Chapter 7

1.4K 134 2
                                    


Saat ini Jimin sedang menunggu Taehyung di apartemennya. Bestie-nya itu mengatakan bahwa ia akan mengunjungi Jimin dan akan marah-marah padanya. Sesi telfon dengan Taehyung tiga jam lalu membuatnya sedikit tergelak karna tingkah sahabatnya itu.

Sensor apartemen berbunyi tanda seseorang akan muncul dari balik pintu apartemennya. Orang yang mengetahui pin apartemen Jimin itu hanya Taehyung dan Jungkook selain dirinya. Yeahh, sejak kejadian besar di kediaman Park, tujuan Jimin pergi adalah kembali ke apartemennya di Daejeon.

Jimin tak pernah mengatakan pada ayahnya bahwa ia memiliki apartemen di Daejeon, ayahnya hanya tau Jimin di Daejeon hanya sebatas itu saja. Jimin tinggal dimana, dengan siapa, kuliah dimana dan segalanya, Tuan Park benar-benar tidak mengetahuinya.

"Yak! Park Jimin!"

Jimin memutar mata malas "kau ini masuk rumah orang tidak ada sopan santunnya ya! Berilah salam atau setidaknya sapa tuan rumah"

"Ingin sekali huh aku sapa?" Taehyung menatap sinis Jimin

Jimin acuh dan kembali mendudukan diri di sofa empuknya. Jimin sedang memanjakan diri omong-omong dengan yoghurt dan cheese cake sebagai temannya.

"Kalau kau kemari hanya mengganggu waktuku, sana balik lagi" Jimin mengibas tangannya seraya mengusir Taehyung tanpa menatapnya

"Sahabat macam apa kau ini?!" Taehyung mendekatinya sambil berkacak pinggang

Taehyung menghela nafas, Jimin yang memang memiliki sifat angkuh dan mood hamilnya membuatnya bertambah dua kali lipat menyebalkannya. Taehyung sudah mengetahui soal kehamilan Jimin omong-omong.

"Jadi?" Tanya Taehyung seraya mendudukan diri disamping Jimin

Jimin yang tak mengerti arah pertanyaan Taehyung hanya menaikkan sebelah alisnya "jadi dimana ayahnya?" Tanya Taehyung

Dan Jimin mengerti, ia mengendikkan kedua bahunya acuh dan kembali fokus pada cheese cake-nya "aku tidak tau"

"Yak!!"

"Yak Kim Taehyung!! Berhenti meneriaki orang hamil! Dasar sinting!"

Taehyung menghela nafas "yak Jimin~ aku ini memperdulikan kehidupanmu dan masa depan calon bayimu"

"Kenapa kau begitu repot-repot memikirkannya saat aku sendiri tak perduli" Ujar Jimin acuh

"Yak! Calon ibu macam apa kau ini huh?!"

"Aku laki-laki kalau kau lupa" Ujar Jimin datar

Taehyung mengusap wajahnya kasar "aishh kenapa aku melupakan hal itu~"

"Sudah lah daripada kau repot-repot memikirkan masa depanku dan bayiku, bagaimana jika kau membuat dirimu berguna dengan menyiapkan aku makan siang? Aku sedang hamil, butuh banyak asupan nutrisi untuk kandunganku"

Taehyung memicing "tsk, bilang saja mau memperbudakku" Taehyung beranjak

"Yap! Itu benar" Pekik Jimin

"Dasar calon ibu sialan!" Geram Taehyung

"Aku laki-laki Kim sialan Taehyung!!" Teriak Jimin

⚜⚜⚜⚜⚜

Malam harinya Jimin seperti biasa hanya duduk santai setengah berbaring bermalas-malasan di sofanya. Ia menonton drama di televisinya tanpa minat bahkan hingga beberapa kali menguap saking bosannya.

Jelas Jimin bosan, seminggu setelah insiden di kediaman Park ia benar-benar malas melakukan apapun. Yeahh mungkin karna efek sedang mengandung(?) atau mungkin memang sifat aslinya?

[END] Forbidden Love [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang