Chapter 6

1.4K 137 6
                                    


Sejak kejadian dimana pagi-pagi Jimin sudah dipukuli ayahnya, sejak saat itulah Jimin menolak makan bersama mereka. Bahkan meski pun Jungkook juga ada disana, Jimin tetap enggan makan bersama mereka.

Tempo hari Jimin mengadu sambil menangis pada ibunya jika ayahnya memukulinya lagi kali ini karna ibu tirinya itu. Sohye selaku ibu kandung Jimin tentu sangat marah akan hal itu dan memutuskan mendatangi kediaman Park.

Hari dimana Sohye mendatangi kediaman Park untuk membalas mantan suaminya itu justru bertemu dengan Hee-eun. Mereka bertengkar dan saling menghujani pukulan satu sama lain.

Tuan Park yang saat itu baru pulang dari kantor, tentu saja marah karna Sohye memukuli istrinya. Ingat bahwa Hee-eun bermuka dua dan pandai bersandiwara. Maka Hee-eun lah yang akan dibela oleh Tuan Park.

Jimin yang belum pulih benar dari pukulan ayahnya beberapa hari lalu, semakin bertambah buruk ketika lebamnya harus ditambah hari itu. Sohye sangat merasa bersalah karna bukannya melindungi Jimin justru Jimin lah yang melindunginya dari pukulan ayahnya.

Sejak hari itu Jimin sama sekali tak pernah keluar dari kamar untuk kuliah ataupun bekerja. Taehyung tentu saja mencarinya karna tak menemuinya dimana-mana.

"Kau yakin baik-baik saja?"

"Iya tae, tak perlu khawatir ada yang menjagaku disini"

"Baiklah! Akan kupegang kata-katamu! Awas kalau saat kita bertemu kau dalam keadaan buruk, orang itu adalah orang yang paling kucari!"

Jimin tertawa mendengar sahabatnya yang sangat protective padanya "iya iya tae, ihh bawel sekali" Jimin kembali tertawa

"Ya sudah aku tutup dulu ya, ada meeting Jimin"

"Oke, semangat ya tae"

"Kau juga, sehat selalu ya Jimin, aku tutup bye!"

Pip...

Jimin tertawa geli setelah menerima telfon dari Taehyung. Jungkook yang datang membawa makan malam untuk Jimin, ikut tersenyum senang melihat Jimin sudah tertawa kembali.

"Menelfon siapa, hm? Senang sekali sepertinya?" Tanya Jungkook seraya meletakkan makan malam Jimin di nakas

"Taehyung, dia bawel sekali" Jimin tertawa

"Ayo makan, atau mau di suapi?"

"Tidak usah! Aku bisa kok makan sendiri, aku tidak sakit tidak manja juga" Jimin memberengut

"Baiklah, ayo makan" Jungkook memberikan sepiring makan malam pada Jimin

Jungkook menemani Jimin makan malam sambil sesekali mengobrol kecil.

"Sayang, appa bilang ia akan pergi bulan madu dengan eomma ke Paris selama sebulan"

"Oh baguslah, damai sedikit dunia" Ujarnya ketus

Jungkook hanya tersenyum sambil mengusap noda makanan diujung bibirnya. Sudah biasa, toh Jimin memang wataknya seperti itu dari dulu.

"Kapan mereka berangkat?" Tanya Jimin

"Mungkin lusa, mereka sudah memesan tiket penerbangan untuk lusa" Jelas Jungkook

"Bagaimana kalau kita ke Daejeon saja" Bujuk Jimin

[END] Forbidden Love [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang