6

265 60 20
                                    

Suzy, kabur lagi. Ia terus berpura-pura pingsan meski sudah sadar dan itu memudahkannya mengelabui sang adik untuk keluar dari rumah sakit.

Sepanjang jalan, gadis itu hanya terus menggerutu soal pakaian rumah sakit berwarna abu-abu yang sangat tidak sesuai dengan seleranya.

"Apa katanya tumor otak? alasan!" kekeh Suzy merasa lucu, tau kalau tanpa penyakit itu pun ia akan mati. Ia membuka pintu rumahnya kasar, tiba-tiba merasa kesal tanpa alasan.

Ia kembali menuju kamar sang kakak, memastikan kembali bahwa yang dilihatnya semalam adalah benar pria itu. Pria yang selama dua tahun ini menjalin hubungan spesial dengannya, alasan dari matinya ia terdahulu.

"Kim Junmyeon? cih yang benar saja?!" hardiknya entah pada siapa.

Ia bergegas menuju kamar, bersiap untuk menemui mantan kekasihnya. Tak peduli apapun ia perlu kejelasan akan hal itu, kenapa pria itu tampak mesra dengan saudarinya, dan mengencaninya setelah kematian sang kakak?

Sementara itu di Rumah Sakit, Hyunsung sudah terbangun setelah terlelap kurang dari satu jam menghela nafas berat, kakaknya kembali menghilang seakan tidak mau menerima pengobatan. Pasrah akan keadaannya yang sedang sekarat.

"Aku hanya tertidur sebentar" lirih pria itu, yang masih bisa di dengar Jungkook yang baru saja tiba membawakan sarapan untuk keduanya juga beberapa buah untuk pasien yang kini melarikan diri.

Dua pria itu nampak kebingungan, pasalnya tidak ada seorang pun yang melihat kemana Suzy pergi. Gadis itu seakan memiliki kekuatan sihir untuk menghilang dalam sekejap. Sehingga Jungkook bertanya-tanya mungkinkah Suzy benar seorang bidadari? Bidadari pambangkang yang sudah merubah takdir.

"Kau sangat menyayanginya ya?" Tanya Jungkook, pertanyaan yang tidak seharusnya ia lontarkan mengingat jawabannya sudah jelas, terlihat dari seberapa prustasinya Hyunsung sekarang.

"Aku lupa rasanya punya orang tua. Joohyun noona membesarkanku, tapi Suzy noona lah yang selalu berpihak padaku" Ujar Hyunsung, pria itu tersenyum tipis setiap kali membicarakan kedua saudarinya.

"Joohyun?" tanya Jungkook, berpura-pura seakan ia tak mengetahui perihal gadis itu, cinta pertamanya. Walau kini berkat mimpi yang pernah singgah dalam tidurnya ia meragu, apakah itu benar-benar Joohyun.

"Hmm kakak tertuaku, meninggal 4 tahun lalu" ujar Hyunsung membuat Jungkook terdiam ketika melihat raut wajah sedih pria Bae itu, tidak jadi bertanya lebih lanjut meski ia sangat penasaran akan sosok cinta pertamanya.

Beberapa waktu lalu, ia menyewa seorang detektif untuk mencari gadis itu, gadis pemberani berwajah ayu yang menggetarkan hatinya. Mereka berada dalam jurang ditengah malam, gelap dan dingin, meski begitu Jungkook bisa melihat paras cantik sang gadis yang membuatnya jatuh cinta.

Setelah berhasil melewati malam yang mencekam dan menakutkan itu, Jungkook akhirnya selamat setelah tim sar menemukannya, hanya ia sendiri sementara sang gadis menghilang entah kemana saat ia tertidur.

Namanya Bae Joohyun, gadis yang bersamanya malam itu, meninggal 4 tahun lalu karena bunuh diri. Hanya informasi itu yang ia peroleh dari detektif suruhannya. Semua informasi tentang gadis itu seakan dikendalikan hingga ia tidak bisa menemukan apapun lagi.

Hubungan antara Joohyun dan Suzy pun baru ia ketahui belum lama ini, setelah ia mencari informasi lebih terkait Suzy si penyelamatnya. Itu lebih mudah karena sekarang gadis itu adalah pemimpin dari perusahaan raksasa.

"Kita akan menemukan noonamu dalam keadaan sehat" ujar Jungkook berusaha menenangkan Hyunsung dari balik kemudinya.


****


40 Days (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang