Sania cerita 13

191 13 0
                                    

Salah seorang pemuda diantara lima yang ada memperhatikan segala kegiatan yang dilakukan Zanu tanpa terkecuali.Mulai dari saat Zanu menghabiskan nasi gorengnya hingga menghabiskan baksonya.

Entah mengapa mucul rasa ketertarikan dalam dirinya.

Sebelum Zanu tertimpa kecelakaan ia sering kali berpapan dengannya.Kebetulan atau apa ia dan Zanu selalu dipertemukan di tempat yang tak terduga.Hal itu membuatnya sedikit demi sedikit membangkitkan sesuatu dalam dirinya sehingga hal seperti memperhatikan Zanu diam-diam sudah menjadi kebiasaannya.

"Tatapnya biasa aja dong Gar."Kekeh pria yang pertama kali berbicara tadi.Sebut saja dia Ceceng.Nama aslinya adalah Candra Calandra namun dipelesetkan oleh teman-temannya menjadi Ceceng.Menurut teman-temannya Candra Calandra terlalu keren untuknya yang pecicilan dan tak tau malu.

Gara Prayoga Gunawan.

Pria blasteran Rusia yang merupakan ketua osis di sekolahnya sekarang ini.Wajah rupawan yang di atas rata-rata membuatnya menjadi incaran gadis-gadis dimanapun ia berada.Kepemilikannya yang hampir sempurna adalah salah satu poin penting yang semakin membuat derajatnya menjadi nomor satu di mata para gadis.

Masa depan Gara sudah terjamin oleh ayahnya.Kepintaran serta kejeniusan miliknya begitu mendukung untuk memimpin sebuah perusahaan.Wajah tampan memikat namun mematikan tergabar dalam dirinya.

Gara menghiraukan Candra yang menatapnya dengan jahil.Ia memilih fokus pada Zanu yang jauh di tengah-tengah kantin.Menurutnya pemandangan Zanu yang makan dengan lahap lebih menarik daripada wajah menyebalkan Candra.

"Gara suka ya sama Zanu?" Tanya Deoris. Biasa dipanggil Deris. Pria berambut gonrong yang selalu terikat dengan karet gelang berwarna merah.Tak ada yang bisa menegurnya untuk bercukur lantaran Deris adalah anak dari penguasa sekolah.Berani menegur sama dengan mengajukan surat pengunduran diri.

"Mungkin?"

"Jangan suka sama Zanu.Gue gak tega dia diganggu sama Bella."

Seperti biasa,cerita tanpa adanya pemeran antagonis akan terasa membosankan.Berterimakasih lah kepada Bella karna bersedia menjadi antagonis kita kali ini.

Ananda Bellatry siswi kelas 12 yang seangkatan dengan Gara dan teman-teman.Bella terkenal dengan queen bullying nya yang bengis kepada siapapun gadis yang dekat dengan Gara kecuali dirinya.Itulah alasan walaupun tampan luar biasa tak ada yang berani mendekati Gara secara terang-terangan karena takut dengan Bella.

Ucapan Ardan tiba-tiba yang duduk di depan Candra membuat Gara merenung sejenak.

"Gue gak suka dia." Dingin Gara mengelak.Memang benar rasanya saat ini masih dalam tahap ketertarikan belum muncul rasa suka apalagi sampai cinta.

Gara sama sekali tak ada niatan sampai di situ.

Menurutnya cinta terlalu menyusahkan.

Kira-kira begitulah pemikirannya saat ini.Tak ada yang tau bagaimana ke depannya.

"Yaudahlah kalo lo gak mau.Buat gue aja.Yakin banget Zanu pasti bakal suka juga sama gue.Secara gue kan...." Candra menyugar rambutnya dengan ekspresi angkuh.

"Apaansih lo ceng! Sok ganteng banget."Ketus Deoris menjitak kepala Candra merasa gemas dengan tingkahnya.

Bukan gemas lucu tapi gemas greget pen bunuh.

Sedangkan dua pria kembar tak identik yang sedari tadi diam diantara mereka hanya tersenyum tipis melihat interaksi teman-temannya.Mereka merasakan perasaan yang sama saat ini,merasa sangat bersyukur memdapatkan teman seperti mereka.

Pramugra Arul Demogi dan Praguri Arilia Demogi.

Dua pria kembar non identik yang berasal dari keluarga kaya yang sukses di bidang tekstil.

"Heh kalian berdua ketawa ketiwi mau gue penggal pala lo?" Marah Candra karna ditertawai.

Arul dan Aril menatap tajam Candra."Coba aja." Ucapnya kompak.

Candra bergidik lalu tersenyum meminta maaf.

Sedangkan Deoris terbahak."ppfft.. makanya jangan sok!"

"Cabut."Ucap Gara pergi meninggalkan kantin diikuti teman-temannya karena bell masuk yang sebentar lagi berbunyi.





Tbc.

Mengganti Kepribadian JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang