya berbicara jika ditanya--seperti ini.
"Ash, i will help you" kataku sambil menatapnya dalam.
"Benarkah?" Tanya Ashton sambil tersenyum lebar.
Jika itu membuatmu senang walaupun menyakitiku, akan kulakukan, Ashton Irwin.
"Ya" jawabku pelan.
a/n
Yang nulis juga sakit hati kok. Sorry for typo(s) dan sorry juga kalo ini jadi makin gajelas. Vomment ya jangan lupa. Capek lho.
